Aktivis Swedia 'Walk to Palestine' Kunjungi MDMC, Berbagi Pembelajaran Dampingi Pengungsi

Publish

12 December 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
229
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ada yang istimewa siang tadi di Kantor MDMC PP Muhammadiyah, dua orang aktivis hak asasi manusia (HAM) asal Swedia berkunjung ke Gedung Muhammadiyah Jalan KHA Dahlan, Yogyakarta. Mereka adalah Benjamin Ladraa dan Sanna Ghotbi yang telah bersepeda selama 2,5 tahun ke 18 negara. 

Di Kantor MDMC, Benjamin dan Sanna berbincang dengan Ketua MDMC PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, S.T., Wakil Sekretaris, Barori Budi Aji, S.Hut., dan Ketua Bidang Jaringan dan Kerjasama, Twediana Budi Hapsari, Ph.D. Tujuan keduanya bersepeda keliling dunia untuk meningkatkan kesadaran mengenai situasi di Kamp Pengungsi di Sahara Barat.

Terdapat 175.000 pengungsi yang tinggal di gurun pasir yang sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup selama 50 tahun terakhir. “Kebanyakan orang tidak mengetahui tentang Kamp Pengungsi di Sahara Barat sehingga kami bersepeda ke lebih dari 30 negara selama dua setengah tahun,” ungkap Benjamin, Senin (11/12). 

Kondisi tersebut diungkapkan Benjamin karena pembatasan yang dilakukan di Sahara Barat sehingga kamp pengungsi di sana tidak pernah diberitakan oleh jurnalis. 

“Sahara Barat bukan hanya menjadi pos koloni terakhir di Afrika tetapi juga menjadi koloni terbesar di dunia,” terangnya. Di Indonesia sendiri mereka bertemu dengan beberapa lembaga kemanusiaan, salah satunya adalah Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah. 

“Kami datang ke Indonesia sebulan yang lalu dan sejauh ini bersepeda dari Bali ke Yogyakarta. Kami datang kemarin ke Yogyakarta dan tinggal selama seminggu,” ujar Sanna. Setelah Yogyakarta, rencananya mereka akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara di Eropa, dan kembali ke Aljazair. 

“Saya mengapresiasi semangat kedua pengelana tadi yg mengangkat nasib kelompok Sahrawi yg selama puluhan tahun menjadi pengungsi,” ujar Budi Setiawan. Ia juga berharap aksi kemanusiaan seperti ini dapat menggugah kesadaran masyarakat bahwa masih ada kelompok masyarakat yang terpinggirkan.

Benjamin Ladraa dikenal juga sebagai aktivis Walk to Palestine yang pada 2018 pernah berjalan dari Swedia ke Palestina. Melalui media sosialnya Benjamin menggaungkan spirit kemanusiaan dan kepedulian terhadap Palestina dijajah Israel. (*)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Kembali mencatatkan prest....

Suara Muhammadiyah

7 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Indonesia akan menghelat pesta demokrasi lima tahunan (Pemilu....

Suara Muhammadiyah

12 February 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Berdirinya 'Aisyiyah adalah habitus baru di Indonesia. Hal tersebu....

Suara Muhammadiyah

24 March 2024

Berita

Pemanfaatan Tempurung Kelapa dan Reduksi Styrofoam BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah - Universitas Muh....

Suara Muhammadiyah

11 October 2023

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Prof. Dr. /Agussani, MAP ....

Suara Muhammadiyah

15 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah