Dampak Perang Iran-Israel Terhadap WNI di Timur Tengah

Publish

18 April 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
192
Iran-Israel

Iran-Israel

MALANG, Suara Muhammadiyah - Ketegangan yang sedang terjadi di Timur Tengah antara Iran dan Israel masih menjadi perbincangan hangat. Meluncurkan serangan terbuka ke Israel adalah pertama kalinya Iran lakukan, walaupun harus melewati wilayah kedaulatan Irak, Suriah, dan Jordan. Menanggapi hal tersebut Prof. Gonda Yumitro, PhD, selaku dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengatakan bahwa pengaruh Indonesia sebagai negara diplomatik tidak akan terkena masalah geopolitik selama peperangan tersebut tidak berlanjut. 

Ia mengajak untuk melihat kembali sejarah pada tahun 1979, yakni Revolusi Ruhullah Khomeini mengkudeta Shah dan mendirikan Republik Islam Iran. Salah satu identitas utama Khomeini adalah tidak menerima imperialisme Amerika Serikat dan Sekutunya Israel. Sejak saat itu, hubungan dengan Israel terputus. “Adanya perseteruan pada tahun tersebut, membuat hubungan Israel dan Iran yang pernah mesra menjadi terganggu. Serangan kemarin hanya sebagai pengingat bahwa Iran mempunyai power yang cukup,” katanya.

Namun menurut Gonda, serangan yang dilakukan Iran kepada Israel bisa menjadi boomerang. Misalnya saja akan berdampak kepada masyarakat muslim yang ada di Palestina dan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Timur Tengah. Saat ini, banyak negara yang mendukung Israel karena melihat kehancuran yang terjadi. Meskipun sasaran serangan yang dikirim Iran tidak membuat kerusakan pada organ inti Israel.

“Jika serangan terus berlanjut, dampak perang akan semakin meluas. Maka dari itu, sekutu sangat mewanti-wanti Israel untuk tidak membalas serangan dari Iran. Banyak kerugian yang akan terjadi, tidak hanya negara tetangga Iran dan Israel saja, tetapi seluruh dunia akan terkena imbasnya,” ucapnya. 

Lebih lanjut Gonda mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh memihak siapapun dan perlu berhati-hati menyikapi dinamika yang berkembang. Banyaknya WNI yang tinggal di kawasan Timur Tengah membuat Indonesia harus lebih bijak dan tetap pada sikap konstitusi. Yakni mendukung perdamaian dunia dan menentang segala macam bentuk penjajahan.

“Tentu, Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia. Menolak keras segala bentuk serangan yang dapat menimbulkan korban sipil. Maka menurut saya, Indonesia tetap pada posisi normatif, dan memikirkan kondisi WNI yang bisa terdampak di kawasan,” tambahnya.

Di akhir, Gonda menyampaikan, perang yang berkelanjutan perlu dihindari. Segala upaya yang ada perlu ditingkatkan untuk mencegah perang yang lebih luas terjadi. Masyarakat Indonesia juga perlu memiliki pandangan yang lebih kritis supaya tidak merugikan kepentingan nasional di kawasan, mengingat banyaknya WNI yang tinggal di Timur Tengah. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah - Kwartir Daerah (Kwarda) Hizbul Wathan (HW) Lamongan menggelar Rapat K....

Suara Muhammadiyah

10 March 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kotagede telah meluncurkan websi....

Suara Muhammadiyah

21 December 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali menorehkan presta....

Suara Muhammadiyah

30 January 2024

Berita

MADRID, Suara Muhammadiyah - Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya menjadi anak yang....

Suara Muhammadiyah

17 September 2023

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Satuan Polisi Pamong Praja (Sarpol PP) kota Surabaya menggelar kegiat....

Suara Muhammadiyah

12 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah