BANTUL, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menyemarakkan Milad Muhammadiyah ke-111 tahun 2023, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tirtonirmolo Barat Kasihan Bantul DIY mengadakan seminar, Ahad (3/12) di Masjid Al-Muthohar Bekelan. Kegiatan tersebut mengusung tema “Meningkatkan Pendapatan Keluarga Melalui Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.”
Kegiatan seminar ini merupakan bentuk kerja sama PRM dan PRA Tirtonirmolo Barat dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magister Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melalui Program Pemberdayaan Umat (Prodamat). Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari anggota PRM-PRA, aktivis pengelolaan sampah dari lingkup RT, Masjid, dan Mushola di lingkungan Tirtonirmolo Barat.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Dosen FEB dan Sekprodi MM UAD Dr Salamatun Asakdiyah, MSi., MCA. Di mana dalam pemaparannya membawakan materi mengenai “Pengelolaan Sampah Melalui Strategi SWOT Analysis.”
Kemudian, narasumber kedua yakni Mahasiswa MM UAD sekaligus Tim Prodamat Ahmad Muhadi, SE. Dalam pemaparannya, Muhadi menyampaikan materi seputar “Pengelolaan Sampah Melalui Bank Sampah.”
Menurut Ketua PRM Tirtonirmolo Barat H Sofriyanto Solih Mu'tasim, SPd menyampaikan dalam sambutannya bahwa ia sangat mengapresiasi setinggi-setingginya dengan penyelenggaraan tersebut. Sofri menuturkan, jika kegiatan ini sangat relevan bagi warga masyarakat, utamanya mengelola sampah yang kini masih menjadi dilematika kehidupan kontemporer yang tak kunjung terselesaikan.
“Topik yang dibahas PRM dan PRA pagi ini sangat relevan dengan tema Milad 111 Muhammadiyah tahun ini yaitu: Ikhtiar Menyelamatkan Semesta. Dalam lingkup global internasional, ikhtiar menyelamatkan semesta adalah usaha-usaha menghadapi dampak buruk dari perubahan iklim, cuaca, dampak perang dan bencana," ujarnya.
Pada saat yang sama, Sofri menambahkan jika mengelola sampah merupakan manifestasi dari pengejawantahan tema Milad Muhammadiyah ke-111. Sofi mengungkapkan persoalan sampah memang sangat kompleks, di mana masih minimnya pengetahuan di dalam mengelolanya. Maka dari itu, ia mengharapkan pasca-kegiatan ini, warga Persyarikatan di Tirtonirmolo Barat dapat mengelola sampah dengan baik dan benar. Sehingga dapat menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan datangnya bencana alam.
"Dalam lingkup kampung (Ranting), mengelola sampah rumah tangga merupakan ikhtiar menyelamatkan semesta. Sampah yang di beberapa tempat menjadi masalah bagi warganya karena tidak tau bagaimana dan ke mana membuang sampah. Maka tantangannya adalah bagaimana mengelola sampah menjadi nilai ekonomi, menambah kas keluarga. Sehingga sampah tidak sekedar menjadi sampah, tapi sampah dapat menjadi nilai tambah dan berkah serta menjadi amal jariyah," ucapnya. (Cris)