SM dan Unimugo Bedah Buku Karya Tafsir

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
243
Bedah Buku Karya Ketua PWM Jawa Tengah Dr KH Tafsir, MAg kerja sama SM dan Unimugo. Doc. SM

Bedah Buku Karya Ketua PWM Jawa Tengah Dr KH Tafsir, MAg kerja sama SM dan Unimugo. Doc. SM

KEBUMEN, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka meningkatkan pemahaman keislaman dan kemuhammadiyan civitas akademika dan warga Muhammadiyah, Penerbit SM dan Unimugo selenggarakan bedah buku. Bedah buku ini dilangsungkan di aula lantai 3 Universitas Muhammadiyah Gombong (Unimugo) Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu, 16 Desember 2023.

Buku yang dibedah adalah karya ustad Tafsir Ketua Pimpinan Wilayah Jawa Tengah berjudul "Dilema Purifikasi Muhammadiyah Antara Progresifisme dan Konservatifisme."

Herniyatun Rektor Unimugo mengaku senang atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya kegiatan semacam ini penting dan bagus guna meningkatkan pengetahuan civitas akademika Unimugo.

“Peserta yang kami undang ada 300. Seratus dari Unimugo, seratus dari PKU Muhammadiyah Gombong, dan seratus lagi warga persyarikatan di wilayah PDM Kebumen”, terang Herniyatun dalam sambutannya.

Senada dengan itu, Direktur Utama PT SCM (Suara Muhammadiyah) Deni Asy'ari Dt Marajo juga mengaku senang atas terselenggaranya kegiatan ini. Termasuk Deni juga senang atas lahirnya karya Ustad Tafsir ini. 

Bagi Deni, Buku Dilema Purifikasi Muhammadiyah Antara Progresifisme dan Konservatifisme adalah sebuah konter narasi terhadap praktik dan pandangan konservatif terutama dalam hal paham keagamaan.

Lebih detail Deni sering menyayangkan atas klaim dan tuduhan orang, terkait penerapan Senin dan budaya dalam Muhammadiyah yang masih sangat kaku dan jauh dari kata luwes. Atas dasar itu Deni memberikan sebutan baru untuk Ustad Tafsir dengan sebutan “Muhammadiyah Garis Lentur.”

Membenarkan hal itu, Isngadi Marwah Direktur Media dan Publikasi SM menyampaikan, andai Muhammadiyah tidak kaku terhadap praktik seni dan budaya, Muhammadiyah tentu akan mengalami perkembangan yang cukup cepat.

Masa awal Muhammadiyah, Isngadi melanjutkan, telah membuktikan bahwa keluwesan melahirkan percepatan dan perkembangan Muhammadiyah yang luar biasa. “Orang dahulu cukup menjelaskan sesuatu dengan logika tanpa harus dengan dalil. Sementara hari ini, sedikit-sedikit selalu ditanya mana dalilnya,” terangnya.

Sementara dalam candaannya, Puji Handoko selaku pembedah mengatakan, bahwa Ustad Tafsir dari namanya saja sudah menunjukkan keluwesan itu. “Raden Tumenggung (KRMT) menunjukkan sisi budaya, sedang Tafsir mengidentikan orang yang paham agama (ahli agama),” selorohnya. (gsh)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tim Pekan Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Unive....

Suara Muhammadiyah

28 September 2023

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah – Siswa Kelas 8 SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta ....

Suara Muhammadiyah

19 September 2023

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Dalam menyambut Hari Raya Idulfitri 1445 H yang akan jatuh pada R....

Suara Muhammadiyah

8 April 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr Apt Salmah Orbayinah, M....

Suara Muhammadiyah

28 April 2024

Berita

CIREBON, Suara Muhammadiyah – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhamm....

Suara Muhammadiyah

12 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah