Untuk Apa Keuangan Kas Masjid?

Publish

19 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
302
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Untuk Apa Keuangan Kas Masjid?

Oleh: Idham Okalaksana Putra, UIN Sunan Ampel Surabaya, Surabaya

Sebuah kotak persegi yang selalu beredar dimasjid dan sering disebut sebagai kotak amal, merupakan hal yang sangat wajar dan pasti selalu ada disetiap masjid atau mushola di Indonesia.  Terkadang ada yang memang diedarkan keliling saat kegiatan sholat jumat, Idul Fitri dan Adha, kegiatan ceramah dan lain sebagainya yang sering dilakukan diligkungan masjid.  Beberapa masjid juga ada yang tidak mengedarkan kotak amal saat kegiatan tersebut, namun hanya diletakkan di depan pelataran masjid.

Biasanya ada tulisan-tulisan yang menempel disetiap kotak amal yang ada, mulai dari pembanguan masjid, anak yatim, kegiatan sosial, buka bersama, ta’jil, dan lain sebagainya yang memang uang tersebut akan digunakan untuk sebuah kegiatan yang sudah direncakan oleh pengurus masjid.  Pertanyaanya, mengapa sampai sekarang kita banyak menemui laporan keuangan masjid yang nilainya jutaan, puluhan dan bahkan ratusan juta uang yang dilaporkan kepada jamaah saat sholat Jumat?,  apakah belum disalurkan?, Apakah belum tahu kemana alokasi uang tersebut digunakan dan dimanfaatkan? Atau ada sesuatu apa yang menghambat uang itu keluar/ dimanfaatkan sehingga masih dalam jumlah yang sangat besar?.

Pertanyaan-pertanyaan terseburt mungkin ingin kita ungkapkan kepada pengurus masjid atau yang mengelola uang yang didapatkan dari para jama’ah yang menyumbangkan uang nya di kotak amal yang sudah disediakan.  Namun apapun progam dan kegiatan yang akan dilakukan seharusnya pemanfaatan uang yang sudah terkumpul bisa lebih bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan penunjang agar masjid makin makmur, dan bisa lebih luas lagi yakni apa yang sudah diberikan dan dititipkan melalui amal dari para jamaah bisa dirasakan manfaatkan dan fungsinya di masyarakat sekitar masjid.  Intinya keberadaan masjid dengan jumlah uang yang sangat banyak tersebut tidak hanya disimpan saja dan menjadi uang yang semakin lama semakin menggelembung, namun uang tersebut dapat berputar, dapat bermanfaat dan dapat dirasakan manfaat dari apa yang sudah disumbangkan tersebut.

Kita sering melihat diberbagai sudut jalan di Indonesia ketika banyak orang-orang yang meminta sumbangan untuk sebuah pembangunan masjid, memang tidak salah dan memang sudah menjadi kebiasaan ketika pembangunana masjid membutuhkan biaya besar, memang kegiatan amal yang dilakukan dijalan-jalan raya dapat menjadi salah satu solusi agar pembangunan tetap berjalan, namaun apakah harus selalu seperti itu, atau ada cara lain yang lebih efektif dan baik?

Uang yang biasanya diberikan jamaah masjid akan digunakan unuk opeerasioanal kegiatan masjid yakni semua pengeluaran yang rutin dikeluarkan semisal, air, listrik, tukang bersih-bersih, wifi, khotib, penceramah, imam, dan lain-lainya yang biasanya semua bentuk kebutuhan yang memang diperlukan untuk kegiatan masjid setiap harinya.  Namun apakah setelah itu uang yang dikelola disimpan saja? Atau harus dikeluarkan? Agar menapatkan dan bisa lebih banyak menyalurkan kebermanfaatan dari apa yang sudah diberikan oleh seluruh jamaah atau orang-orang yang menitipkan uangnya dimasjid untuk beramal.  Nah, menjadi pertanyaan kembali, apakah orang yang sudah beramal, namun uangnya masih mengendap di masjid mendapatkan pahala dari apa yang sudah diamalkanya?, hanya Allah yang tau dan yang Maha Memberi Balasan sesuai dengan apa yang diniatkan seorang yang sudah beramal.

Lebih baiknya menurut penulisa, uang yang sudah diberikan tersebut bisa lebih banyak alokasinya untuk lebih bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pengembangan suasana masjid yang lebih bisa menjadi tempat yang nyaman, tempat penuh ketenangan saat beribadah, namun fasilitas lainya yang bisa lebih membuat orang lebih suka berlama-lama dimasjid.  Hal tersebut menurut hemat penulis bukan hanya dilihat dari sudut pembangunan masjid yang megah, menara yang menjulang dan lain sebagainya, namun lebih bagaimana membangun suasana yang lebih menarik orang dengan memanfaatkan uang yang ada dari amal orang-orang yang berdema tersebbut menjadi lebih banyak bisa dirasakan oleh orang-orang yang berada disekitar lingkungan masjid, atau bahkan mereka yang jauh dari lingkungan masjid.

Maknanya yakni uang tersebut bisa mengakomodir apa saja kebutuhan yang diperlukan masyarakat sekitar masjid untuk bisa menjalani hidup lebih sejahtera dan terbantu dengan semua progam dan kegiatan masjid yang diambil dananya dari uang amal yang berada di kotak-kotak yang sudah disediakan.  Agar uang tersebut tidak hanya sekedar untuk operasioanl harian atau bulanan saja, namun uang tersebut lebih banyak memberikan manfaat yang lebih dari pada itu.

Semisal unang operasional masjid 5 juta, ini hanya perkiran saja, karena setiap kebutuhan operasional masjid atau mushola diberbagai tempat akan berbeda-beda, tergantung bentuk bangunan, kegiatan yang diselelngggarakn dan lain sebagainya.  Namun disini penulis ingin menggambarkan kondisi sederhana keuangan masjid yang biasanya digunakan.  Anggap saja tadi butuh 5 juta setiap bulanya untuk keperluan wajib yang memang harus dikeluarkan, nah selanjutnya ada uang lebih yang diberikan oleh jamaah dan angkanya sangat besar hingga mencapai puluhan juta bahkan ratusan juta, padahal uang setiap minggunya ketika sholat jumat dihitung uang yang didaptkan selalu bertambah, sedangkan pengeluaran fix diangaka 5 juta.  Maka dari itu harus dikemanakan uang sisa tersebut?.  Masing-masing masjid atau mushola pasti mengetahui apa hal yang bisa dimanfaatkan dari sisa uang tersebut agar tidak menumpuk.

Penulis melihat dan mengamati di beberapa masjid ada yang jumlah keuanganya mencapai ratusan juta rupoah, sebuah nominal yang sangat besar dan seharusnya manfaat dari uang tersebut bisa lebih besar lagi dirasakan, namun kemanakah uang tersebut harus dikeluarkan?, mungkin masih banyak masjid dan mushola yang bingung dan tidak tau harus diapakan uang yang besar tersebut, karena keterbatasan pengetahuan, informasi dan kegiatan yang seharusnya masing-masing pengurus masjid tau untuk apa uang tersebut bisa dimanfaatkan.

Kemarin, 17 maret 2024, penulis melakukan kegiatan silaturahmi keluarga ke daerah Tulung Agung, ada sebuah muhola kecil yang nyaman dan tenang yang memiliki jumlah kas hinga 30 an juta rupaiah. Masya Allah sebuah angka yang sangat besar untuk sebuah Mushola yang kecil ditengah desa di daerah Jawa Timur tersebut.  Mungkin memang rata-rata segitu didesa tersebut, penulis belum meneliti lebih mendalam, namun angka ini sangat besar.  Dan mungkin manfaat yang lebih bisa dirasakan oleh masyarakat yang berada dilingkungna mushola itu bisa lebih banyak dirasakan dari uang yang sudah terkumpul tersebut.  Didalam papan informasi juga tertera berbagai macam kebutuhan yang dikeluarkan setiap minggunya, seperti kebanyakan masjid dan mushola memberikan informasi pengeluaran yang dilakukan, namun kemanakah uang sisa tersebut haru dikeluarkan? dibelanjakan?, dimanfaatkan?, didistribusikan?, nah pertanyaan ini yang seharusnya dapat kita pikirkan dan kita selaraskan bersama, agar setiap masjid dan mushola dapat menyalurkan kemanajasakah pos-pos yang harunsya dapat menerima manfaat dari uang amal para jamaah masjid dan mushola yang terkumpul.

Perlunya sebuah guideline atau SOP apa saja yang dapat disebar luaskan informasinya keseluruh masjid dan mushola diseluruh Indonesia mengenai apa saja yang dapat dimanfaatkan dari uang amal yang diberikan para jamaah, yang tidak hanya berfokus pada pembangunan masjid, yang berlantai 2 misal, yang memiliki tiang menjulang missal, yang memiliki lantai bermarmer misal, yang memiliki kubah emas misal, yang punya pintu gerbang raksasa misal, dan yang-yang  lainya dimana semuanya adalah kondisi untuk kemegahan masjid dan mushola saja, namun yang lebih utama adalah bagaimana kemegahan itu dapat dirasakan oleh seluruh jamaah yang datang dan bahkan lebih dari itu masyarakat sekitar juga dapat merasakan kenikmatan dan kebermanfaatan yang lebih dari apa yang bisa dimanfaatkan dari uang amal tersebut dalam pemenuhan kebutuhan rohani mereka dan bahkan kebutuhan jasmani mereka.

Penulis memohon kepada Allah agar apa yang menjadi kegundah gulanaan hati ini dapat tersalurkan dari tulisan pendek ini dan semoga kita umat muslim juga lebih banyak yang memberikan kontribusi yang lebih nyata terhadap apa saja yang dapat dimanfaatkan dari uang amal tersebut dalam membangun dan menjadikan masjid-masjid dan mushola-mushola disekitar kita bisa makmur baik kondisi bangunanya dan lebih utama kondisi kemakmuran mereka yang beribadah dan mereka yang berada disekitar masjid dan mushola.   Semoga Allah selalu memberikan hidayah, petunjuk dan karuniaanNya kepada kita semua. Aamiin .

Dalam hal ini kiranya penulis ingin sedikit memberikan informasi yang bisa jadi ini sudah dilakukan di berbagai masjid di Indonesia dan bisa jadi ini merupakan hal baru yang sedikit dapat membantu untuk para pengurus masjid dapat memanfaatkan uang yang ada untuk kebermanfaatan yang lebih banyak lagi.

Penulis mencoba untuk membuat sebuah gambaran sederhana mengenai pengeluaran yang biasanya dikeluarkan oleh pengurus masjid dan mushola setiap bulanya, dan sekali lagi ini hanya simulasi sederhana, karena pengeluaran setiap tempat dan lokasi pasti akan berbeda-beda.

Penulis umpamakan seperti tadi pengeluaran misal 5 juta setiap bulan dan setiap mingunnya uang sholat jumat selalu surplus atau bertambah diangka 1 juta per pekan, gambaran sederhananya sebagai berikut dalm sebuah tabel:


*Ini hanya perkiraan yang penulis buat dari pengeluran tetap di masjid yang menjadi contoh.

Nah selanjutnya dapat kita tambahkan jika misal pemasukan yang ada pada awal masjid didirikan adalah 9 juta, dengan pengeluran fix 5 juta, maka setiap bulanya sisa 4 juta rupiah. Digambarkan dalam sebuah tabel:

 

Jadi, pemasukan masjid misalkan 9 juta perbulan dikurangi operasional bulanan 5 juta, maka ada sisa uang sebesar 4 juta setiap bulanya. Dan selanjutnya seperti itu maka dalam 12 bulan kedepan uang yang terkumpul dari sisa uang yang ada sebesar 48 Juta Rupiah, sekali lagi ini hanya contoh perhitungan sederhana sebagai bentuk gambaran.

Dapat kita semua lihat dari uraian diatas, bahwa setiap masjid yang misalkan setiap bulanya mendapatkan 4 juta rupiah jika selama setahun uang yang terkumpul sudah 48 juta.  Dan semuanya sudah dipotong dengan pengeluan fix setiap bulanya.  Mungkin ditambah dengan pengeluaran saat ada acara perayaan hari besar ataupun segala bentuk persiapan menyambut lebaran. Kita anggap 8 juta, dengan begitu pemasukan masjid selama 1 tahuan mencapai 40 juta rupiah.  Nah ini adalah angka yang sangat besar.  Mungkin beberapa masjid ada yang dibawah ini dan bahkan nilainya ada yang lebih dari ini.

Selanjutnya bagaimana pemanfaatanya?, Baik, jika masjid dan mushola memiliki pos-pos anggaran yang sudah terencana semisal diatas, maka hal itu bisa menjadikan keuangan yang ada bisa tersalurkan dengan baik, bagaimana yang belum memiliki kegiatan dan progam?, nah dari sini penulis ingin mengajak untuk bisa bergandengan tangan dan memikirkan bersama, apa saja kegiatan yang sekiranya dapat dimanfaatkan dari uang yang ada tersebut.  

Sebagian besar mungkin dari pembaca sudah merasakan dari apa yang sudah diberikan dari pemnfaatan uang amal yang disalurkan dengan baik, dan kemungkinan sebagaian kecil yang belum. Maka dari itu dukungan dan juga usaha bekerjasama untuk memakmurkan masjid menjadi tanggung jawab kita bersama agar kita selalu mengingat pesan Allah dalam Firmanya, yakni saling tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran.

Penulis kiranya ingin memberikan beberapa kegiata, progam atau apa saja yang mungkin dapat membantu para pengurus masjid untuk bisa memanfaatkan besarnya dana yang ada di kas-kas masjid agar lebih bisa dimanfaatkan lebih luas lagi dan tidak terpaku pada pengeluran fix setiap bulanya.

Beberapa hal yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut dalam sebuah uraian:

1.      Laundry.  Masjid dan mushola pasti mempunyai perlengkapan ibadah untuk menunjang kegiatan sholat dan kegiatan lainya untuk memakmurkan masjid, mulai dari perlengkapan sholat dari baju taqwa, mukenah, peci,sajadah dan semua barang yang bisa dicuci.  Maka dari itu untuk menjaga kebersihan dan kesucian, ada baiknya jika semua perlengkapan sholat yang dapat digunakan untuk sholat dapat diLaundrykan atau dicuci berkala setiap minggu atau 2 pekan, agar kebersihan dan kesuciannya tetap terjaga dengan baik.

2.      Vacum karpet, selain petugas kebersihan yang disejahterakan bulananya sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing masjid, kegiatan selanjutnya adalah memberishkan karpet atau alas yang menjadi tempat sujud.  Masing-masing masjid pasti berbeda, ada yang langsung dengan tekel masjid sebagai tempat unutk sujud, atau dengan karpet dan alas yang digunakan para jamaah untuk sujud.  Maka dari itu sekiranya biayanya mencukupi dapat dilakuakn kegiatan besar untuk membersihkan alas tersebut kepada pihak ke tiga agar perputaran uang dapat bermanfaat.  Kegiatanya bisa dilakuakn mingguan atau bulanan.  Dengan begitu setiap orang yang sujug akan merasakan kenyamanan saat sujud, dengan kondisi alas yang baik, lembut, harum dan bersih.

3.      Air minum dan makanan, untuk hal ini sebagian besar masjid sudah menjalankan dan bisa lebih diperbanyak jumlahnya dan jenisnya sehingga para jamaah yang datang bisa merakan keberkahan dari air dan makanan yang diberikan saat mereka beribadah, berkunjung dan berkegiatan lainya di masjid.  Memang hal ini bisa dilakukan pada beberapa moment atau acara tertentu namun, jika kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan jumlah dana yang cukup, Insha Allah akan makin banyak yang beramal, karena apa yang diberikan langsung tersampaikan pada siapa saja orang yang mengunjungi masjid.  Mungkin masih banyak disekitar masjid mereka yang kelaparan dan malu meminta, atau para musafir dalam perjalanan yang kehabisan bekal, bahkan anak-anak kecil yang tidak mendapatkan uang jajan dari orang tuanya yang dapat merasakan juga kebahagian ketika mereka datang kemasjid, mereka sudah disuguhi dengan aneka macam minuman dan hidangan yang dapat mereka nikmati saat selesai beribadah.  Mungkin ada yang menanyakan, Loh kalau gitu niatnya gak sholat jadinya, malah mengharap-harap makan?  Kalau sudah ketemu orang yang begini, Ya kita serahkan kembali ke Allah, yang lebih utama memberikan kebahagian dalam diri seorang muslim itu lebih utama, dan semoga dengan meraka yang menyumbangkan uangnya tersebut dapat memperolah balasan dari Allah degan sebaik-baiknya balasan, dan bagi mereka yang menerima manfaat dari apa yang sudah disediakan di masjid dalam bentuk minuman dan hidangan semoga menjadi lebih bersemangat dalam beramal dan berbuat kebaikan.  Karena untuk niat seseorang hanya Allah yang tahu dan setiap kebaikan yang dimulai dengan niat yang baik akan mendapatkan kebaikan sesuai dengan apa yang diniatkanya.  Untuk pembahasan ini mungkin akan sangat panjang karena Air dan makanan adalah kebutuhan utama untuk hidup.

4.      Uang jajan dan SPP sekolah.  Hal ini mungkin terlihat aneh dan untuk apa , namun bila diambil dan ditarik garis yang lebih mendalam, maka manfaat dari uang amal sebagai bentuk untuk biaya SPP atau untuk uang jajan bagi mereka yang membutuhkan adalah sesuatu yang sangat berharga.  Penulis ingin memberikan sedikit gambaran ringan dari apa yang menjadi pikiran yang ingin diungkapkan untuk memanfaatkan uang amal yang ditema masjid ataupun mushola.  Jadi begini, uang yang ada tersebut dimanfaatkan untuk membiayai anak-anak disekitar lingkungan sekolah yang memang membutuhkan biaya untuk keperluan sekolah.  Anak-anak dilingkungan masjid bisa dimotivasi untuk bisa holat berjamaah dimasjid dan nantinya siapa saja yang sesuai dengan ketentuan yang ada dalam menjalani kegiatan di masjid akan mendapatkan bantuan uang jajan dan SPP.  Anak-anak bisa diajak untuk berbagi tugas, misal ada 5 anak yang memang membutuhkan, ini hanya permisalan, bisa lebih dari ini.  Dari 5 anak ini, sebagai pengurus masjid kita dapat memberikan tugas berupa:

a.       1 anak menjadi Muadzin + Iqomah

b.      1 anak menjadi penyambut jamaah sholat,

c.       2 anak menjadi petugas kebersihan 

d.      1 anak menjadi pembaca Al Quran sebelum dimulainya sholat, baik menjalang sholat fardhu atau sholat jumat.

Dan lain sebagainya yang sekiranya mudah dapat dapat dilakukan anak-anak dalam rangka memakmurkan masjid, dan dari mereka dapat digilir tugasnya, selanjutnya setiap minggunya mereka diberikan hak dari uang yang terkumpul untuk uang jajan mereka atau SPP mereka, jadi mereka anak-anak yang tinggal dilingkungan masjid, merasa memiliki masjid, Toh, jika nantinya ada yang berucap:” masak anak-anak jadi pekerja di masjid?”, hal itu adalah sesuatu yang berbeda, dari maksud penulis.  Sejatinya tugas dan amanat yang diberikan adalah untuk sarana melatih mereka bersosialisasi dan semangat berkerja dalam segala kondisi agar mereka terlatih untuk beradaptasi dengan kondisi apapun. Selanjutnya uang SPP dan jajan adalah sebagai bentuk capaian yang dapat mereka rasakan setelah berusaha untuk bisa memakmurkan masjid.  Harapanya ketika mereka dewasa mereka akan mengenanng masa-masa indah mereka di masjid, karena masjid memperdulikan mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam bentuk uang jajan dan SPP sekolah mereka.  Harapanya mereka bisa kembali memakmurkan masjid mereka atau bahkan masjid-masjid lainya dengan cara yang berbeda.

5.      Ta’jil Senin-kamis, Ibadah puasa merupakan ibadah yang hanya Allah saja yang nantinya memberikan balasan yang sempurna bagi mereka yang mengamalkanya.  Masjid dapat memiliki peranan tersebut.  Menyediakan Ta’jil untuk berbuka bahkan hidangan setelah berbuka selesai sholat maghrib, memberikan kesan tersendiri, bahwa masjid memberikan sarana tersebut, dan bagi mereka yang puasa tidak menjadi sungkan untuk berbuka di masjid, dan bahkan bisa jadi menjadi kegiatan rutinan masjid yang bisa menginspirasi banyak orang di sekitar masjid untuk bisa berpuasa bersama di hari senin dan kamis. Dan kembali lagi semua hal ini berkaitan dengan minuman dan makanan yang disebutkan penulis diatas.

6.      Sembako.  Kebutuhan pangan agar dapur tetap mengebul menjadi hal yang selalu dibuthkan dalam kehidupan berumah tangga. Semisal beras, minyak, telor dan lain sebagainya dapat menjadi sesuatu yang sangat berharga di masa sekarang ini dengan naiknya harga-harga kebutuhan tersebut tanpa ada masa turun harga.  Selalu naik dan naik menjulang langit tapi tak pernah turun ke bumi. Ya harga yang semakin tidak terjangkau tersebut karena ingin menembus langit dapat diringankan dengan progam masjid sebagai wadah memberikan bantuan berupa sembako murah dengan konsep, membayar dengan setengah harga dari apa yang ada dipasaran.  Mekanismenya mungkin seperti koperasi.  Masjid bisa menjadi salah satu donator yang menyediakan semobako tersebut dengan harga murah walaupun tidak setiap hari, namun kegiatan tersebut dapat dilakukan agar mereka yang ingin mendapatkan sembako dapat dengan sukarela berjamaah di masjid. Walau nantinya ada yang bilang:” Ke masjid kan untuk ibadah, kok malah cuman ingin dapat sembako murah?”  kalau ada yang seperti ini maka bukan seperti niat yang dimaksudnkan penulis, karena kegiatan ini hanya sebuah cara agar orang dapat merasakan nikmatnya datang dan sholat di masjid dengan niat apapun dan selanjutnya ketika selesai beribadah pikiran mereka tenang tidak terganggu dengan harga sembako yang menjulang ke langit.  Kegiatan ini juga bisa diibaratkan seperti bazar bahan sembako murah.

7.      Even dan perlombaan.  Bagi semua golongan dari anak-anak hingga dewasa pasti akan senang jika mendapatkan hadiah. Dalam bentuk kecil maupun besar, karena sejatinya manusia senang kalau mendapatkan hadiah.  Dengan uang yang sudah terkumpul dari mereka yang beramal, masjid dapat menjadi sarana untuk melakukan kegiatan dalam bentuk event atau perlombaan yang dilakukan dilingkungan masjid, tidak hanya  kegiatan hari besar ataupun perayaan saja, namun dapat berupa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang ada didaerah tersebut.  Bisa dilakukan dihalaman masjid jika memang halamanya luas dan besar atau dilapangan dan balai RW setempat namun yang memberikan hadiah dari uang amal.  Kelihatanya diluar dari proses kemakmuran masjid, namun jika dilihar lebih dalam masjid memiliki peranan yang dapat dirasakan masyarakat luas yang tidak hanya mereka yang beragama islam, namun mereka yang diluar islam dapat merasakan suasana hangat tersebut.

8.      Pasar bahagia, merupakan sebuah inisiasi dari masjd Ismuhu Yahya di Pontianak sebagai penggerak awal yang memulai kegiatan ini.  Yang para pembaca dapat melihat di channel youtube mereka dan juga media sosial lainya.  Intinya hampr sama dengan kegiatan semobako namun ini lebih ekslusif karena hanya mereka yang sholat subuh di masjid dengan berjama’ah dan yang mengikuti dan mendengarkan kajian subuh saja yang dapat mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.  Intinya setiap orang yang mendapatkan kemanfaatan dari pasar bahagia adalah mereka yang mau untuk bangun pagi dan sholat berjamaah subuh di masjid.  Ini adalah suatu tanda yang membuat yahudi takut, jika umat muslim bersatu dan sholat subuhnya seperti sholat jumat.  Konspenya sama dengan sembako, dan berbagi air dan makanan, namun kegiatan ini dilakukan di hari ahad setiap pekanya.  Dengan menyediakan aneka sayur, buah, kue, camilan, minuman, dan apapun saja yang diberikan secara gratis dengan tema “ Belanja Cuma-Cuma bayar pakai do’a”.  setiap orang wajib sholat berjamaah subuh dan mengikuti kajian setelah itu mereka akan mendapatkan bingkisan berupa aneka sayur dan buah dan lain sebagainya diatas secara gratis. Ibarat pasar ada transaksi jual beli, namun pembeli hanya membeli tanpa membayar dengan uang, cukup dengan lantunan doa yang tulus untuk sesuatu yang baik bagi kegiatan yang tujuanya untuk memakmurkan masjid.

9.      Wisata pesantren.  Bagi mereka yang memamang menjadi santri TPQ di masjid tersebut dapat memiliki kesempatan untuk bisa berkunjung ke berbagai pesantren yang ada dikawasan mereka atau didaerah lain, sebagai bentuk pengenalan akan kegiatan di lingkungna pesantren, agar mereka sejak dini memiliki sebuah pandangan mengenai apa saja kegiatan harian dilingkungan pesantren.  Menjadikan sebuah pesantren sebagai sebuah tempat yang menyenangkan dan menggembirakan agar membuka wawasan yang luas bahwa pesantren adalah tempat untuk menuntut ilmu agama dan dunia yang menyenangkan.

10.   Kegiatan lainya yang sekiranya membutuhkan pembiayaan dan dana dapat diambil dari uang amal yang dititipkan di masjid, sehingga uang yang terkumpul nantinya selain untuk pembangun fisik masjid, juga bisa untuk kegiatan lainya yang bisa dirasakan manfaatnya lebih luas lagi, untuk mereka yang tinggal disekitar lingkungan masjid atau bahkan mereka yang berada diluar lingkungan masjid.

Mungkin hanya sedikit tulisan singkat ini yang dapat penulis sajikan, kiranya banyak sekali kegiatan yang dapat diberikan oleh para pembaca yang budiman dimana kegiatan tersebut ditujukan sebagai bentuk untuk memakmurkan masjid kita tercinta dilungkungna kita masing-masing bahkan kebermanfaatan dari apa yagn kita lakukan sebagai sarana memakmurkan masjid dapat dirasakan oleh seluruh masjid yang berada di Indonesia bahkan dunia.

Banyak hal yang ingin penulis ungkpankan dalam tulisan ini, namun salah dan kurang dalam tulisan ini sangatlah banyak karena dari kekhilafan penulis yang kurang akan ilmu dan pengetahuan dan semua yang benar dari tulisan ini Haqqul yaqin semuanya dari Rahmat dan Petunjuk dari Allah Yang Maha Kuasa. Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca yang ingin berjuang dalam usaha memakmurkan masjid dan bagi pembaca secara umum menjadikan pengetahuan baru untuk terus ingin berbut baik. Karena pesan dari kyai kami mengatakan bahwa : “ Jangan bosan-bosan menjadi orang baik” dan “ Bergeraklah karena disetiap pergerakan itu ada keberkaha”

Hadanallah Waiyyakum.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.


Komentar

Idham Okalaksana

Perlu disebarkan

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Menilai Kualitas Ketakwaan Selepas Ramadhan Oleh: Mohammad Fakhrudin, Warga Muhammadiyah Magelang ....

Suara Muhammadiyah

15 April 2024

Wawasan

Mempromosikan Budaya Hijau, Inovasi, dan Kerjasama Oleh: Agus setiyono Dalam era ketidakpastian pe....

Suara Muhammadiyah

13 November 2023

Wawasan

Oleh: Drh. H. Baskoro Tri Caroko National Poultry Technical Consultant. LPCRPM PP Muhammadiyah Bida....

Suara Muhammadiyah

13 December 2023

Wawasan

Kalimatunsawa’ IMM Jawa Tengah Oleh: Izzul Khaq, PC IMM Sukoharjo Setelah membaca tiga tulis....

Suara Muhammadiyah

16 April 2024

Wawasan

Oleh: Ns. Andri Praja Satria, M.Sc, M.Biomed (Dosen di Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Muhamm....

Suara Muhammadiyah

30 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah