Derap Muhammadiyah Berkemajuan

Publish

26 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
499
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Derap Muhammadiyah Berkemajuan

Oleh Prof Dr H Haedar Nashir, M.Si.

Setiap kunjungan dan diundang ke wilayah dan daerah selalu ada peresmian gedung Muhammadiyah. Gedung dakwah atau kantor, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, klinik, dan fasilitas sarana prasarana lainnya. Bahkan ada peresmian lapangan Muhammadiyah seperti di Lamongan. Termasuk SM Corner atau Logmart Suara Muhammadiyah kerja sama dengan persyarikatan dan amal usaha setempat. Aisyiyah pun demikian.

Sejumlah gedung bahkan tidak tanggung-tanggung terkategori besar dan megah. Gedung UMP tujuh lantai, UMT bahkan sedang menyelesaikan gedung 19 lantai setelah yang 12 lantai berdiri. SMP Muhammadiyah 10 Sepanjang Sidoarjo menakjubkan dengan gedung  10 lantai, selain RSPKU Sepanjang berlantai 6. UM Kupang tidak mau kalah, membangun dan meresmikan Masjid Ahmad Dahlan dan dua gedung kuliah masing-masing 7 dan 6 lantai. Beberapa yang disebutkan itu hanyalah sampel, jika dideret semua tidak termuat dalam tulisan.

Menakjubkannya, ada yang peresmian gedung sekaligus peletakan batu pertama untuk gedung berikutnya atau lainnya. Sungguh, tiada hari tanpa peresmian atau peletakan batu pertama. Hingga hati ini takjub sekaligus tasyakur, sungguh hidup dan dinamis Muhammadiyah itu!

Etos Kemajuan

Gedung-gedung yang disebutkan itu bukan hanya konstruksi raga fisik. Gedung yang disebutkan pun sebenarnya hanya contoh, masih banyak lainnya tidak disebutkan satu persatu karena banyaknya, tentu tidak bermaksud mengurangi arti dan penghargaan atas gedung-gedung lainnya yang telah diresmikan maupun yang sedang dibangun di berbagai wilayah dan daerah di seluruh penjuru tanah air. Intinya seluruh pimpinan dan institusi di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah giat membangun yang sangat membanggakan sesuai kadar dan kondisi setempat, yang menggambarkan derap berkemajuan Muhammadiyah, termasuk di dalamnya Aisyiyah.

Di balik semua kegiatan membangun sarana prasarana gerakan tersebut tergambar dan teraktualisasi etos kemajuan yang melekat, hidup, dan mekar di seluruh lingkungan kepemimpinan Muhammadiyah. Yaitu semangat, spirit,  jiwa, alam pikiran, dan tindakan yang mengusung kemajuan untuk menciptakan kondisi Muhammadiyah semakin lebih baik, berkualitas, dan berkeunggulan. Etos kemajuan itu melekat menjadi DNA Muhammadiyah di seluruh lingkup Persyarikatan, Ortom, Majelis, Lembaga, dan amal usaha dengan segala variasinya.

DNA singkatan dari deoxyribonucleic acid, yakni suatu  rantai molekul yang berisi materi genetik yang khas pada setiap manusia dan semua makhluk hidup ciptaan Tuhan. DNA bermanfaat untuk menunjukkan perbedaan satu organisme dengan organisme lainnya, sehingga sangat penting peranannya dalam ilmu taksonomi untuk mengklasifikasikan organisme tertentu. Artinya, dengan etos kemajuan sebagai DNA Muhammadiyah, organisasi ini memiliki kekuatan yang khas dan menjadikan dirinya memiliki “distinctive” atau pembeda dengan organisasi lain.

Kekhususan Muhammadiyah dengan etos kemajuannya memiliki pijakan dasar pada pandangan keislaman yang dikenal dengan “Islam Berkemajuan”. Islam Berkemajuan menjadi identitas khas dari Muhammadiyah yang menjadi pembeda dari gerakan Islam lainnya (distinctive identity), sehingga Muhammadiyah itu disebut dan identik dengan Gerakan Islam Berkemajuan. Kemajuan (progress) merupakan ide, alam pikiran, cita-cita, dan proyeksi setiap bangsa untuk membangun peradaban yang dikehendaki, sehingga bersifat universal, tetapi gagasan kemajuan dalam Muhammadiyah melekat dengan Islam yang memiliki nilai pembeda dari pemikiran kemajuan yang bersifat umum, termasuk dengan ide kemajuan Barat.

Pemikiran Islam Berkemajuan memiliki dasar teologis dan historis yang sangat kuat pada Ajaran dan Sejarah Islam. Substansi dan konsep kemajuan dalam Islam dapat dirujuk ke dalam ayat-ayat Al-Quran dan Hadis Nabi, yang mengandung banyak ajaran tentang kemajuan, sehingga dapat dibuktikan bahwa Islam sejatinya merupakan agama yang berkemajuan atau  Islam sebagai Din Al-Hadlarah. Kemajuan dalam Islam bersifat utuh dan simultan atau multiaspek, sebagai integrasi atau perpaduan antara nilai Ilahiah (habluminallah, teosentris) dan nilai kemanusiaan (habluminannas, antroposentris) termasuk relasi dengan alam atau lingkungan di mana manusia dan makhluk Tuhan itu hidup di dalamnya atau di sekitarnya; nilai berorientasi duniawi (profan) dan ukhrawi (sakral); ruhaniah dan lahiriah; akhlak serta intelektualitas dan profesionalitas, serta mengandung nilai-nilai kebenaran, kebaikan, dan etika kehidupan yang saling terkoneksi dan terintegrasi. 

Agregasi Kemajuan

Derap berkemajuan yang melekat dan mekar di lingkungan Persyarikatan saat ini tentu harus terus dilipatgandakan  secara lebih masif dan sistematik, sehingga menjadi agregasi atau gumpalan kesatuan gerak kualitas yang menyebarluas di sekujur tubuh Persyarikatan secara menyeluruh, tidak hanya menembus aspek kuantitas tetapi lebih kuat lagi pada aspek kualitas yang bersifat unggul atau di atas rata-rata. Dengan demikian Muhammadiyah menjadi contoh dari representasi umat Islam dan bangsa Indonesia yang berkarakter kualitas “Khaira Ummah” di dunia nyata.

Semua orang (anggota, kader, pimpinan) dan institusi (persyarikatan dengan seluruh bagiannya) harus terlibat aktif dan dinamis dalam seluruh aktivitas memajukan Muhammadiyah yang tentu berfungsi langsung pada memajukan umat, bangsa, dan kemanusiaan global sebagaimana tercermin dalam tema Muktamar ke-48 “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta”, yang menggambarkan derap berkemajuan Muhammadiyah di era persaingan kehidupan yang kompleks saat ini. Semua pihak berkontribusi dalam wujud apa pun, sehingga tidak ada  yang berpangku tangan dalam derap kemajuan itu, apalagi sampai “ketinggalan kereta” dari jalan kemajuan Muhammadiyah.

Agregasi kemajuan di bidang pemikiran dan inovasi gerakan. Muhammadiyah dituntut makin meningkatkan kualitas pemikiran keislaman, keumatan, keilmuan, kebangsaan, dan berbagai dimensi lainnya ketika persaingan dan dinamika pemikiran kehidupan saat ini begitu rupa kompleks dan saling berkompetisi. Ekstremitas pemikiran dari yang ultrakonservatif hingga ultraprogresif hadir di dunia saat ini melalui berbagai proses revolusi iptek, berkembangnya media sosial dan digital, serta globalisasi dan modernisasi tahap lanjut. Muhammadiyah harus memiliki posisi pemikiran tengahan ata7 wasathiyah yang berkemajuan dan menjadi alternatif, serta tidak terbawa arus dan terjebak pada pikiran-pikiran yang sempit dan buntu.

Agregasi kualitas sumber daya manusia. Muhammadiyah dikenal dengan suberdaya insaninya yang unggul dan menjadi rujukan publik. Kini kualitas dan keunggulan itu memperoleh imbangan dan persaingan dari organisasi lain dan berbagai kelompok. Era ini adalah zaman keunggulan manusia, menurut Noval Harari disebut era Homo Deus, manusia tingkat dewa yang unggul dan menguasai iptek super canggih, sehingga melahirkan revolusi dalam kehidupan. Apakah sumber daya manusia yang dimiliki Muhammadiyah saat ini masih mampu bersaing dan tentu berada di barisan depan,  atau sebaliknya mulai terbatas dan ketinggalan dari pihak lain? Agenda peningkatan kualitas secara agregatif semakin niscaya menjadi tuntutan mutlak bagi Muhammadiyah jika ingin mewujudkan Islam Berkemajuan dan tampil sebagai gerakan yang unggul sebagai organisasi alternatif.

Agregasi kualitas juga sangat niscaya diperlukan dalam aspek amal usaha dan praksis gerakan. Sekolah unggulan, rumah sakit unggulan, perguruan tinggi unggulan, dan amal usaha unggulan lainnya harus menjadi pilihan utama gerakan Muhammadiyah di seluruh tingkatan dan lingkup organisasi. Demikian pula dengan aktivitas di komunitas yang berkaitan dengan dakwah komunitas harus semakin menjadi fokus gerakan praksis Muhammadiyah di seluruh lingkungan dengan menampilkan model-model kegiatan alternatif yang menarik dan inklusif, termasuk dalam memandu kehidupan beragama yang mencerahkan. Semuanya harus menjadi gerak agregasi dalam derap berkemajuan Muhammadiyah yang simultan!

Sumber: Majalah SM Edisi 19 Tahun 2022


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Editorial

Kepemimpinan yang Menggerakkan Kemajuan Muhammadiyah dan Aisyiyah sudah melewati delapan bulan dari....

Suara Muhammadiyah

22 September 2023

Editorial

Akhlak Bermusyawarah di Muhammadiyah Oleh Prof Dr H Haedar Nashir, M.Si. Muhammadiyah itu kuat kar....

Suara Muhammadiyah

9 November 2023

Editorial

Buya Hamka: Nasionalisme dan Sedikit Cerita, Wawancara Abdul Hadi Hamka (Cucu Buya Hamka, Penul....

Suara Muhammadiyah

16 April 2024

Editorial

PENGAKUAN DUNIA ATAS DEDIKASI KEMANUSIAAN Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, dua organisasi kemasyar....

Suara Muhammadiyah

28 March 2024

Editorial

DILEMA ROHINGYA ANTARA KEMANUSIAAN DAN KEAMANAN Kapal demi kapal yang membawa warga Rohingya telah ....

Suara Muhammadiyah

23 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah