Media Sosial Pengaruhi Pemenangan dalam Pemilu

Publish

11 January 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
172
Foto Istimewa

Foto Istimewa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Media baru, seperti media sosial turut menjadi rujukan pemilih untuk mencari informasi terkait dengan pemilihan umum (pemilu). Selain itu, media sosial memiliki daya untuk mempengaruhi pilihan masyarakat di bilik suara yang bisa menentukan suatu pemenangan dalam pemilu.

Hal itu mengemuka dalam Seminar Nasional bertajuk Politik Media Baru Dalam Pemenangan Pemilu 2024 yang diselenggarakan oleh Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (MIKOM FISIP UMJ) di Auditorium Kasman Singodimedjo, Selasa (09/01/24).

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki penggunaan internet tertinggi. Fenomena yang terjadi di masyarakat bahwa informasi yang mereka dapatkan melalui media sosial bisa menjadi rujukan dalam menentukan pilihan, bahkan mengubah pilihan mereka.

Media sosial menjadi yang paling banyak diakses oleh masyarakat. Sehingga media sosial menyimpan dampak terhadap dunia politik, karena penggunanya juga merupakan pemilih dalam sebuah proses politik.

Ketua Program Studi (Kaprodi) MIKOM FISIP UMJ Dr. Aminah Swarnawati, M.Si.,  mengatakan saat ini media sosial menjadi komiditi utama bagi Gen-Z dan Milenial dalam berinteraksi sosial. Maka dari itu, media sosial banyak dijadikan alat kampanye bagi aktor politik untuk mendapatkan suara. "Fenomena itu, menjadi hal yang sangat penting untuk dibahas," kata Aminah.

Seminar ini mengundang akademisi hingga praktisi dalam dunia politik dan media yakni Wakil Dekan III FISIP UMJ Dr. Fal. Harmonis, M.Si., Direktur Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media UIN Syarif Hidayatullah Dr. Deden Mauli, Kepala Divisi Sosial Media Republika Abdullah Sammy, dan Ketua Partai Demokrat Wilayah Bogor Dr. Friedrich M Rumintjap.

Harmonis memulai diskusi dengan mengatakan bahwa media memiliki kekuatan untuk membentuk opini, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap politik. Ia menyebut teori koltivasi effect untuk menggambarkan pengaruh media. Teori itu menjelaskan bahwa pikiran hingga relasi masyarakat akan dipengaruhi oleh media yang dibaca.

Maka dari itu, media sosial juga bisa menjadi pengaruh dalam menentukan pilihan. Di era digital ini, strategi kampanye dengan menggunakan media sosial berpotensi efektif menjangkau konstituen. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk meyakinkan pemilih yang belum menentukan pilihan.

"Ketika bermain media sosial kita tidak bisa netral, pasti ada keberpihakan. Maka, kita harus cerdas dalam menggunakannya," ungkap Harmonis

Kepala Divisi Media Sosial Republika Sammy, menjelaskan bagaimana media sosial berpengaruh terhadap pemilu. Ia mengaitkan dengan kasus di negara Filiphina yakni new media terbukti mempengaruhi kemenangan Bongbong Marcos.

"Dia menggunakan gimmick dan soft campaign untuk membangun citranya lewat media sosial," tutur Sammy.

Sementara itu, dua narasumber lainnya yaitu Dr. Deden Mauli dan Dr. Friedrich merespons bagaimana media sosial dapat membuat setiap orang berhak mendapatkan dan memproduksi informasi tanpa terkecuali.(ksu/riz)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menyelenggarak....

Suara Muhammadiyah

21 September 2023

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Peluang kerja alumni Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhamm....

Suara Muhammadiyah

12 October 2023

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (SPM) Pimpinan Cabang Ikata....

Suara Muhammadiyah

26 December 2023

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Meningkatnya penggunaan teknologi tidak berbanding lurus denga....

Suara Muhammadiyah

22 February 2024

Berita

BANDAR LAMPUNG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandar Lampung menggelar acar....

Suara Muhammadiyah

30 July 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah