Membangun Peradaban Berkemajuan Melalui Dakwah Kultural

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
129
Pengajian Ramadan 1445 H

Pengajian Ramadan 1445 H

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Saad Ibrahim mengatakan, dakwah kultural dapat menjadi media berdakwah untuk membangun sebuah peradaban baru. Saad meyakini bahwa pandangan tentang peradaban dapat berangkat dari nilai-nilai ajaran Islam yang diyakini. Dan dari keyakinan itulah umat Islam memiliki modal penting untuk mengusung peradaban yang berkemajuan. Hal itu ia sampaikan pada hari kedua Pengkajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Auditorium KH Ahmad Azhar Basyir, Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Selasa (19/3). 

Pada kesempatan yang sama, Syafiq A Mughni mengatakan bahwa dakwah kultural menjadi dokumen resmi bagi persyarikatan Muhammadiyah yang perlu ditinjau terkait sejauh mana konsep tersebut bisa diaplikasikan dalam situasi sekarang. Untuk menentukan bagaimana strategi dan metode dakwah yang dapat dilakukan, Syafiq menekankan pada transformasi sebagai tujuan dakwah. Ia mengatakan tentang pentingnya melihat perubahan. Bahwa masyarakat akan selalu mengalami perubahan dari suatu kondisi ke kondisi yang baru. 

“Masyarakat tidak bisa kita judge bahwa ini adalah model masyarakat islami. Sebuah masyarakat islami itu bukanlah sesuatu yang statis, bisa jadi suatu saat akan berubah. Ada masa menjauh dari nilai keislaman, ada masa lebih dekat dengan nilai Islam karena masyarakat Islam yang sebenar-benarnya mengambil banyak dimensi,” ungkap Syafiq. 

Kondisi yang terus berubah itu, dinilai Syafiq tidak bisa dibiarkan berubah secara natural dan alamiah, melainkan perlu direkayasa dalam rangka menuju keadaan yang ideal. Ketua PP Muhammadiyah tersebut menyampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Muhammadiyah terkait dakwah kultural. 

Pertama, pesan dakwah yang tidak hanya berkutat pada persoalan surga dan neraka. Kedua, menetapkan metode dengan memanfaatkan seluruh potensi manusia misalnya seni. Ketiga, sasaran dakwah yang perlu diperluas. 

Syafiq berpesan agar dakwah kultural Muhammadiyah tidak hanya berkutat di masjid dan lingkungan Muhammadiyah, tapi harus diperluas. Pernyataan ini didukung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod yang berpendapat bahwa Muhammadiyah memerlukan sekoci-sekoci kultural untuk menyebarkan dakwah Muhammadiyah. 

“Selain kerja struktural, perlu ada kerja kultural. Dalam konteks ini buat semacam sekoci-sekoci kultural di Muhammadiyah. Dulu, orang yang sama sekali bukan Muhammadiyah bisa merasa menjadi bagian dari Muhammadiyah. Maka strategi dakwah kultural perlu dilakukan secara masif,” ungkap Ma’mun. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) kembali menggelar lomba Tahfidz....

Suara Muhammadiyah

26 March 2024

Berita

Gelar Talkshow Kesehatan Sekaligus Pembagian Hadiah Lomba Esai Nasional SURAKARTA, Suara Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

30 March 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MT PPM) melakukan penutupan ....

Suara Muhammadiyah

25 September 2023

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah – Enam Guru Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1  Solo (SDMuh1) J....

Suara Muhammadiyah

23 April 2024

Berita

REMBANG, Suara Muhammadiyah- Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Kabupaten Rembang bekerja....

Suara Muhammadiyah

7 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah