Abdul Mu'ti Uraikan Ragam Istilah dari Bulan Ramadhan

Publish

9 February 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
1181
Abdul Mu'ti

Abdul Mu'ti

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, dalam banyak tempat, baik itu Al-Qur'an maupun Hadits, ada beragam istilah yang menunjuk pada fadhilah atau keutamaan bulan Ramadhan. Istilah yang pertama yaitu Syahrur As-shyiam (bulan puasa).

"Bahkan dalam kalender Jawa juga lebih banyak masyarakat ini paham dengan bulan Puasa daripada bulan Ramadhan," katanya saat Tabligh Akbar Hari Bermuhammadiyah dan Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah, Ahad (9/2).

Kedua, Syahru Qur'an. Yaitu bulan yang di dalamnya terdapat peristiwa diturunkannya Al-Qur'an pertama kali sebagai petunjuk bagi umat manusia di muka bumi. Ketiga, Syahru As-sadaqah. Adalah sebuah bulan yang di dalamnya umat Islam banyak melakukan aktivitas sedekah kepada orang yang lebih membutuhkan.

"Kalau sudah bulan Ramadhan itu, biasanya kotak amal penuh, berlebih-lebih. Bahkan banyak sekali yang bersedekah mulai dari menyediakan makanan untuk berbuka puasa sampai makanan untuk sahur dan berbagai kegiatan sosial yang lainnya," jelasnya.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, ditegaskan bahwa Nabi Muhammad Saw selama bulan Ramadhan sebagai orang paling dermawan. Bahkan begitu dermawannya, sedekahnya terus bertambah-tambah dan mengalir laksana sebuah angin yang berhembus.

"Karena itu maka Ramadhan identik dengan santunan, identik dengan gerakan di mana kita ini menghimpun zakat, infak, dan sedekah. Walaupun untuk berzakat tidak harus di bulan Ramadhan, " tegasnya.

Keempat, Syahrut Tarbiyah (Bulan Pendidikan). Istilah ini ditemukan Mu'ti dalam Tafsir Al-Amtsal: Tafsir Kontemporer, Aktual, dan Populer karya Syekh Nasir Makarim Syirazi. 

"Puasa itu adalah bulan pendidikan dan sekolah agar kita menjadi orang-orang atau manusia yang bertakwa," ujarnya.

Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah itu, manusia terlahir di dunia dalam keadaan yang bersih dan suci. Namun di tengah perjalanannya karena memiliki nafsu, akal dan qolbu, tidak dapat dinafikan bahwa sebagian manusia gagal dalam mengendalikan nafsunya.

"Puasa itu bagian dari ibadah untuk kita melakukan latihan spiritual dan proses pendidikan agar kita menjadi orang yang bersih. Dalam kaitan ini, maka puasa merupakan ibadah spiritual untuk menjadikan manusia sebagai pribadi yang muttaqin, mereka diharapkan menjadi manusia yang paripurna atau kamil," tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Bank Syariah BPRS Artha Surya Barokah (ASB) Jawa Tengah turut m....

Suara Muhammadiyah

22 March 2024

Berita

BALI, Suara Muhammadiyah - Rekognisi internasional selalu diraih oleh Univesitas Muhammadiyah Malang....

Suara Muhammadiyah

24 May 2024

Berita

MAGELANG, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 164 siswa kelas IX SMP Muhammadiyah Kauman atau SMP Muhika M....

Suara Muhammadiyah

20 June 2025

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah – Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti, mengungkapkan rasa syukurnya karena ....

Suara Muhammadiyah

16 September 2023

Berita

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Bentuk dukungan menguatkan peran perempuan dan kesetaraan gen....

Suara Muhammadiyah

12 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah