Abdullah Mukti Tegaskan DNA dan Daya Sekolah Muhammadiyah

Publish

4 September 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
129
Dok. Istimewa

Dok. Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah -Mengakhiri kegiatan kunjungan belajarnya, rombongan Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik bersama para kepala sekolah/madrasah transit di Gedoeng Muhammadiyah, Jalan KH Ahmad Dahlan Yogyakarta. 

Mereka disambut Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdullah Mukti MPd, Selasa (3/9). Dalam paparannya, Mukti memotivasi peserta study visit tentang DNA sekolah Muhammadiyah, yaitu kreatif, inovatif, unggul, dan berkemajuan. 

"Sekolah besar rawan terjadi dinamika transformasi/manajemen perubahan. Pertama karena merasa sudah besar, kedua karena mereka terjebak pada rutinitas dan birokratis," ujarnya. 

Ketiga, lanjut Mukti, sebagian besar mereka mengalami fixed mind set. Dan keempat, merasa tidak ada tantangan. "Hati-hati yang sudah besar, harus siap dengan banyak masalah," ungkapnya disambut tawa para peserta. 

Paling penting, kata dia, baik sekolah kecil atau besar harus punya tiga hal. Pertama, dream. "Harus punya mimpi, berapa siswa, punya apa satu dua tahun ke depan," tegasnya.

Kedua, believe. "Harus yakin sekolahnya ini besar. Yakin itu penting," ujarnya. Ketiga, pray and will. "Siapa yang sudah punya program rutin shalat Subuh di sekolah bersama murid dan orang tua. Jadi nyogoknya ke Gusti Allah jangan hanya pas mau ujian aja," sindirnya disambut tawa para peserta.

Tak cukup tiga hal yang disebutkan, Mukti menambahkan empat daya. Pertama daya panggil. "Kita tidak cukup punya daya panggil, tapi harus punya daya kreasi," ujarnya. 

Ia mencontohkan, setelah pagi tadi peserta berkunjung ke SD Unggulan 'Aisyiyah Bantul, SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Gunung Kidul, serta SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, what's next? "Jangan sama dengan sekolah yang telah dikunjungi, harus beda, karena lain ladang lain belalang," tuturnya. 

Ketiga, harus punya daya cipta. "Buat sesuatu yang baru dari inspirasi yang diperoleh. Dan lagi-lagi harus punya daya keyakinan," tegasnya. 

Oleh karena itu, Mukti menegaskan perlunya kita menciptakan segmentasi sekolah. "Ismuba itu bukan segmentasi sekolah, itu golden habit, yang wajib ada di setiap sekolah Muhammadiyah," kata dia.

Menurutnya, sekolah/madrasah Muhammadiyah perlu menentukan sassion; branding sekolah/madrasah masing-masing. "Boleh akademik/keagamaan, green school, digital and robotic, quranic science, bahasa, budaya and international class, atau talent/keberbakatan. Tapi jangan semuanya pingin diambil, fokus aja," tegasnya. (Sari/Fab)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - SD Unggulan 'Aisyiyah Bantul kembali mencetak prestasi membanggakan dal....

Suara Muhammadiyah

19 September 2024

Berita

BOGOR, Suara Muhammadiyah - Pemberdayaan cabang dan ranting merupakan keniscayaan untuk menguatkan s....

Suara Muhammadiyah

30 August 2024

Berita

WONOGORI, Suara Muhammadiyah - Suara Muhammadiyah. Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabup....

Suara Muhammadiyah

29 January 2024

Berita

PERLIS, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau, hadiri Konferensi Internasiona....

Suara Muhammadiyah

4 March 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan Pengkajian Ramadan 1445 H....

Suara Muhammadiyah

19 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah