Aisyiyah Sumbar Latih 40 Mubalighat Digital, Ketua PWM Ingatkan Manhaj Muhammadiyah

Publish

27 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
73
Istimewa

Istimewa

PADANG, Suara Muhammadiyah - "Zaman new ini semuanya sudah serba digital." Kalimat sederhana itu meluncur dari bibir Bunda Mulyati Jabir, Ketua Panitia Training of Trainer Mubalighat Aisyiyah Sumatera Barat. Ungkapan yang merangkum kegelisahan organisasi Islam perempuan terbesar di Indonesia menghadapi gempuran teknologi informasi.

Kegelisahan itu berujung pada langkah konkret. Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumbar menggelar pelatihan intensif tiga hari, 26-28 September, di kompleks kantor mereka. Target: melahirkan 50 mubalighat andal yang siap bertempur di medan dakwah digital.

"Program unggulan dari Majelis MTK PWA Sumbar ini," kata Mulyati dengan nada apologetik. Dia mengaku terlambat melaksanakan program setelah mengikuti ToT tingkat nasional di Yogyakarta beberapa waktu lalu. "Mohon maaf karena sudah agak terlambat melaksanakannya, karena beberapa hal dan lain hal."

Keterlambatan itu tampaknya tak mengurangi semangat. Tema ambisius dipilih: "Perempuan berkemajuan memperkuat kompetensi mubalighat untuk dakwah pencerahan." Ambisi besar untuk organisasi yang didirikan Ahmad Dahlan 108 tahun silam.

Kurikulum dirancang berlapis dan komprehensif. Penguatan ideologi Muhammadiyah menjadi pondasi, dilengkapi manhaj gerakan, manhaj tarjih, hingga konsep perempuan berkemajuan. Yang tak kalah penting: materi ketablighan yang mencakup sosiologi dakwah, manajemen dakwah, dan yang paling krusial—tabligh digital.

"Lebih-lebih di masa zaman new ini dalam rangka menyampaikan dakwahnya semuanya sudah serba digital," tegas Mulyati. Pernyataan itu seolah menjadi alarm bagi para mubalighat tradisional yang masih bergantung pada metode konvensional.

Tantangan memang tak main-main. Budaya nativistik, modernisme, sekularisme, hingga beragamnya paham agama mengepung dari berbagai sisi. Belum lagi arus globalisasi yang membawa teknologi informasi sebagai senjata ampuh.

Peserta datang dari seluruh Pimpinan Daerah Aisyiyah se-Sumatera Barat. Setiap PDA mengutus tiga orang, meski hingga pembukaan beberapa daerah masih absen. "Mudah-mudahan nanti dapat menyusul, karena acara ini sangatlah penting sekali," harap Mulyati.

Komposisi peserta strategis: perwakilan Majelis Tabligh dan Ketarjihan tingkat wilayah dan daerah, plus Angkatan Muda Muhammadiyah Putri. Jejaring dakwah yang solid diharapkan tercipta dari perpaduan generasi dan tingkatan organisasi ini.

Narasumber tak sembarangan. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah turun langsung berbagi ilmu. Sementara MTK PW Aisyiyah bertindak sebagai fasilitator utama.

Ketua PW Aisyiyah Sumbar Dr. Syuraini menegaskan urgensi pelatihan ini. "Islam dan dakwah adalah satu kesatuan. Tanpa juru dakwah yang mumpuni, nilai-nilai Islam tidak akan berkembang di tengah masyarakat," katanya tegas.

Optimisme Mulyati terpancar ketika menjelaskan harapan besar pada peserta. "Mari kita ikuti rangkaian ToT ini dengan penuh khidmat, serius, disiplin dan dengan niat yang ikhlas, semoga Allah meridhai acara kita ini."

Dia menutup sambutan dengan pantun khas Minang yang mencerminkan harapan besar: "Burung camar terbang tinggi, hinggap di dahan kala petang. Sambutan ini cukup sampai di sini, semoga hikmahnya dapat berkembang."

Pelatihan ini menjadi bagian strategi besar Aisyiyah menghadapi transformasi dakwah digital. Dengan membekali mubalighat kompetensi memadai, organisasi berjuta anggota ini berharap mampu mempertahankan eksistensi di tengah gempuran "zaman new" yang tak kenal ampun.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Dr. Bakhtiar, M.Ag, mengingatkan warga Aisyiyah agar tidak sembarangan dalam urusan ibadah. Ia menegaskan, ibadah mahdhah tidak boleh dikurangi, apalagi ditambah, di luar tuntunan Al-Qur’an dan hadis.

“Ibadah itu tidak boleh keluar dari manhaj Muhammadiyah yang bersumber pada Al-Qur’an dan hadis,” kata Bakhtiar.

Menurut Bakhtiar, sejak awal berdirinya, Muhammadiyah berpegang pada prinsip menjadikan Al-Qur’an dan hadis sahih sebagai rujukan utama. Karena itu, ia meminta kader Aisyiyah menjaga konsistensi dalam beribadah sesuai garis organisasi.

“Kalau dalam urusan muamalah duniawi, kita bisa kreatif mengikuti perkembangan zaman. Tapi ibadah mahdhah tidak boleh direkayasa. Semuanya harus sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW,” ujarnya.

Bakhtiar menyinggung fenomena yang kerap muncul di internal Muhammadiyah: tarik-menarik tafsir terhadap Himpunan Putusan Tarjih (HPT). Menurutnya, perbedaan cara menyampaikan tarjih—baik di tingkat daerah, cabang, hingga ranting—sering kali dipengaruhi kecenderungan pribadi.

“Warga Muhammadiyah harus bisa membedakan mana manhaj tarjih, mana fatwa personal. Jangan sampai pendapat individu dibawa-bawa seolah-olah keputusan resmi Muhammadiyah,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa pengamalan manhaj Muhammadiyah berarti menjalankan keputusan organisasi, bukan sekadar mengikuti pandangan personal para mubaligh atau ulama.
Bagi warga Muhammadiyah akar rumput, Bakhtiar menyarankan untuk cukup mengikuti manhaj tarjih secara patuh. 

“Cukup dengan taat dan istiqamah pada manhaj tarjih yang bersifat taqlidul hikmah. Jangan habiskan energi untuk berdebat,” ujarnya.

Sebaliknya, ia mendorong kader fokus pada hal-hal produktif, seperti membangun amal usaha Muhammadiyah, mengabdikan diri dalam persyarikatan, dan aktif dalam program kerja.

“Budaya Muhammadiyah itu belajar untuk mencerahkan dan memajukan. Bukan justru mempertajam perdebatan, apalagi melahirkan kebencian dalam soal pemahaman agama,” kata Bakhtiar menutup pesannya.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Diiringi suara gamelan, perempuan dengan kostum Jawa menari. Sebaga....

Suara Muhammadiyah

8 August 2025

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Pur....

Suara Muhammadiyah

2 November 2023

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui Biro Pengemba....

Suara Muhammadiyah

30 July 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Rapat Senat Terbuka dan Laporan Rektor Milad 3 Tahun Universi....

Suara Muhammadiyah

31 October 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah  –  SD Muhammadiyah 3 Tanjung Sari, Medan, menggelar kegia....

Suara Muhammadiyah

7 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah