Berikan Motivasi Di Hadapan Dosen UMM, Menteri Diktisaintek Tekankan Riset dan Inovasi Harus Hidup di Masyarakat

Publish

31 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
66
UMM

UMM

MALANG, Suara Muhammadiyah -  Dalam rangka memperkuat kapasitas dan kontribusi tenaga pendidik dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan inovatif, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar forum Penguatan Kampus Berdampak bagi Dosen, yang berlangsung di Basement Dome UMM pada Jumat 31 Oktober 2025. Forum yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Diktisaintek) RI, Brian Yuliarto, menjadi wadah refleksi dan inspirasi bagi para dosen untuk memperkuat peran mereka sebagai pendorong riset, inovasi, dan kontribusi nyata terhadap masyarakat. 

Dalam pemaparannya, Brian menyoroti salah satu persoalan mendasar dalam dunia pendidikan tinggi, yakni lemahnya hubungan antara hasil riset perguruan tinggi dan kebutuhan industri. Menurutnya, banyak penelitian yang berakhir di jurnal ilmiah tanpa pernah sampai ke tahap implementasi yang memberi manfaat bagi masyarakat. Fenomena ini disebutnya sebagai valley of death—jurang kematian inovasi—di mana ide dan hasil penelitian berhenti di tengah jalan karena tidak ada kolaborasi yang kuat antara kampus dan dunia usaha. 

Ia menambahkan, persoalan ini bukan hanya disebabkan oleh lemahnya jejaring dengan industri, tetapi juga karena belum terbentuknya ekosistem riset yang mendorong keberlanjutan inovasi. Riset sering kali berhenti setelah pendanaan selesai, tanpa ada mekanisme untuk melanjutkan hasilnya ke tahap pengembangan produk, kebijakan, atau teknologi yang dapat diterapkan.

“Kita punya begitu banyak penelitian yang potensial, tapi terlalu sedikit yang benar-benar dimanfaatkan. Kalau universitas tidak hadir di tengah industri, maka hasil riset hanya akan berhenti sebagai tumpukan laporan. Perguruan tinggi harus turun tangan agar inovasi bisa hidup dan digunakan masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Brian menekankan pentingnya dukungan kelembagaan yang sistematis agar riset dosen dapat terhubung dengan pihak eksternal, baik pemerintah maupun sektor swasta. Ia menilai bahwa universitas perlu memiliki unit atau lembaga khusus yang menjembatani hasil penelitian dengan mitra pengguna, termasuk dalam hal regulasi, hak kekayaan intelektual, dan pendanaan lanjutan. Dengan cara itu, penelitian tidak hanya menjadi ajang akademik semata, tetapi juga berperan sebagai solusi konkret terhadap persoalan bangsa. Ia juga menegaskan bahwa peran dosen menjadi kunci utama dalam menghidupkan ekosistem tersebut. Dosen tidak hanya dituntut menghasilkan karya ilmiah, tetapi juga mengarahkan risetnya agar selaras dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan nasional.

“UMM memiliki potensi besar untuk menjadi contoh universitas yang mampu memecah kebuntuan ini. Karena kultur kolaboratif dan tradisi pengabdian yang kuat di UMM bisa menjadi modal penting untuk membangun sistem inovasi yang berkelanjutan. Jika dikelola dengan baik, UMM dapat menjadi model kampus yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga produktif dalam menciptakan inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat dan industri,” ujarnya. 

Sementara itu, Wamendikti saintek Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. menyampaikan bahwa UMM selama ini telah membangun landasan kuat untuk menjadi universitas yang tidak hanya berorientasi pada akademik, tetapi juga berdampak sosial. Dosen memiliki peran penting dalam menciptakan budaya ilmiah yang progresif dan mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis serta produktif. Penguatan dosen menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Menurutnya, dosen harus berani keluar dari zona nyaman dan menempatkan ilmu pengetahuan sebagai alat perubahan sosial.

Sementara itu, Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., menegaskan bahwa forum ini menjadi momentum penting bagi sivitas akademika untuk memperkuat komitmen sebagai kampus berdampak. Ia menilai, konsep kampus berdampak bukan sekadar slogan, melainkan cita-cita yang harus diwujudkan melalui kerja kolektif, pengabdian, dan inovasi berkelanjutan. dosen harus menjadi jembatan antara dunia akademik dan masyarakat, menghadirkan solusi berbasis ilmu pengetahuan untuk menjawab tantangan lokal maupun global. Salah satu langkah besar UMM yakni mendirikan dan menjalankan Direktorat Saintek UMM yang menjadi wadah hilirisasi hasil riset dan ide dosen maupun mahasiswa.

“Kita ingin UMM dikenal bukan hanya karena kualitas akademiknya, tapi karena kebermanfaatannya bagi masyarakat. Setiap dosen adalah agen perubahan. Untuk itu, mari kita memperluas kolaborasi lintas bidang dan memperkuat riset yang memiliki nilai aplikatif,” tegasnya. 

Penyerahan simbolis karya-karya inovasi dari dosen maupun mahasiswa turut menjadi bagian penting dalam forum ini. Beragam karya yang telah berhasil dihilirisasi dan sebagian lainnya yang masih dalam tahap pengembangan dikumpulkan dan terus dikembangkan di Direktorat Saintek UMM. Ini menjadi bukti nyata eksistensi UMM sebagai Kampus Berdampak. Momen ini menegaskan komitmen UMM untuk tidak hanya menghasilkan inovasi di ruang akademik, tetapi juga memastikan karya tersebut memberi manfaat langsung bagi masyarakat dan dunia industri. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMK Muhiyo) menyelenggarakan Wo....

Suara Muhammadiyah

22 June 2024

Berita

PANGKEP, Suara Muhammadiyah – Ribuan kader Muhammadiyah dari berbagai penjuru Sulawesi Selatan....

Suara Muhammadiyah

22 December 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Abdul ....

Suara Muhammadiyah

27 June 2025

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Bertempat di halaman utama Gedung Rektorat Universitas Muhamma....

Suara Muhammadiyah

27 July 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung resmi menutup rangkaian ke....

Suara Muhammadiyah

28 September 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah