Cegah Kanker Mulut, Dokter UMY Kenalkan Metode SAMURI: Periksa Mulut Sendiri di Rumah

Publish

30 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
244
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kesadaran menjaga kesehatan gigi dan mulut perlu ditanamkan sejak dini, tidak hanya pada anak-anak, tetapi juga di lingkungan keluarga. Hal tersebut disampaikan oleh drg. Iwan Dewanto, MM., Ph.D., dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dalam kegiatan Community Service UMY yang digelar di Indonesian Community Center KBRI Ankara, Turki. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 25 anggota komunitas GELIN Indonesia Ankara, yang terdiri dari perempuan Indonesia yang menetap di Turki.

Drg. Iwan menegaskan bahwa kesehatan gigi anak merupakan bagian penting dari proses tumbuh kembang mereka. Menurutnya, gigi tidak hanya berfungsi untuk estetika, tetapi juga berperan besar dalam proses pengunyahan, berbicara, serta pembentukan struktur wajah.

“Banyak orang tua yang masih menganggap gigi susu tidak penting karena nantinya akan digantikan oleh gigi permanen. Padahal, kehilangan gigi susu terlalu dini dapat mengganggu susunan gigi geligi yang benar dan menyebabkan gangguan gigitan di kemudian hari,” jelasnya dalam wawancara daring, Rabu (29/10).

Lebih lanjut, drg. Iwan menjelaskan tentang maloklusi gigi, yaitu kondisi ketika susunan atau gigitan gigi tidak sejajar secara normal. Gangguan ini bisa disebabkan oleh bentuk rahang yang sempit, posisi benih gigi yang tidak ideal, atau kebiasaan buruk anak seperti mengisap jari, menopang dagu, dan menggigit benda keras.

Menurutnya, banyak orang tua yang kemudian memilih perawatan ortodonti (behel) untuk memperbaiki kondisi gigi anak, tanpa mengetahui bahwa praktik ortodonti ilegal justru marak di masyarakat.

“Perawatan ortodonti tidak selalu harus menggunakan behel. Semua tindakan harus berdasarkan diagnosis yang tepat dan dilakukan oleh dokter gigi berkompeten. Tindakan asal-asalan justru dapat menyebabkan kerusakan permanen pada struktur gigi dan jaringan mulut,” tegasnya.

Selain menyoroti pentingnya penanganan gigi anak secara tepat, drg. Iwan juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kanker mulut, salah satu penyakit serius yang sering terlambat terdeteksi di Indonesia.

“Kanker mulut merupakan penyakit kompleks dan sulit ditangani jika sudah memasuki stadium lanjut. Karena itu, deteksi dini menjadi sangat penting agar pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif,” paparnya.

Sebagai langkah pencegahan sederhana, drg. Iwan memperkenalkan metode SAMURI (Periksa Mulut Sendiri), sebuah cara praktis untuk memantau kesehatan rongga mulut di rumah. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memperhatikan adanya perubahan warna, pembengkakan, luka, atau benjolan yang tidak biasa pada lidah, gusi, dan dinding rongga mulut.

“Pemeriksaan sederhana seperti SAMURI bisa menjadi kebiasaan sehat yang membantu deteksi dini. Semakin cepat ditemukan kelainan, semakin besar peluang untuk sembuh,” tutupnya. (NF)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman hadir dalam....

Suara Muhammadiyah

31 August 2025

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Peserta upgrading Kepanduan Hizbul Wathan (HW) dan outbound guru karya....

Suara Muhammadiyah

11 October 2024

Berita

GUNUNGKIDUL, Suara Muhammadiyah - Sekitar 500 anak yang berasal dari 30 Taman Kanak-kanak di Kapanew....

Suara Muhammadiyah

20 January 2024

Berita

  BANTUL, Suara Muhammadiyah - SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul sukses selenggarakan launch....

Suara Muhammadiyah

26 September 2023

Berita

PERLIS, Suara Muhammadiyah – Dunia akademik Islam kembali diramaikan dengan tawaran gagasan se....

Suara Muhammadiyah

10 September 2025