Dakwah Kreatif, Mimbar Kebudayaan LSB Muhammadiyah DIY Sajikan Beragam Seni

Publish

23 November 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
466
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Rabu malam (22/11), ayat-ayat Qur’an Surah Al-Asr terdengar dilantunkan dalam nada-nada tilawah dengan begitu merdu di Gedung Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) rabu 22 november 2023.. Uniknya, terjemahan ayat tersebut disajikan dalam bentuk tembang berbahasa Jawa. Kalam ilahi tersebut merupakan sajian awal dalam kegiatan Mimbar Kebudayaan Lembaga Seni Budaya (LSB) PWM DIY yang menghadirkan tokoh budayawan, Mustofa W. Hasyim, sebagai narasumber dan dihadiri Wakil Ketua PWM DIY Iwan Setiawan dan pimpinan LSB PDM Se DIY serta Budayawan di DIY.

Tidak seperti kegiatan diskusi pada umumnya, kegiatan ini dikonsep begitu hidup dengan beragam tampilan seni budaya. Dian Koprianing Nugraha, Ketua LSB PWM DIY, membuka sambutannya dengan dua buah puisi berbahasa Jawa bertema pemilu dan kerukunan. Ia lantas menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan media konsolidasi bagi seniman dan budayawan se-DIY sebelum menyambut tahun 2024. “Kami berharap di tahun-tahun selanjutnya suasana seni budaya dapat menghidupkan gerakan-gerakan Muhammadiyah,” ujarnya.

Sambutan pun disampaikan oleh Iwan Setiawan, Wakil Ketua PWM DIY. Ia menyampaikan, “Saya bukan pelaku budaya, tapi saya sangat cinta terhadap budaya khususnya untuk dapat mewarnai Muhammadiyah dan masyarakat.” Selama ini, Muhammadiyah sering dianggap anti budaya karena gerakan perlawanannya terhadap TBC (tahayul, bid’ah, churafat). Iwan menegaskan bahwa adanya LSB di Muhammadiyah menjadi bukti yang membantah itu semua. Memungkasi sambutannya, Iwan pun juga membacakan sebuah puisi bertema sejarah Muhammadiyah.

Pada acara inti, Mustofa W. Hasyim, atau yang akrab disapa Mbah Mus, kemudian menyampaikan khotbah kebudayaan. Ia mengungkapkan hasil analisisnya mengenai perubahan perkembangan seni budaya di seluruh kota dan kabupaten se-DIY. Terdapat kondisi yang beragam yang dihadapi setiap daerah. Ia pun melempar pertanyaan pada hadirin, “Apakah kita di Muhammadiyah sudah terlibat dalam perubahan kebudayaan itu? Kalau di Twitter, kita itu leader atau follower?”

“Tugas kita sekarang adalah mengubah diri kita dari follower menjadi leader, dari loser menjadi winner,” ujar Mustofa. “Pemenang adalah manusia yang aktif. Pecundang itu adalah manusia yang pasif,” imbuhnya. Untuk itu, Muhammadiyah perlu mempertemukan spirit beragama dengan ekspresi beragama dengan terus mengasah daya kreatif dan kolaboratif. Khotbah tersebut menjadi pemantik dan dorongan bagi para penggiat seni budaya Muhammadiyah DIY.

Kegiatan Mimbar Kebudayaan ini diapresiasi oleh Mustofa karena telah menyajikan berbagai tampilan seni budaya yang kreatif dan variatif. Di antaranya adalah tampilan macapat Bambang Sugeng  Haryanto (anggota LSB PWM DIY), musik akustik dari grup Cah Angon, serta pembacaan puisi kolaborasi guru dan siswa SD Muhammadiyah Karangkajen.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Tim Dosen UMS Berikan Pendampingan Laporan Keuangan SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tim dosen dari ....

Suara Muhammadiyah

20 August 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung membuka kesempatan bagi ca....

Suara Muhammadiyah

1 August 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Empat mahasiswa dari Program Studi Teknik Laboratorium Medik (....

Suara Muhammadiyah

29 September 2023

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tim Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil menc....

Suara Muhammadiyah

10 October 2023

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Program Studi S1 Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter Fakultas Kedokt....

Suara Muhammadiyah

13 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah