MALANG, Suara Muhammadiyah – Kegiatan Diklat Supervisi dan Kepemimpinan Lembaga (Diksuspala) TK Aisyiyah Kota Surabaya memasuki hari ketiga pada Sabtu, 13 September 2025, bertempat di Hotel Kapal, Malang. Pada sesi ini, hadir narasumber Ust. Astajab, M.Pd., Kepala SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Surabaya, sekaligus kandidat doktor bidang pendidikan.
Dalam paparannya, Ust. Astajab menekankan pentingnya membangun budaya mutu sekolah sebagai fondasi lahirnya berbagai prestasi. Ia mencontohkan pengalaman nyata di SMAMDA Surabaya, di mana budaya mutu yang konsisten telah melahirkan banyak capaian gemilang, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sebagai Sekretaris Penjamin Mutu Nasional Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, Ust. Astajab juga menyampaikan kalimat penuh makna:
> “Kepala sekolah boleh tidak punya apa-apa, tetapi harus punya cita-cita.”
Lebih lanjut, penerima penghargaan Kepala Sekolah Visioner 2025 ini menjelaskan bahwa seorang pemimpin pendidikan harus mampu membangun trust (kepercayaan), menjadi teladan atau role model, serta menunjukkan semangat yang konsisten dalam menggerakkan budaya mutu di sekolah.
Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menekankan lima pilar budaya mutu yang relevan untuk dikembangkan di KB/TK Aisyiyah Bustanul Athfal, yaitu:
1. Komitmen pimpinan dan guru – menjadi teladan dan konsisten dalam membangun mutu.
2. Standar layanan yang jelas – mencakup kurikulum, pembelajaran, dan sarana pendukung.
3. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan – melalui refleksi rutin dan pengembangan diri.
4. Pelibatan orang tua dan masyarakat – kolaborasi untuk mendukung mutu pendidikan.
5. Nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan – spiritualitas yang mengakar dalam budaya kerja.
Materi yang disampaikan Ust. Astajab, yang juga menjabat sebagai Ketua FOSKAM SMA/MA periode 2025–2027, mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Mereka diajak untuk memandang mutu bukan sekadar target administratif, melainkan budaya hidup yang terinternalisasi dalam keseharian sekolah.
Dengan selesainya sesi ini, para peserta Diksuspala diharapkan semakin memahami bahwa keberhasilan sekolah bukanlah hasil kebetulan, melainkan buah dari cita-cita besar, kerja keras, dan budaya mutu yang terbangun secara berkelanjutan. (Mur's/Yuda)