JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menjelang kampanye “Walk for Peace and Climate Justice” bulan depan, Eco Bhinneka Muhammadiyah menyelenggarakan kegiatan bertajuk Sosialisasi Interaksi Bersama Kelompok Difabel, kegiatan ini bertempat di Aula Lantai 1 Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu (28/6). Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kesadaran lintas komunitas dan pemuda lintas iman dalam menciptakan ruang sosial yang inklusif dan berpihak pada keadilan iklim.
Acara yang dimulai pada pukul 13.00 WIB ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari komunitas difabel, relawan muda, hingga pemuda lintas iman se-Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Setiap sesi dirancang untuk mengasah keterampilan dasar dalam berinteraksi dengan sahabat difabel mulai dari pengenalan terkait difabel itu sendiri, kebijakan dan regulasi tentang difabel, pemahaman etika komunikasi, hingga praktik membersamai sahabat difabel dalam kegiatan sosial.
Dalam sambutannya, Fajri Hidayatullah, Ketua Umum Himpunan Difabel Muhammadiyah (HIDIMU), menegaskan bahwa keadilan inklusif tak bisa lepas dari kesadaran akan keberagaman sebagai kekuatan bangsa. “Indonesia berdiri dari keberagaman. Kita ingin negeri ini menjadi lebih damai, ramah, inklusif, dan peduli pada bumi. Menuju 2045, kita semua harus menciptakan generasi unggul yang berpihak pada semua,” tegasnya.
Sosialisasi interaksi bersama kelompok difabel ini memiliki empat tujuan utama. Yang pertama adalah pemahaman tentang terminologi dasar difabel dan disabilitas. Yang kedua, mengetahui ragam-ragam difabel. Ketiga, memahami perjuangan dan kebutuhan kelompok difabel. Dan yang terakhir adalah pengetahuan tentang membersamai sahabat difabel.
Iqbal Rois, perwakilan dari Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial PWM Jakarta, menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki relevansi strategis dalam mendukung agenda pembangunan sosial yang inklusif dan berkeadilan. “Harapannya, kegiatan yang kita lakukan hari ini menjadi bagian dari tujuan untuk menyongsong Indonesia berkemajuan,” ujar Iqbal.
Acara ini juga menjadi ajang pembelajaran bersama mengenai pentingnya menciptakan ruang yang dapat diakses oleh semua serta membangun hubungan sosial yang setara. Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian menuju aksi jalan damai yang akan membawa pesan perdamaian dan keadilan iklim ke tengah Masyarakat Jakarta.
Alif Jihad Rais Tim Program SMILE Eco Bhinneka Muhammadiyah menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang dengan tujuan yang jelas dan terarah dalam membangun pemahaman peserta terkait isu difabel. Dalam sambutannya ia menyampaikan harapan “saya berharap seluruh peserta dapat mengikuti diskusi ini dengan antusias. Semoga diskusi ini dapat menambah wawasan baru soal difabel sebagai bentuk dukungan kepada kelompok rentan terutama perempuan dan difabel”.
Kegiatan ini disambut dengan semangat tinggi, khususnya oleh para pemuda lintas iman dan relawan muda Muhammadiyah yang pertama kalinya mengikuti pelatihan inklusi difabel. Ke depannya, kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin ditingkat komunitas dalam memperkuat gerakan yang lebih kolaboratif dan berpihak pada semua kelompok.