Guru SD Muhammadiyah Jogokariyan Perdalam Pemahaman Ibadah Sesuai HPT Muhammadiyah

Publish

26 May 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
664
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Guru dan tenaga kependidikan SD Muhammadiyah Jogokariyan Yogyakarta mengikuti pengajian dan pembinaan di lantai 2 Masjid Al-Mustaqim, Mantrijeron, Jumat (23/5). Topik dari pengajian ini yaitu “Ibadah Sesuai Putusan Tarjih Muhammadiyah.”

Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman para pendidik mengenai konsep ibadah dalam perspektif tarjih Muhammadiyah yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah.

Wiharto, Majelis Pendidikan Kader & Sumber Daya Insani (MPK SDI) PWM DIY hadir sebagai narasumber. Ia menjelaskan bahwa ibadah tidak hanya berarti ritual keagamaan semata, “Tetapi juga merupakan bentuk ketaatan, kepatuhan, dan usaha mendekatkan diri kepada Allah,” katanya.

Ia mengutip surat Yasin ayat 60 yang menggambarkan makna ibadah sebagai ketaatan total kepada Allah. Lebih jauh, ia membedakan antara dua jenis ibadah: ibadah umum (muamalah) dan ibadah khusus (mahdhah).

“Dalam ibadah umum, segala sesuatu diperbolehkan selama tidak dilarang syariat, sementara dalam ibadah khusus, segala hal dilarang kecuali yang telah diperintahkan secara jelas,” bebernya.

Ia juga menggarisbawahi enam prinsip penting dalam beribadah: menyembah hanya kepada Allah, ibadah tanpa perantara, dilakukan dengan ikhlas, sesuai dengan tuntunan Rasulullah, seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani, serta prinsip kemudahan dan tidak memberatkan. Menurut beliau, Muhammadiyah senantiasa menjunjung tinggi prinsip kemudahan dalam beragama, bukan menyulitkan umat.

Selain penjabaran konsep, Ustadz Wiharto juga memberikan penjelasan praktis terkait tata cara wudhu dan tayamum, serta pentingnya menjaga aurat saat berwudhu di kamar mandi. Dalam bagian penjelasan tentang sholat, beliau menyampaikan bahwa sholat adalah seruan sekaligus bentuk doa.

“Shalat yang dilaksanakan tepat waktu akan membawa dampak positif pada keberkahan rezeki dan semangat hidup. Shalat adalah amal pertama yang akan dihisab di hari kiamat. Karena itu, bagi laki-laki, sangat dianjurkan untuk menunaikan sholat wajib secara berjamaah di masjid,” jelasnya.

Kegiatan ini berlangsung dalam suasana yang penuh semangat. Para guru dan tenaga kependidikan menunjukkan antusiasme tinggi selama acara, yang terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber.

Hal ini mencerminkan semangat belajar dan komitmen para pendidik SD Muhammadiyah Jogokariyan dalam memperdalam pemahaman keislaman mereka, khususnya dalam hal ibadah. (Mus/Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah Banyuraden, Gamping, Sleman menyelenggarakan reviu kuri....

Suara Muhammadiyah

3 September 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tahun ini menjadi awalan baik bagi UMJ karena semakin bertambahnya jum....

Suara Muhammadiyah

5 January 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Jemaah haji Kota Yogyakarta 2024, yang telah tiba kembali di tanah ....

Suara Muhammadiyah

31 July 2024

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) terus menjalin hubungan ba....

Suara Muhammadiyah

27 October 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Merespons agenda rapat kerja nasional Majelis Pendayagunaan Wakaf (....

Suara Muhammadiyah

4 December 2023