Teguhkan Inklusivitas dan Kemandirian Ekonomi
PONTIANAK, Suara Muhammadiyah – Bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional, Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi melantik Pengurus Wilayah Himpunan Difabel Muhammadiyah (HIDIMU) Kalimantan Barat (7/12).
Pelantikan ini dilaksanakan dalam rangkaian acara "Difabel Festival" yang meriah di GOR Stadion NPC Pontianak Kalimantan Barat.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Asisten 3 Pemerintah Daerah Kalimantan Barat Alfian Salam, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalbar Ishak Jumarang, Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dante Rigmalia, serta perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat.
Turut hadir pula jajaran pimpinan majelis, lembaga, organisasi otonom (Ortom), pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se Kalimantan Barat, serta ratusan Organisasi Penyandang Disabilitas serta teman-teman difabel yang memadati lokasi.
Sekretaris MPKS PP Muhammadiyah, Dr. Jasra Putra, dalam sambutannya menekankan bahwa kehadiran HIDIMU di Kalimantan Barat bukan sekadar pembentukan struktur organisasi, melainkan wujud nyata dari "Fikih Difabel" yang telah diputuskan Muhammadiyah.
"Muhammadiyah memandang isu difabel bukan lagi sebagai objek belas kasihan (charity), melainkan sebagai subjek hak yang setara.
Sesuai amanat Muktamar ke-47 dan ke-48, kita bergerak dari layanan karitatif menuju advokasi kebijakan publik dan pemberdayaan komunitas," ujar Jasra.
Dalam paparan materinya, Jasra Putra mengajak seluruh pihak untuk mengubah cara pandang terhadap disabilitas.
Merujuk pada Surat Al-Ankabut ayat 44 dan Al-Jasiyah ayat 13, ia menegaskan landasan teologis inklusivitas.
"Lihatlah Allah dan Kuasa-Nya dari apa yang diciptakan-Nya. Jadi, lihatlah disabilitas sebagai sebuah ragam penciptaan, sama seperti Allah menciptakan manusia yang tinggi, pendek, dan beragam lainnya.
Tidak ada ciptaan Allah yang sia-sia, ini adalah tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi kaum yang berpikir," tegas Jasra.
Mendorong Gerakan Ekonomi Inklusif (GEKIN)
Pelantikan HIDIMU Kalbar ini juga menjadi momentum strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi. Data menunjukkan bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penyandang disabilitas nasional masih berada di angka 44%, jauh di bawah TPAK nasional. Terlebih lagi, serapan tenaga kerja disabilitas di sektor formal masih sangat rendah, yakni hanya sekitar 0,02%.
Oleh karena itu, MPKS PP Muhammadiyah melalui HIDIMU terus menggalakkan Gerakan Ekonomi Inklusif (GEKIN). Program ini bertujuan menjamin hak ekonomi dan kesempatan berusaha bagi warga difabel.
"HIDIMU hadir sebagai wadah aspirasi dan perjuangan. Kita ingin memastikan bahwa hambatan yang dialami teman-teman difabel—baik itu hambatan infrastruktur, stigma negatif, maupun akses pekerjaan—dapat diurai bersama. Kehadiran Pemda, OJK, dan KND hari ini menunjukkan sinergi yang kuat untuk mewujudkan Kalbar yang ramah disabilitas," tambah Jasra.
Acara pelantikan ini diharapkan menjadi titik awal bagi HIDIMU Kalimantan Barat untuk menjadi rumah yang memberdayakan, memampukan (habilitasi), dan mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas di wilayah Kalimantan Barat, sejalan dengan semangat One Muhammadiyah for All.


