MUNA BARAT, Suara Muhammadiyah - Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Muhammadiyah (ITBKM) Muna Barat ikut ambil bagian dalam program Kuliah Kerja Nyata Ahmad Dahlan Mengabdi (KKN ADI) 2025 digelar di Kota Kendari.
Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan, mulai 6 Agustus hingga 6 September 2025, dan melibatkan sejumlah perguruan tinggi Muhammadiyah di kawasan Sulawesi Tenggara.
Selain ITBKM Muna Barat, KKN ADI 2025 juga diikuti oleh Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Muhammadiyah Buton, Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Wakatobi, serta Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Rektor ITBKM Muna Barat, Dr. Rasid, S.Pd., M.Pd, Sabtu (27/9/2025) mengatakan, keterlibatan mahasiswa dalam KKN ADI merupakan bagian dari komitmen kampus mendorong sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah.
KKN ADI bukan hanya kegiatan akademik, tapi juga ruang pembelajaran sosial bagi mahasiswa. Mereka belajar bagaimana menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus sekaligus peka terhadap kebutuhan masyarakat, ujarnya.
Pada program ini, ITBKM Muna Barat mengirim dua mahasiswa dari Program Studi S1 Kewirausahaan angkatan pertama 2022, yakni La Paris dan Wa Uhi.
Keduanya terlibat dalam program bertema “Pemberdayaan Potensi Lokal, Pelestarian Lingkungan, dan Taman Hutan Rakyat”.
Menurut Dr. Rasid, pengalaman ini menjadi bekal penting bagi mahasiswa mengasah jiwa kepemimpinan, kepekaan sosial, serta kemampuan berkontribusi bagi pembangunan daerah.
“Kami ingin mahasiswa hadir tidak hanya sebagai pembelajar, tetapi juga sebagai mitra pemerintah dan masyarakat. Dengan cara ini, manfaat keberadaan kampus bisa benar-benar dirasakan,” tambahnya.
Dr. Rasid optimistis melalui kegiatan pengabdian seperti ini, mahasiswa ITBKM akan semakin siap menjadi lulusan yang unggul secara akademik sekaligus memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
ITBKM Muna Barat hadir untuk mencetak generasi unggul dari tanah Wuna Liwunto. Sejak berdiri berdasarkan SK Mendikbudristek No. 120/E/O/2022, ITBKM terus berkomitmen mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal dengan spirit spiritualitas, nasionalisme, dan semangat globalisasi berbasis potensi daerah.
Kampus ini membina tiga program studi strata satu, yakni S1 Teknik Sipil, S1 Kewirausahaan, dan S1 Administrasi Kesehatan.
Dari ketiganya, Prodi S1 Teknik Sipil tercatat sebagai jurusan yang paling banyak diminati oleh mahasiswa baru dalam tiga tahun terakhir.
Sosok Dr. Rasid sendiri bukan orang baru di dunia pendidikan. Lahir di Walelei, Kabupaten Mun 1961. Menempuh pendidikan mulai dari Diploma Pendidikan Luar Sekolah di IKIP Ujung Pandang (1983), kemudian meraih gelar S1 Pendidikan Agama Islam di IAIN Alauddin Makassar (1998).
Pendidikan magister ditempuh di Universitas Negeri Malang untuk S2 Pendidikan Luar Sekolah (2003), dan S3 Pengembangan Kurikulum di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung (2011).
Pengalaman akademik juga panjang, mulai dari mengajar di Universitas Muhammadiyah Kendari sejak 2003, hingga menjadi dosen di beberapa program studi seperti Administrasi Pendidikan, PAUD, dan Pendidikan Luar Sekolah.
Dia juga pernah dipercaya sebagai tim teknis di Direktorat Pendidikan Masyarakat Ditjen PAUD Dikmas Kemdiknas 2008–2017. (yahya).