SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Momentum Idul Adha selalui diwarnai dengan kegiatan sosial, yang merepresentasikan kepedulian sosial kepada sesama. Demikian yang dilakukan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sabtu (7/6) di Joglo Andini Bawono Lestari, Bengkel Sapi Kalijeruk, Widodomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman.
MPM PP Muhammadiyah melakukan Idul Kurban bersama jemaah akar rumput. Dalam keterangannya, M Nurul Yamin, Ketua MPM PP Muhammadiyah menyebut, pada tahun ini, setidaknya menyalurkan 10 sekor sapi dan 35 ekor kamibing.
“Disebar dibeberapa daerah di Indonesia, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), yaitu di Papua dan Nusa Tenggara Timur, serta yang ada di DIY ini,” katanya.
Daerah 3T itu, ungkap Yamin, antara lain seperti Desa Tliu, Kabupaten Amanuban Timur, dan Desa Warmon di Kokoda, Sorong, Papua. Untuk di Desa Tliu dan Kabupaten Amanuban, menyembelih 1 ekor sapi dan 4 ekor kambing.
Sementara, di Desa Warmon di Kokoda, Sorong, Papua menyalurkan 1 ekor sapi yang merupakan dukungan dari Lazismu Jawa Tengah, MPM PP Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah (Unimuda) Sorong.
Yamin mengakui, penyaluran hewan kurban ini memberikan makna tersendiri. Menurutnya, melalui peringatan Idul Adha memiliki banyak pelajaran yang sangat penting.
Pertama, Idul Kurban memberikan makna yang terdalam ihwal relasi manusia dengan Tuhan. Yaitu mewujud pada relasi spiritualitas. “Kurban menunjukkan perwujudan relasi spiritualitas itu,” ujarnya.
Kedua, ibadah kurban mencerminkan relasi sosial. Sebuah praktik kepedulian dan solidaritas terhadap sesama. “Ibadah kurban menunjukkan sikap kepeduliaan, kebersamaan, bahkan dalam pemberdayaan masyarakat, sebuah sikap pembelaan terhadap komunitas kelompok masyarakat yang dhu’afa dan mustadh’afin,” bebernya.
Ketiga, ibadah kurban ruang meningkatkan kualitas diri sebagai seorang hamba. Sehingga tampil menjadi manusia yang bersih dari gumpalan dosa. “Dengan kurban, menyembelih ego pribadi, keangkuhan, sehingga kita menjadi pribadi yang memiliki kualitas diri yang optimal sebagai orang bertakwa,” sebutnya.
Di sisi lain, Ali Agus, Dewan Pakar MPM PP Muhammadiyah menerangkan, penyembelihan hewan kurban tidak hanya bermakna spiritual, tetapi juga mengandung nilai sosial yang sangat mendalam.
“Penyembelihan hari ini adalah salah satu bentuk wujud ketaqwaan kepada Allah SWT serta perwujudan dari konsep inklusi (rahmatan lil alamin) untuk pada sesama manusia,” tegasnya.
Selain itu, kegiatan yang melibatkan berbagai mitra seperti Joglo Andini Bawono Lestari, LAZISMU DIY, BAZNAS Nasional, Danone, Zurich Syariah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Danamon Syariah, Adira Syariah, MayBank Syariah, CIMB Niaga Syariah, Pokphand, hingga ICMI ini, dirangkai dengan penanaman bibit pohon kelapa dan nangka.
Turut hadir beberapa komunitas dalam kegiatan ini, MPM MARDIKO, KSP Bank Difabel, JATAM Difabel Bejen, GERKATIN, JATAM Minggir, KOKAP, Ngoro-oro, BETRIK, ASONGAN, komunitas disabilitas sekitar Kalijeruk dan IDP. (Cris)