Kehadiran Muhammadiyah Sukses Memajukan Kehidupan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1121
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi

PONOROGO, Suara Muhammadiyah – Belum lama ini Muhammadiyah menerima Penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 di The Founder’s Memorial Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi menyebut penghargaan ini sebagai manifestasi dari berjalannya program Muhammadiyah di bidang pemberdayaan masyarakat, kebencanaan, pengembangan kelompok difabel, pembinaan keluarga sakinah, pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, ekonomi, dan sebagainya.

“Dan ini penghargaan terhadap jejak langkah Muhammadiyah di seluruh tanah air di mana Muhammadiyah hadir membawa program pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, dan program-program kemanusiaan lainnya, yang tentu saja dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya saat memberikan amanat di Milad ke-62 dan Peresmian RSU Muhammadiyah Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (20/2).

Muhammadiyah telah sukses memajukan kehidupan bangsa. Buktinya sampai saat ini Muhammadiyah memiliki 123 rumah sakit dan 366 klinik tersebar luas di Indonesia. Tidak hanya itu, di bidang pendidikan Muhammadiyah juga punya 5345 sekolah, 172 perguruan tinggi, dan 440 pondok pesantren. Semua ini, jelas Haedar sebagai wujud nyata kehadiran Muhammadiyah yang membawa qimah (nilai) utama di seluruh jejak pergerakannya.

“Semua itu ada nilai, fondasi, dan sesuatu yang mendasar yang kita yakini. Yaitu Islam. Islam sebagai ajaran yang tidak hanya mengajarkan kita tentang salat dan ibadah mahdah. Tidak hanya mengajarkan kita tentang akidah, tidak sekadar mengajarkan kita membangun akhlak agar manusia tau benar, baik, buruk, salah, dan tidak pantas untuk memilih yang benar, baik, dan memilih orang yang pantas, tetapi meyakini Islam agama yang menyangkut muamalah dunyawiyah,” jelasnya.

Menurut Haedar, Muhammadiyah memandang agama Islam sebagai agama untuk perbuatan (diinul ‘amal). Islam mengajarkan mengenai keyakinan dan pemahaman. Tetapi, itu semua tidak akan berarti jika tidak disertai perbuatan nyata. 

“Kita sebagai muslim, semua orang memiliki keyakinan tentang benar, baik, dan hal-hal utama. Banyak orang juga paham tentang yang benar dan yang baik, tetapi tidak semua orang bisa mempraktikkan kebenaran, kebaikan, dan segala keutamaan itu,” katanya.

Haedar mencontohkan ajaran Kiai Haji Ahmad Dahlan tentang Surat Al-‘Ashr. Surat ini diajarkan kepada murid-muridnya selama tempo delapan bulan sampai betul-betul memahami dan mempraktikkan secara langsung. Dari situ kemudian lahir konsep amal saleh. Haedar mengajak warga Persyarikatan untuk mengoptimalkan semangat dalam beramal saleh.

“Semangat beramal harus tetap hidup dan harus tetap kita hidupkan. Jadi jangan karena ada lembaga Muhammadiyah kita jadi surut beramalnya. Kita berkhidmat lewat Muhammadiyah tapi pada saat yang sama kita juga beramal saleh bahkan ada yang mengeluarkan infak, sedekah, dan wakaf. Karena ingin meraih kebahagiaan di akhirat nanti selain dunia dan anugerah Allah,” ucapnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANGUNSARI, Suara Muhammadiyah – Suasana penuh khidmat dan kebersamaan menyelimuti kegiatan pe....

Suara Muhammadiyah

8 June 2025

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kabupaten Sukoharjo mengadakan S....

Suara Muhammadiyah

20 December 2024

Berita

JAMBI, Suara Muhammadiyah - Pengajian rutin bulanan Pimpinan Daerah 'Aisyiyah (PDA) Kota Sungai Pen....

Suara Muhammadiyah

16 September 2025

Berita

Bentuk Kader Muhammadiyah Kokoh Dalam Aqidah dan Akhlak Mulia BENGKULU, Suara Muhammadiyah - Univer....

Suara Muhammadiyah

20 September 2025

Berita

KORSEL, Suara Muhammadiyah - Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh pelajar Indonesia di ajang in....

Suara Muhammadiyah

14 July 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah