SERANG, Suara Muhammadiyah – Tenaga Ahli Bidang Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Lula Kamal mengatakan, perempuan perlu segera mengambil posisi dan peran. Ia menegaskan bahwa peluang kerja dan usaha terbuka lebar bagi siapa saja yang mau terus berusaha. Hal ini ia sampaikan dalam forum Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah di Serang, Banten (5/9).
Menurutnya, sektor pangan memiliki peran vital dalam menentukan kedaulatan bangsa. “Kalau pangan kita tidak kuat, bagaimana kita bisa berkuasa. Bangsa yang hebat harus kenyang dulu,” ujarnya.
Lula menegaskan, di tahun ini Indonesia berhasil mencapai swasembada beras dengan cadangan yang cukup di Bulog. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan dalam swasembada pangan tetap ada. Optimalisasi produktivitas petani dan nelayan masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera dicari formulasinya.
Ia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki perempuan. Data menunjukkan, 85 persen pedagang di Indonesia adalah perempuan. Ini kabar gembira. Namun, masih banyak perempuan melewatkan peluang lain untuk meningkatkan kapasitas dan kualitasnya. Salah satunya peluang beasiswa studi yang tak banyak dilirik.
“Banyak peluang beasiswa yang sebenarnya bisa dilirik oleh perempuan. Ini alternatif yang perlu segera dipertimbangkan oleh perempuan,” katanya.
Terkait dengan lapangan kerja, Lulu menjelaskan bahwa kesulitan mencari pekerjaan saat ini tidak lepas dari bonus demografi. Lonjakan jumlah angkatan kerja baru harus diantisipasi dengan perluasan lapangan kerja.
“Tidak melulu menjadi PNS atau pegawai, ada banyak peluang lain yang bisa diambil oleh perempuan,” tambahnya.
Ia juga berupaya mengubah persepsi masyarakat tentang dunia pertanian. “Banyak orang menganggap jadi petani tidak menguntungkan. Padahal, sekarang jadi petani bisa menghasilkan asal tahu caranya. Petani sekarang itu oke banget. Yang perlu kita rapikan adalah sektor nelayan,” tegas Lula. (diko)