Ketika Siswa Meniru Sang Guru Idola di Sekolah Muhammadiyah

Publish

27 November 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
135
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Suara tepuk tangan membahana di koridor SMK Muhammadiyah 1 Semarang. Di panggung sederhana beralas karpet hijau, seorang siswa pria berpeci, lengkap dengan kain jarik di pinggang, memegang mikrofon dengan gaya khas seorang guru Pahlawan.

Ia menirukan intonasi, gestur tangan, hingga kalimat saktinya. Di hadapan barisan siswa dan guru yang tertawa hingga menutupi wajah, aksi itu bukan lelucon. Itu adalah surat cinta tulus yang disampaikan siswa melalui mimik dan raga.

Di sekolah ini, peringatan Hari Guru Nasional tidak diisi dengan barisan formal atau pidato panjang. Sekolah memilih merayakan pahlawan mereka dengan cara yang paling personal, menghangatkan, dan jujur: menghadirkan tawa dan air mata haru yang datang dari hati.

Pagi itu dimulai dengan keheningan yang syahdu. Beberapa perwakilan siswa maju ke depan, membawa tumpeng kuning yang mengepul. Potongan nasi yang diberikan kepada setiap guru melambangkan rasa terima kasih atas setiap suapan ilmu dan kesabaran yang tak terhingga.

"Kami ingin Hari Guru kali ini punya warna baru," ujar Uni Widyawati, Ketua Panitia dari kalangan siswa. "Ada tumpeng, ada sketsa wajah, dan yang paling mencuri perhatian tentu impersonate guru. Kami ingin mereka tahu, kami benar-benar memperhatikan dan menghargai mereka."

Setelah tumpeng, hati para guru kembali disentuh oleh 28 sketsa wajah yang dipajang. Setiap guratan pensil, setiap bayangan yang dibuat oleh siswa kelas seni, adalah upaya mereka mengabadikan sosok yang mereka kagumi. Inilah tafsiran siswa terhadap kepribadian: kerutan di dahi Bu guru saat sedang fokus mengajar, atau sorot mata tegas Pak Kepala Sekolah Lukman saat memberi nasihat.

Totalitas di Panggung Kehangatan

Namun, magnet utama perayaan itu adalah ketika panggung menjadi cermin. Siswa-siswi tampil bak aktor, menirukan gaya mengajar, berjalan, hingga selorohan khas guru idola mereka.

Salah satu siswa, yang tampil di foto, menirukan gestur seorang guru yang dikenal humoris namun disiplin, lengkap dengan pakaian adat seolah ingin mengatakan bahwa guru adalah fondasi budaya bangsa. Kreativitas mereka begitu totalitas, mereka bahkan menirukan cara guru itu membetulkan letak kacamatanya sebelum menulis di papan tulis.

Tawa meledak berulang kali dari barisan penonton, termasuk para guru yang ditirukan. Di balik keriuhan itu, ada kebanggaan yang mengembang di dada para pendidik. Mereka dilihat, mereka dikenali, dan yang paling penting, mereka dicintai.

Kepala Sekolah Lukman, tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Bagi dia, pemandangan ini adalah bayaran paling tulus.

“Guru itu pahlawan tanpa tanda jasa yang tidak pernah berhenti memberi makna. Peringatan ini adalah bukti bahwa mendidik dengan hati akan selalu disambut dengan hati pula,” ungkapnya dengan nada suara bergetar.

Antusiasme siswa yang luar biasa ini—mulai dari detail menyiapkan tumpeng hingga totalitas memerankan guru—adalah penegasan yang paling kuat: Mengajar adalah panggilan jiwa, dan tawa serta tepuk tangan siswa adalah balasan terbaiknya.

Perayaan itu ditutup dengan janji: kenangan manis ini akan menjadi energi bagi para pendidik untuk kembali ke kelas, mendidik dengan semangat yang berlipat ganda.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PADANG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (PWA) Sumatera menggelar Rapat Koordinasi (r....

Suara Muhammadiyah

6 January 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidik....

Suara Muhammadiyah

29 April 2024

Berita

Siapkan Hadiah Paket Umrah Hingga Sepeda Motor PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah (PW....

Suara Muhammadiyah

30 November 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pasca banjir yang melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta, Ketua....

Suara Muhammadiyah

9 March 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Upaya mengembangkan Logmart tidak stagnan pada aspek retailny....

Suara Muhammadiyah

10 September 2025