KHGT Tidak Hanya Milik Muhammadiyah, Tapi Milik Umat Islam secara Komprehensif

Publish

25 June 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
276
Haedar Nashir. Foto: Cris

Haedar Nashir. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah menghadirkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), terang Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, karena ingin menegaskan peran dan posisinya dalam kehidupan umat Islam dan umat manusia di tengah konstelasi global yang melahirkan globalisasi.

"Kita hidup dalam relasi interkoneksi yang niscaya dan tampak terhindarkan dari arus globalisasi. Yakni relasi yang mendunia, membuana, tanpa sekat-sekat bahkan yang bersifat administratif, kecuali hal-hal teknis-instrumental," katanya saat peluncuran KHGT, Rabu (25/6) di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan Kampus Terpadu Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA).

Globalisasi dalam relasi yang membuana, bahkan sampai ke kehidupan individual, lanjut Haedar, menurut istilah Anthony Giddens—Juggernaut, yaitu seperti kereta raksasa yang menggilas apa pun yang dilewatinya di setiap penjuru negeri.

"Kereta raksasa ini jika kita mampu menghadapinya justru akan menjadi kendaraan penting dalam menjelajahi dunia," sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Haedar mengingatkan, Islam sebagai agama kosmopolit atau sering disebut dengan kosmopolitanisme Islam. "Kehadiran Islam sebagai agama mengandung nilai-nilai yang kosmopolit, yang universal. Risalah Islam diperuntukkan bagi semesta alam," terangnya.

Dalam relasi antarmanusia, bahkan kosmopolitanisme Islam menembus batas tanpa memandang perbedaan laki-laki maupun perempuan dan antarbangsa-bangsa. Demikian spirit dari Qs al-Hujurat (49): 13. "Mari kita letakkan ayat ini dalam perspektif global untuk kepentingan terwujudnya KHGT atau yang bersifat unifikasi," lanjutnya.

Maka dari itu, spirit kosmopolitanisme Islam inilah yang menjadi dasar penting dalam menyatukan umat Islam secara global melalui sistem penanggalan yang seragam.

“Dengan semangat Islam kosmopolit itu, kita memerlukan satu tanggal, satu hari yang sama untuk seluruh kawasan dunia, dan itulah yang disebut sebagai Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)," sebutnya.

Haedar berharap kalender ini tidak hanya menjadi milik Muhammadiyah, tetapi milik umat Islam secara keseluruhan. “Hilangkan nama Muhammadiyah jika perlu, yang penting kita bersatu untuk satu kalender global,” tegasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pesantren Mahasiswa KH Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan ....

Suara Muhammadiyah

11 August 2025

Berita

Didukung Eco Bhinneka Muhammadiyah dan DLHK PONTIANAK, Suara Muhammadiyah - Teriknya panas Kota Pon....

Suara Muhammadiyah

16 July 2024

Berita

Lakukan Kegiatan Pendampingan Penyusunan Borang Akreditasi ALOR, Suara Muhammadiyah - Sesuai jadwal....

Suara Muhammadiyah

13 August 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah  – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menjadi tuan rumah k....

Suara Muhammadiyah

13 September 2024

Berita

TAKENGON, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Aceh Tengah membuk....

Suara Muhammadiyah

20 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah