SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (FT UMS) kembali menyelenggarakan presentasi hasil Tugas Perancangan Multidisiplin (TPMD) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025, yang digelar di Ruang Sidang Gedung H Lantai 2 FT UMS. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi pembelajaran berbasis proyek nyata yang telah berjalan hingga tahun ke sembilan.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik UMS, Ir Rois Fatoni, ST, MSc, PhD, menyampaikan bahwa TPMD merupakan salah satu praktik baik yang telah lama diterapkan oleh FT UMS dalam rangka mengintegrasikan teori yang diperoleh mahasiswa dengan realitas di dunia industri.
“Ini merupakan tahun ke-9 TPMD dilaksanakan. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga terjun langsung ke industri untuk observasi proses bisnis, menemukan ruang perbaikan, dan menawarkan solusi,” jelas Rois, Senin (16/6).
Kegiatan presentasi ini dihadiri langsung oleh perwakilan mitra industri, yang juga memberikan masukan langsung terhadap hasil rancangan para mahasiswa. Kehadirannya disambut hangat oleh civitas academica FT UMS. “Kami sangat menghargai waktu dan ilmu yang dibagikan oleh Pak Agung. Ini adalah wujud nyata kolaborasi antara kampus dan industri. Semoga menjadi inspirasi dan bekal berharga bagi mahasiswa,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Rois juga menyampaikan bahwa TPMD FT UMS telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak industri dan komunitas di antaranya Bengkel Nasmoco, WIKA Beton, Balai Latihan Kerja, Kampung Batik, hingga industri jamu di Sidoarjo. Ke depan, TPMD akan terus dikembangkan untuk memperluas jejaring dan kualitas pengalaman mahasiswa.
Menariknya, FT UMS tahun ini juga dipercaya masuk dalam konsorsium perguruan tinggi di Korea Selatan yang menggelar program serupa. UMS mendapatkan kuota untuk mengirimkan dua mahasiswa dalam kegiatan internasional tersebut. Presentasi tahap awal telah dilakukan di Vietnam, sementara final presentasi dijadwalkan berlangsung di Korea Selatan pada Agustus mendatang, dengan seluruh biaya ditanggung oleh pemerintah Korea Selatan.
Ini menunjukkan bahwa program FT UMS sudah selaras dengan praktik pendidikan tinggi terbaik di tingkat global. Diharapkan, hal ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri mahasiswa, bahwa mereka memiliki kualitas dan potensi yang luar biasa.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, khususnya Pak Solihin dan Pak Junet selaku koordinator TPMD, serta seluruh mahasiswa yang telah menunjukkan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas ini,” tutupnya.
Dalam presentasi tersebut, turut hadir alumni Teknik Sipil UMS angkatan 1994, Agung Purnomo, ST, yang juga menjadi juri dan narasumber dari PT Decking Wood sekaligus praktisi industri yang telah melanglang buana di berbagai proyek, baik dalam maupun luar negeri. Agung menyampaikan apresiasi atas karya dan keberanian mahasiswa dalam memaparkan ide-ide inovatifnya.
“Luar biasa. Dulu waktu saya kuliah masih konvensional, sekarang adik-adik ini sudah berani tampil, berkomunikasi dengan dunia luar, lintas disiplin, dan menyusun rencana sampai ke level aplikasi. Ini sangat bermanfaat untuk membentuk mental kewirausahaan mereka,” ujar Agung.
Ia juga menyebut bahwa salah satu kelompok berhasil menarik perhatian dalam mempresentasikan hasil rancangannya, karena memiliki detail dan potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Tadi ada satu tim yang konsepnya cukup matang, bahkan bisa saya bayangkan kalau didanai, bisa dikembangkan lebih serius. Kalau anak-anak Teknik UMS minta bantuan saya untuk menghadirkan teman-teman dari Malaysia, Singapura, atau Vietnam, insya Allah saya siap bantu,” pungkasnya. (Fika/Humas)