Mantan Ketua Nasyiatul Aisyiyah Sulsel Eka Damayanti Raih Gelar Doktor

Publish

27 August 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
83
Foto Istimewa

Foto Istimewa

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Eka Damayanti, mantan Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan, resmi menyandang gelar doktor dari Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Ia mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Coaching Model EKA untuk Meningkatkan Efikasi Diri Guru PAUD dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik” dalam sidang terbuka di Kampus II Samata, Gowa, Rabu, 27 Agustus 2025.

Eka menyelesaikan S3 dalam tempo 3 tahun 11 bulan 26 hari, dengan IPK 4.0. Ia lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Eka merupakan Doktor ke 1510 di UIN Alauddin.

Suasana sidang berlangsung khidmat. Sejak awal, Eka dengan penuh percaya diri memaparkan hasil penelitiannya yang menyoroti persoalan mendasar pendidikan anak usia dini: rendahnya efikasi diri guru dalam menerapkan pembelajaran saintifik yang diwajibkan kurikulum.

PAUD disebut-sebut sebagai fondasi emas perkembangan anak, tetapi dalam praktiknya banyak guru merasa canggung ketika harus melaksanakan pembelajaran saintifik. Proses mengamati, menanya, menalar, hingga mengomunikasikan sering kali dijalankan sekadar formalitas, tanpa menghadirkan suasana eksploratif yang kaya.

Menurut Eka, akar persoalan ini adalah lemahnya efikasi diri guru. “Guru yang tidak yakin pada dirinya sendiri cenderung ragu, menyalin format pembelajaran secara kaku, dan gagal menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan,” ujarnya.

Dari kegelisahan itu lahirlah Coaching Model EKA. Model ini menawarkan tahapan Eksplorasi, Kekuatan, dan Aksi (yang Disingkat EKA)—berbeda dari kerangka populer internasional seperti GROW. Setiap tahap bukan sekadar teknik, melainkan mengandung dimensi refleksi spiritual: guru diajak memahami tugas mengajar sebagai amanah, menggali kekuatan personal dan sosial, lalu meneguhkan aksi nyata di kelas.

Uji coba dengan 58 guru PAUD, divalidasi oleh lima profesional coach dan para pakar pendidikan, menunjukkan hasil signifikan. Efikasi diri guru meningkat nyata, dengan respons positif dari lebih 90 persen peserta.

Jejak Pendidikan dan Karir

Karier profesional Eka sebagai dosen, dijalani di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Ia mengajar di Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan dikenal sebagai dosen yang tekun membina mahasiswa. Di sela-sela mengajar, Eka aktif menulis artikel ilmiah, terlibat dalam riset kolaboratif, serta menjadi narasumber berbagai pelatihan guru.

Dalam kehidupan pribadi, Eka tumbuh dari keluarga sederhana. Ayahnya, Abdul Gani, dan ibunya, Sahri Bulan, senantiasa mendukung penuh langkah akademiknya. Sang suami, Darwis, serta kedua anaknya, Afif dan Afiqah, turut berkorban dengan kesabaran panjang selama Eka menuntaskan studi doktoralnya. “Anak-anak saya sudah terbiasa melihat ibunya berlama-lama di depan laptop. Kini saatnya saya kembali untuk mereka,” ungkapnya dalam catatan pribadi.

Pencapaian gelar akademik tertinggi ini merupakan kelanjutan perjalanan panjang Eka. Ia mengawali studi sarjananya di Universitas Negeri Makassar, lulus tahun 2007 dari Fakultas Psikologi. Ia kemudian menempuh S2 Psikologi Pendidikan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, rampung pada 2011.

Ketertarikan pada ranah pendidikan anak usia dini membawanya melanjutkan program doktor di UIN Alauddin Makassar sejak 2020 dengan konsentrasi Pendidikan dan Keguruan. Disertasinya menjadi buah riset intensif selama lima tahun, sekaligus meneguhkan dirinya sebagai ilmuwan perempuan dengan kepakaran di bidang psikologi pendidikan Islam.

Selain jalur akademik formal, Eka memperkaya diri dengan sertifikasi profesional. Ia tercatat sebagai Coach Profesional berlisensi Approved Coach Specific Training Hours (ACSTH) dari International Coaching Federation (ICF). Ia juga berkompetensi sebagai Asesor BAN PDM, konselor PUSPAGA Kementerian PPPA, serta memiliki sertifikasi konseling, fasilitasi komunitas, hingga pelatih tatap muka dari BNSP.

Produktivitas Publikasi dan Dampak Sitasi

Capaian Eka tidak berhenti di ruang kuliah. Selama studi doktoralnya sejak 2020, ia produktif menulis dan meneliti. Catatan publikasinya impresif: 107 karya ilmiah telah ia hasilkan dalam berbagai kategori, mulai dari jurnal terindeks Scopus, Sinta, prosiding, hingga artikel di jurnal non-akreditasi.

Dampak karyanya juga terekam jelas dalam profil Google Scholar. Hingga Agustus 2025, ia telah mengantongi 1.004 sitasi, dengan h-index 16 dan i10-index 29. Grafik sitasi memperlihatkan peningkatan pesat sejak 2020, dengan puncak pada tahun 2024 yang mencapai lebih dari 300 sitasi dalam setahun. Tahun 2025 pun masih menunjukkan tren tinggi, dengan 177 sitasi hanya dalam delapan bulan pertama.

Bidang risetnya pun beragam, mulai dari migrasi pedesaan-perkotaan (hasil kolaborasi UGM dan Australian National University), studi konsumsi rokok ilegal (bersama University of Illinois at Chicago), hingga penelitian buruh anak di sektor perikanan yang didukung ILO. Jejak penelitian ini memperkuat basis akademiknya dalam melihat persoalan pendidikan dan sosial secara holistik.

Di luar kampus, Eka dikenal sebagai aktivis perempuan Muhammadiyah. Ia pernah memimpin Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah Sulsel, sebuah organisasi kaderisasi perempuan muda yang melahirkan banyak tokoh perempuan. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Ketua Majelis di Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulsel (2022–2027), Ketua Umum Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI) Wilayah Sulawesi (2024–2028), serta Ketua Bidang Asosiasi Psikologi Islam (API) Sulsel (2020–2024).

Peran Eka merambah pula ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, di mana ia tercatat sebagai anggota Majelis Pemberdayaan Perempuan, Remaja, dan Keluarga periode 2021–2026. Kombinasi ini menempatkan Eka pada persimpangan penting antara akademisi, aktivis sosial, dan pemimpin perempuan.

Sidang promosi doktor Eka dipimpin Wakil Direktur Program Pascasarjana UIN Alauddin, Prof. Hasyim Haddade M.Ag. Adapun promotor dan ko-promotor adalah Prof. Dr. Muh. Khalifah Mustami, M.Pd., Prof. Dr. Hj. Misykat Malik Ibrahim, M.Si., dan Dr. Hj. Ulfiani Rahman, M.Si.

Para penguji lain yang hadir antara lain Prof. Dr. H. M. Natsir Mahmud, M.A., Dr. Hj. St. Syamsudduha, M.Pd., dan Dr. Wahyuni Ismail, S.Ag., M.Si., Ph.D., dengan Dr. Ismarli Muis, Psikolog, sebagai penguji eksternal. Catatan-catatan kritis mereka memperkaya hasil penelitian Eka.

Di ujung pidato akademiknya, Eka mengutip QS ar-Ra’d: 11 sebagai pengingat bahwa perubahan sejati berawal dari kesadaran diri. Baginya, riset ini bukan semata capaian pribadi, tetapi kontribusi kecil untuk memperkuat guru PAUD di Indonesia.

“Anak-anak saya sudah terbiasa melihat ibunya berlama-lama di depan laptop. Kini saatnya saya kembali untuk mereka,” ucapnya lirih, menyinggung dukungan suami dan dua buah hatinya.

Sidang terbuka ini menandai lahirnya seorang ilmuwan perempuan yang menyeberangkan pengalaman aktivisme, riset lintas negara, dan kepakaran psikologi pendidikan ke dalam sebuah gagasan segar. Dari ruang sidang Samata, Eka Damayanti memancarkan pesan kuat: pendidikan anak usia dini bukan sekadar persoalan metode, tetapi juga keyakinan diri sang guru—dan itulah yang hendak ia ubah.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Memasuki tahun akademik 2024 Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakult....

Suara Muhammadiyah

21 June 2024

Berita

Sosialisasi Profesi yang Income-nya di Atas Rata-Rata  MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Sulawesi....

Suara Muhammadiyah

22 January 2025

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Mahasiswi semester 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMSU memeluk agam....

Suara Muhammadiyah

9 December 2023

Berita

KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sekaligus Sekretaris Umum Pi....

Suara Muhammadiyah

26 June 2025

Berita

SRAGEN, Suara Muhammadiyah — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh santri Pondok Pesan....

Suara Muhammadiyah

1 June 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah