Masjid 17 Purwokerto: Kolaborasi Pemberdayaan Satu Atap

Publish

30 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
61
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Masjid 17 Purwokerto: Kolaborasi Pemberdayaan Satu Atap

Di jantung Kota Purwokerto, berdiri sebuah masjid yang menjadi denyut kehidupan bagi jamaah dan masyarakat sekitarnya. Masjid itu bernama Masjid 17 Muhammadiyah Purwokerto, sebuah rumah ibadah yang sejak 1956 telah tumbuh menjadi simbol dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan sosial di Banyumas.

Nama Masjid 17 ternyata menyimpan kisah sederhana namun sarat makna. Angka itu diambil dari jumlah infak awal yang terkumpul untuk membangun masjid, hanya 17 rupiah. Dari nominal kecil itulah, lahir semangat besar yang kini menghidupi berbagai aktivitas kemaslahatan umat. Tanah tempat masjid berdiri berasal dari lebihan dana Muktamar Muhammadiyah ke-32 yang diadakan di Purwokerto. Kini, di atas lahan seluas 24x24 meter dengan tiga lantai, masjid ini mampu menampung hingga 1.500 jamaah dan menjadi salah satu ikon keagamaan di kota itu.

Berada dalam satu kompleks dengan kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas, Lazismu, dan SMA Muhammadiyah Purwokerto, Masjid 17 hampir tak pernah sepi. Setiap harinya aktivitas sosial bergulir berdampingan, dari shalat berjamaah hingga program pemberdayaan ekonomi umat.

Sebagai masjid pemberdayaan, Masjid 17 menegaskan visinya: menjadi badan pemakmuran masjid unggul dalam penyelenggaraan ibadah dan pembinaan umat. Misinya dijalankan melalui empat pilar program besar: pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Di bidang pendidikan, masjid ini mengelola Program Beasiswa Sang Surya Sarjana, yang tak hanya memberi bantuan biaya studi, tetapi juga membentuk para penerimanya sebagai penggerak kegiatan masjid. Para mahasiswa itu menjadi relawan aktif yang menjaga roda dakwah tetap berputar.

Pada sektor kesehatan, layanan ambulans pasien dan jenazah 24 jam menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap jamaah. Masjid juga rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar, membuktikan bahwa spirit “rahmatan lil ‘alamin” dapat hadir dalam bentuk pelayanan langsung.

Di bidang sosial dan kemanusiaan, setiap pekan Masjid 17 membagikan beras kepada 60 jamaah kurang mampu, masing-masing 2,5 kg per orang. Setiap kegiatan berbagi selalu diawali dengan kajian singkat, agar nilai spiritual tetap seiring dengan aksi sosial. Tak hanya itu, pada bulan Ramadhan, ratusan jamaah menikmati buka puasa prasmanan yang diadakan setiap hari.

Sementara itu, program pemberdayaan ekonomi juga menjadi perhatian penting. Jamaah didorong mengembangkan usaha kecil melalui pelatihan UMKM seperti menghias parcel lebaran dan pemasaran digital. Semua dilakukan untuk menumbuhkan kemandirian dan kesejahteraan.

Ruang spiritual Masjid 17 juga dihidupkan lewat madrasah muslimah, kajian ba’da subuh, serta pengajian rutin malam Ahad dan Ahad pagi yang bekerja sama dengan Majelis Tabligh PDM Banyumas. Setiap Ramadhan, suasana masjid kian hangat dengan kegiatan iktikaf, tadarus, dan sahur bersama.

Semua aktivitas itu tak hanya menghidupkan ruh dakwah, tapi juga memperkuat silaturahmi lintas generasi. Di sini, jamaah bukan hanya pendengar, tapi juga pelaku perubahan.

Salah satu kekuatan Masjid 17 adalah sistem pengelolaan dana umat yang profesional. Semua zakat, infak, dan sedekah dikelola oleh Lazismu Banyumas, sehingga transparansi dan akuntabilitas dapat terjaga. Pola “kolaborasi satu atap” ini menjadi model pengelolaan modern yang mendukung kelancaran berbagai program masjid.

Masjid 17 Muhammadiyah Purwokerto adalah contoh nyata bagaimana tempat ibadah bisa menjadi pusat kemajuan umat. Dari infak 17 rupiah, kini mengalir ribuan kebaikan yang menumbuhkan iman, ilmu, dan kesejahteraan. Bukan sekadar masjid untuk salat, tetapi rumah bersama bagi perubahan sosial dan pemberdayaan yang berkelanjutan.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Hadlarah

Kenapa Para Rasul (hanya) diutus ke Timur Tengah? Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya U....

Suara Muhammadiyah

29 December 2023

Hadlarah

Kesadaran Kolektif Ihwal Gotong Royong Judul: Bumikan Gotong Royong Penulis: Sutia Budi Penerbit:....

Suara Muhammadiyah

16 May 2024

Hadlarah

Alhamdulillah dan Empati Sosial Oleh: Hatib Rachmawan, Dosen Prodi Ilmu Hadis FAI Universitas Ahmad....

Suara Muhammadiyah

18 September 2025

Hadlarah

Oleh: Benni Setiawan Dosen Universitas Negeri Yogyakarta Hadir bermanfaat. Tampaknya kata itu tepa....

Suara Muhammadiyah

23 February 2024

Hadlarah

Masjid Baitul Mukhlisin Ponorogo: Dari Ranting untuk Ummat Di Kampung Nologaten, Ponorogo, berdiri ....

Suara Muhammadiyah

29 October 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah