Menghidupkan Wawasan Berkemajuan

Publish

29 April 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
87
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Menghidupkan Wawasan Berkemajuan

Oleh: Hasbullah, Dosen di Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Founder Tadarus Kehidupan

Muhammadiyah, sejak kelahirannya pada tahun 1912, telah menegaskan dirinya sebagai gerakan tajdid (pembaruan), yang tidak hanya menyentuh aspek keagamaan semata, tetapi juga melintasi ranah sosial, budaya, pendidikan, kesejahteraan dan kebangsaan. Pendekatan tajdid yang diusung Muhammadiyah bertumpu pada semangat purifikasi ajaran Islam sekaligus modernisasi kehidupan umat agar sesuai dengan tuntutan zaman. Realitasnya, hari ini kehidupan di masyarakat terus berubah begitu cepat, dan kehadiran Muhammadiyah menjadi kekuatan moral, amal dan intelektual yang menjawab berbagai tantangan zaman dengan pendekatan keislaman yang rasional, inklusif, dan transformatif.

Wawasan berkemajuan menjadi jantung ideologis dan nafas gerakan Muhammadiyah. Ia bukan sekadar jargon atau hiasan retoris dalam forum-forum resmi, melainkan sebuah pandangan hidup yang menyatukan idealisme Islam dengan dinamika realitas kontemporer. Dengan menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai tauhid, keadilan, kemanusiaan, adab dan keilmuan, Muhammadiyah berupaya menjadikan Islam sebagai kekuatan pencerah dan pencerdasan dalam membangun masyarakat utama (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur). Oleh karena itu, penting bagi Muhammadiyah untuk terus memproduksi dan mendiseminasi gagasan-gagasan keislaman berkemajuan dalam setiap lini gerakan dan amal usahanya.

Tentunya, Muhammadiyah tidak boleh berhenti untuk berinovasi, berkreasi dan beradaptasi dengan beragam ancaman globalisasi dan perubahan sosial, untuk tetap menjaga ideologi dakwah dan gerakan. Seluruh warga, pimpinan, dan kader Muhammadiyah perlu bergerak dalam satu irama perjuangan yang konsisten dan progresif, menjawab persoalan-persoalan strategis umat dan bangsa serta menjadi penunjuk arah masa depan yang lebih cerah. Komitmen terhadap dakwah pencerahan dan pemberdayaan menjadi kunci agar Muhammadiyah tetap relevan, signifikan, dan mampu menghadirkan solusi berbasis nilai Islam yang membumi dan membebaskan.

Orkestra Gerakan Berkemajuan

Menghidupkan wawasan berkemajuan, adalah bagaimana mampu membumikan nilai-nilai Islam yang mencerahkan ke dalam seluruh dimensi kehidupan, baik itu secara pribadi, lingkungan masyarakat, dunia kerja bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Muhammadiyah sebagai persyarikatan, memiliki tujuan jelas dari setiap gerakkanya, yaitu ingin mewujudkan Islam sebenarnya sehingga mampu membebaskan manusia dari kebodohan, kemiskinan dan penindasan. Bagi Muhammadiyah Islam bukan saja ajaran yang mengajarkan ajaran spiritual saja, tetapi Islam merupakan jalan hidup yang membebasakan akal dan menubuhkan hidup yang inklusif dan bertanggung jawab. 

Muhammadiyah harus pastikan menjadi pionir dalam gerakan ilmu pengetahuan dan menghidupkan inovasi dalam segala bidang kehidupan. Bagiamana Amal usaha Muhammadiyah pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial kemanusiaan jangan di nilai sebagai kesukses dalam gerakan organisasi, tetap harus dioptimalkan menjadi ruang aktualisasi dari wawasan berkemajuan dalam bentuk pelayanan yang berperadaban dan berkeunggulan. Sehingga pertunjukan gerakan berkemajuan itu senantiasa dinamis dan melahirkan gagasan serta gerakan terbarukan. 

Maka, kader muda Muhammadiyah harus memahami bahwa persyarikatan ini bukan warisan pasif, tetapi amanah progresif. Harus disadarkan, bahwa kader Muhammadiyah itu mewarisi keberanian Ahmad Dahlan dalam mendobrak kejumudan, melawan penindasan dan pengetasan kemiskanan serta kebodohan. Selian itu, kader Muhammadiyah juga mewarisi semangat Siti Walidah dalam melindungi dan mencerdaskan kaum perempuan, serta keikhlasan generasi awal dalam membangun negeri dengan keringat, ketulusan dan kebersamaan. Oleh karena itu, kesadaran akan akar sejarah ini perlu dirawat dalam kultur intelektual dan literasi. Selain itu, kader harus juga meneruskan apa yang di dahulu lakukan oleh Ahmad Dahlan yaitu diskusi keilmuan, kajian kitab, hingga forum akademik harus tumbuh subur di tubuh dalam Persyarikatan. Dari sinilah, wawasan berkemajuan memperoleh tenaga untuk hidup bukan sekadar di atas kertas, tetapi dalam praktik berpikir, bertindak serta amal nyata dari warga Muhammadiyah.

Tantangan zaman kini tidak ringan. Dapat di lihat, populisme agama yang menyederhanakan ajaran Islam, yang berhenti pada simbol dan sentimen kebencian sedang menjangkiti ruang publik. Pada kondisi seperti ini, Muhammadiyah sudah semestinya tampil sebagai sang surya akal sehat dan kekuatan moral yang menyejukkan. Kita tidak boleh terseret dalam pusaran polarisasi, melainkan hadir sebagai penengah yang membawa kesejukan dan jalan tengah. Pada bidang politik kebangsaan, Muhammadiyah harus tetap menjaga independen dan tetap memberikan kontribusi dalam kemajuan politik kebangsaan. Wawasan berkemajuan menghendaki keaktifan yang cerdas, menjadi kekuatan sipil yang mengontrol kekuasaan, bukan alat kekuasaan itu sendiri. Kader-kader Muhammadiyah, yang hari ini terjun ke dalam ranah politik harus menjunjung tinggi etika, kejujuran, dan keberpihakan pada kepentingan publik.

Muhammadiyah hari ini tampil sebagai kekuatan sosial yang inklusif, progresif dan solutif. Wawasan berkemajuan mengarahkan dan menguatkan untuk senantiasa berpihak pada kaum terpinggirkan. Menghidupkan wawasan berkemajuan, harus bersuara dan bergerak dalam isu ketimpangan, lingkungan, disabilitas, penindasan, kemiskinan, hingga perlindungan anak dan perempuan. Dakwah berkemajuan harus membumi, menyentuh, menggembirakan dan membebaskan. Sebagaimana yang hari ini Muhammadiyah ada di dalamnya yaitu era digital. Semua dakwah dan sistem organisasi Muhammadiyah pun perlu berubah, seiring dengan perkembangan era digital. Digitalisasi harus dijadikan alat strategis untuk menyebarluaskan nilai Islam berkemajuan. Media sosial, website, aplikasi layanan, hingga pengelolaan data jamaah dan amal usaha harus menjadi perhatian utama. Muhammadiyah, tidak boleh ketinggalan dalam revolusi teknologi dan idustri Saat ini. 

Begitu juga dengan gerakan moderasi beragama, selama ini terus dijaga dan dikembangkan menjadi aksi nyata Muhammadiyah harus terus dikembangkan dalam bingkai menjaga keutuhan dan kemajuan Indonesiaan. Bagi Muhammadiyah, moderasi beragama bukan hanya sebuah retorika, gagasan dan ide belaka. Namun, ia sudah harus menjadi karya dan aksi nyata dalam mewujudkan kebaikan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga moderasa di sampaikan, bukan hanya menjaga NKRI dari ekstremisme kanan dan kiri, tetapi juga menghadirkan Islam yang menjadi rahmat dan solusi atas berbagai krisis bangsa.

Sebagai contoh lainnya, gerakan ekonomi juga tidak boleh dilupakan. Harus dipahami, menghidupan wawasan berkemajuan harus ditopang oleh kekuatan ekonomi umat, seperti Koperasi, UMKM, bisnis sosial, dan jejaring kewirausahaan Muhammadiyah harus dikelola dengan profesionalisme tinggi dan semangat kemandirian. Di sisi lain, penguatan manajemen organisasi, dan kedisiplinan struktural menjadi syarat mutlak agar ide besar tidak berhenti di atas kertas. Mari, semua pimpinan dan anggota Muhammadiyah harus memahami tugas, tanggung jawab, dan sistem kerja organisasi dengan cermat dan konsisten.

Peran Kader dan Warga Persyarikatan

Kunci dari menghidupkan wawasan berkemajuan adalah kualitas kader dan warga. Karakter kader Muhammadiyah harus dibentuk dengan semangat gerakan amal, keilmuan, ketulusan, dan kepemimpinan transformatif. Kader bukan sekadar aktivis, tetapi subyek perubahan. Ia harus hadir di tengah umat dengan keteladanan, gagasan dan karya. Sehingga kolaborasi antar generasi harus dibangun dengan sinergi, kebersamaan bukan kecurigaan dan kompetisi. Sehingga sudah semestinya dalam menghidupkan wawasan berkemajuan generasi tua menyumbang hikmah, generasi muda membawa energi. Ketika keduanya bersatu dalam menghidupkan wawasan berkemajuan, maka persyarikatan akan cepat melesat menjemput masa depan penuh harapan, dan kemajuan.

Menghidupkan wawasan berkemajuan adalah kerja semua pihak. Tidak cukup hanya oleh Pimpinan Pusat, tetapi juga harus di gerakan mulai dari pimpinan wilayah, daerah, cabang, ranting, bahkan simpatisan di level komunitas. Semua harus bergerak dalam satu irama, seperti orkestra yang memainkan musik perjuangan yang indah, harmonis, dan menggetarkan. Sudah saatnya gagasan besar Muhammadiyah dijadikan program konkret. Tidak boleh ada lagi keputusan yang berhenti sebagai dokumen. Setiap hasil tanwir dan muktamar harus diterjemahkan menjadi langkah-langkah nyata yang berdampak bagi umat dan bangsa.

Dalam menghadapi zaman yang berubah cepat, Muhammadiyah harus lentur namun tetap kokoh. Lentur dalam strategi, kokoh dalam nilai. Keseimbangan antara pelestarian prinsip dan adaptasi terhadap perubahan harus menjadi watak utama gerakan ini. Islam berkemajuan adalah wajah masa depan Islam. Muhammadiyah adalah rumah besar dari gagasan itu. Maka mari kita hidupkan terus api pembaruan yang diwariskan para pendiri dan tokoh-tokoh besar Muhammadiyah. Api itu akan tetap menyala jika kita terus memberi bahan bakar berupa komitmen, ilmu, kerja nyata, dan keteladanan.

Menjadi Muhammadiyah sejati berarti hidup dalam kesadaran berkemajuan. Ia bukan sekadar identitas administratif, tetapi panggilan untuk terus berpikir, berbuat, dan memperbaiki keadaan. Di sinilah, letak kekuatan persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid. Seluruh kader Muhammadiyah harus mampu membuktikan bahwa Muhammadiyah bukan hanya organisasi yang besar secara jumlah, tetapi juga unggul secara kualitas, berani dalam pembaruan, dan kokoh dalam keislaman. 

Jika semua elemen yang ada di dalam persyarikatan Muhammadiyah bergerak, maka tidak ada yang mustahil bagi persyarikatan ini untuk terus menjadi Sang Surya dari peradaban zaman. Menghidupkan wawasan berkemajuan, merupakan jalan menghidupkan jantung gerakan persyarikatan Muhammadiyah. Selama jantung itu berdetak, selama itu pula Muhammadiyah akan terus menjadi harapan umat, bangsa, dan dunia dalam mewujudkan keadilan, kemakmuran serta baiknya peradaban. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Ramadhan dan Kualitas Kemanusiaan  Oleh : Arifudin, Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ram....

Suara Muhammadiyah

18 March 2024

Wawasan

Oleh: Rizal Bahara, STP, MM Sumber daya alam mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Sumb....

Suara Muhammadiyah

19 September 2023

Wawasan

Oleh: Bahren Nurdin Bayangkan saat Jumatan di masjid lokal Anda: Khotib berdiri di mimbar, mengucap....

Suara Muhammadiyah

28 November 2023

Wawasan

Boikot: Senjata Kolektif untuk Kemerdekaan Palestina Oleh: Hilma Fanniar Rohman, Dosen Perbankan Sy....

Suara Muhammadiyah

30 May 2024

Wawasan

Meneladani Akhlak Manusia Agung dalam Kehidupan di Era Digital Oleh: Rumini Zulfikar Setiap tangga....

Suara Muhammadiyah

3 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah