YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad menyampaikan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern yang visioner harus mengambil peran aktif di era digital, terutama dalam membangun sistem data yang aman dan berintegritas. Menurutnya, di era yang serba digital ini, dakwah tak lagi cukup hanya dilakukan dengan cara konvensional.
"Muhammadiyah adalah gerakan Islam modern yang visioner. Oleh karena itu kita harus hadir di dunia digital dengan identitas yang sah, sistem yang aman, dan layanan yang terpercaya," tegas Dadang di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jl. Cik Di Tiro No. 23 Yogyakarta.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam Sosialisasi Penerapan Keamanan Digital dan Pengamanan Data Pribadi E-KTAM yang dilakukan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui LabMu bekerjasama dengan VIDA (17/6). Dadang menyebut inisiatif LabMu sebagai amanah besar sekaligus langkah strategis Muhammadiyah untuk menjawab tantangan zaman dengan pendekatan teknologi digital.
"Data warga bukan sekedar deretan angka dan nama, ia adalah amanah, cerminan kepercayaan, dan aset strategis organisasi. Dalam hal ini (E-KTAM dan IuranMu) bukan sekedar alat administrasi , tapi bagian dari sistem yang menjaga integritas keanggotan dan keberlanjutan layanan Persyarikatan," tegasnya.
Dadang menjelaskan, sistem baru ini dibangun dengan pendekatan serius yang tunduk terhadap segala peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ini menjadi bentuk tanggung jawab Muhammadiyah menghadirkan keamanan data warganya. Tak lupa ia juga mengingatkan kepada pengelola data tentang pentingnya menjaga amanah yang diberikan masyarakat.
“Mari kita jaga dan rawat amanah ini bersama-sama. Mohon betul-betul dijaga data warga Muhammadiyah,” pintanya.
Ketua MPI PP Muhammadiyah, Muchlas MT, menyampaikan apresiasi tinggi kepada berbagai pihak yang terlibat, terutama Muhammadiyah Software LabMu sebagai eksekutor utama transformasi digital di tubuh Persyarikatan. Rektor UAD tersebut menekankan bahwa transformasi digital bukan hanya perkara teknologi, tetapi juga amanah besar yang menyangkut kepercayaan dan nilai-nilai luhur Muhammadiyah.
“Acara ini adalah proses membangun kesadaran kolektif. Diharapkan akan tumbuh budaya baru di lingkungan organisasi terkait sadar digital, bertanggung jawab terhadap data, dan siap menyongsong satu data Muhammadiyah,” pesannya.
Teguh Arifiyadi, Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika Kominfodigi dalam sambutannya menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi yang visioner. Membangun sistem data yang berorientasi masa depan.
Asad Fatchul’ilmi, Direktur Utama Muhammadiyah Software Labs (LabMu), menegaskan pentingnya kolaborasi antarsemua elemen dalam mewujudkan sistem satu pintu pengelolaan data yang efektif dan terpercaya. "Ini bukan hanya transformasi, tapi juga proses membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kedaulatan data di era digital," ujarnya.
Sati Rasuanto selaku Co-founder dan President VIDA mengatakan, dengan sistem satu data yang terverifikasi, anggota Muhammadiyah di daerah dapat mengakses layanan kesehatan atau pendidikan Muhammadiyah secara digital dengan lebih mudah dan aman. Tak hanya itu, proses iuran serta partisipasi anggota menjadi lebih transparan dan akuntabel melalui satu pintu.
"Di sisi lain, organisasi juga mendapatkan database real time dengan tata kelola yang sangat rapi, untuk itu VIDA berkomitmen untuk terus mendampingi Muhammadiyah, MPI, dan LabMu," kata Sati.
Transformasi digital Muhammadiyah ini diharapkan menjadi tonggak awal menuju sistem yang mandiri dan berkelanjutan. Dengan semangat Islam Berkemajuan, Muhammadiyah kini bukan hanya memimpin perubahan—tetapi juga menjaga nilai, kepercayaan, dan masa depan digital umat. (diko)