Mitigasi Serangan Jantung Saat Olahraga, Kenali Screening Kesehatan

Publish

24 January 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
644
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - ​Olahraga kini telah menjadi bagian dari gaya hidup. Kesadaran masyarakat untuk berolahraga semakin tinggi. Munculnya berbagai event olahraga masyarakat, seperti lari yang saat ini sedang populer, membuktikan fenomena ini. Berolahraga mempunyai beragam manfaat, diantaranya adalah menurunkan resiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, menurunkan resiko dan angka kematian kanker payudara, menurunkan resiko kanker usus besar, mencegah kepikunan, menurunkan resiko stroke, mencegah perkembangan penyakit diabetes, dan mencegah depresi. 

Dalam beberapa kasus, serangan jantung bisa terjadi saat olahraga. Hal ini terangkat dalam webinar Ngaji Olahraga bertajuk Mengenali Batas Kemampuan Jantung dalam Olahraga yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Kamis (23/1/25). Sebanyak 100 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia antusias mengikuti pemaparan materi dari Muhammad Ikhwan Zein, dokter spesialis olahraga. Muhammad Ikhwan Zein merupakan dokter olahraga yang pernah berkarier di Amsterdam UMC-AFC Ajax Amsterdam, dosen Fakultas Kedokteran UNY, Asian Football Federation Medical Officer, dan dokter kontingen Indonesia di berbagai event olahraga internasional.

“Studi epidemologi menunjukan bahwa penyebab serangan jantung pada olahragawan umumnya terbagi dua. Pertama memiliki kelainan jantung bawaan dan kedua penyakit jantung koroner. Serangan jantung akibat adanya kelainan bawaan biasanya dialami olahragawan di bawah tiga puluh lima tahun, menjalani olahraga kompetitif, dan kebugaran fisik baik,” ujar Muhammad Ikhwan Zein, yang menamatkan sekolah dasar di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. 

Muhammad Ikhwan Zein menambahkan bahwa untuk mencegah serangan jantung maka perlu mengadakan screening kesehatan. Ini bisa dilakukan dengan pemetaan resiko. Pertama adalah resiko tinggi yaitu terdiagnosis penyakit jantung pembuluh darah paru-paru atau metabolik. Ini cirinya adalah nyeri dada khas iskemia, nafas pendek saat istirahat/olahraga ringan, pingsan dan berkunang-kunang, nyeri otot yang biasanya betis dan tungkai ketika beraktivitas dan hilang ketika istirahat, bengkak tungkai, berdebar-debar,  denyut nadi > 100x mnt, dan mudah lelah/nafas pendek saat aktivitas sehari-hari.

Kedua adalah resiko sedang jika ada lebih atau sama dengan memiliki dua faktor dan resiko rendah jika memiliki satu atau tidak ada faktor berikut, usia laki-laki lebih dari 45 tahun, Perempuan lebih dari 55 tahyn, Riwayat keluarga meninggal karena penyakit jantung, hipertensi, perokok aktif atau berhenti kurang dari enam bulan, gangguan profil lemak, pra diabetes, obesitas, dan sedentary dalam tiga bulan terakhir.

Ketua LPO PP Muhammadiyah, Gatot Sugiharto saat memberikan pengantar menyatakan bahwa Ngaji Olahraga telah menjadi kegiatan rutin dari LPO PP Muhammadiyah dalam kajian olahraga berkemajuan dan sekaligus sebagai syiar dakwah di bidang olahraga. (FJ)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Ruangan itu nampak tenang juga adem, pukul 08.00. Auditorium TMB SD M....

Suara Muhammadiyah

8 February 2025

Berita

SYDNEY, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Abdul Mu'ti, MEd ....

Suara Muhammadiyah

31 January 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Sekolah Prestasi SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas) menggelar Pa....

Suara Muhammadiyah

24 February 2024

Berita

BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) menyelenggarakan pela....

Suara Muhammadiyah

8 January 2024

Berita

SRAGEN, Suara Muhammadiyah - SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen(Dimsa) sukses menggelar seminar rem....

Suara Muhammadiyah

25 July 2024