Muhammadiyah Memperjuangkan Harmoni di Tengah Perbedaan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
137
Istimewa

Istimewa

IMM Malang Raya Gelar Simposium Moderasi Beragama: Harmony in Diversity

MALANG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Malang Raya menggelar Simposium Moderasi Beragama: Harmony in Diversity di Aula BAU, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (25/8/2025). Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari kader-kader IMM se-Jawa Timur dan delegasi peserta dari organisasi kepemudaan se-Malang Raya. 

Dalam sambutan opening ceremony, Ketua Umum PC IMM Malang Raya, Kelvin Argo Beni, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para tokoh dan peserta. Ia menegaskan bahwa agenda ini merupakan program Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman PC IMM Malang Raya yang telah diawali riset indeks moderasi beragama.

“Dari data yang kita temukan, indeks moderasi beragama kader IMM Malang Raya berada di angka yang sangat tinggi. Ini menunjukkan indeks toleransi kader yang sangat baik. Menunjukkan bahwa proses perkaderan IMM Malang Raya berjalan di rel yang benar,” ujarnya.

Adapun acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III UMM, Nur Subeki, mewakili Rektor UMM yang berhalangan hadir. Ia menekankan pentingnya merawat tradisi kerukunan antar tokoh agama. Menurutnya, intelektualitas generasi Muhammadiyah harus muncul, karena toleransi di dunia ini harus diutamakan.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah KH. Saad Ibrahim yang didapuk sebagai stadium general menyampaikan orasi bertajuk “Toleransi dan Keterbukaan: Pilar Kemajuan Peradaban”. Ia menekankan bahwa harmoni harus diperjuangkan di tengah perbedaan. 

“Beda-beda itu sudah pasti, harmoni yang belum pasti. Itu yang harus kita perjuangkan. Moderasi berarti harmoni, bersikap adil, dan terbuka,” katanya. 

Ia juga mengingatkan kader IMM untuk tidak sekadar membesarkan diri melalui Muhammadiyah, tetapi menggunakan dirinya untuk membesarkan Muhammadiyah. Sebagaimana pesan KH Ahmad Dahlan hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah. 

Selain sesi stadium general, simposium moderasi beragama juga menyediakan sesi seminar dengan tema Titik Temu Islam Berkemauan dan Islam Nusantara: Kontribusi Moderasi Beragama di Indonesia yang dipantik oleh dua narasumber, yakni pendiri Wahid Foundation, Yenny Wahid, dan Direktur Ekseutif Maarif Institute, Andar Nubowo.

Kemudian dilanjut dengan sesi workshop yang mengangkat tema Merajut Harmoni Melalui Penghormatan Tradisi Lokal yang dipandu oleh Ketua Pokja Penyuluh Jawa Timur, Syaifudin Maarif. Melalui kegiatan simposium moderasi beragama ini, para tokoh dan peserta sepakat bahwa moderasi beragama adalah fondasi penting untuk menjaga harmoni dan kemajuan bangsa di tengah keberagaman. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah -Dalam menarik minat turis asing yang beragama Islam, praktik wisata ....

Suara Muhammadiyah

11 July 2024

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Pelaksanaa Kuliah Umum kembali di gelar Universitas Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

16 August 2024

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) mendapatkan kehormatan sebagai ....

Suara Muhammadiyah

31 July 2024

Berita

BANJARBARU, Suara Muhammadiyah -- Di penghujung Ramadan 1445 Hijiriah, Lazismu Banjarbaru bekerjasam....

Suara Muhammadiyah

14 May 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) merayakan momen bersejarah deng....

Suara Muhammadiyah

7 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah