JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diwakili oleh Syafiq A. Mughni bersama Sekretaris Lembaga Hubungan dan Kejasama Internasional (LHKI), Yayah Khisbiyah, dan Anggota LHKI Muhammadiyah, Andi Faisal Bakti, menerima kunjungan kerja dari Prasetyo Hadi yang baru saja dilantik oleh Kementerian Luar Negeri sebagai Staf Ahli Bidang Kerjasama Hubungan Antarlembaga, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, 29 Oktober 2025.
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan politik luar negeri Indonesia yang mencakup koordinasi dengan berbagai kementerian/lembaga, baik di dalam maupun luar negeri, kunjungan ini menegaskan kesiapan Muhammadiyah untuk merangkul dan mengintegrasikan agenda nasional dengan diplomasi berbasis masyarakat sipil. Syafiq A. Mughni menyampaikan bahwa Muhammadiyah memiliki sejumlah program strategis yang harus segera ditindak-lanjuti bersama institusi terkait, seperti program bantuan kemanusiaan Muhammadiyah Aid (MuAid), dan bantuan kemanusiaan melalui LazisMu dan Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) yang pekan lalu mendapat verifikasi sebagai EMT pertama di Indonesia dari lembaga internasional WHO.
Sementara itu, Yayah Khisbiyah memaparkan beberapa program unggulan LHKI yang sedang berjalan dan akan diperluas cakupannya, antara lain Program diplomasi kemanusiaan melalui jejaring Organisation of Islamic Cooperation (OIC) yang memperkuat kemitraan dalam isu Palestina dan perdamaian global. Sebagai contoh, LHKI bersama MuAid menginisiasi “Peacebuilding Lab for Palestine” yang dilaksanakan di Palestina dan Jordania guna memberdayakan kaum muda dan Perempuan Palestina melalui dialog, mediasi non-kekerasan, dukungan psikososial dan pemberdayaan ekonomi.
Yayah juga memaparkan program pelatihan diplomasi masyarakat sipil, seperti pelatihan Muhammadiyah Diplomacy Training (MDT) setiap semester di berbagai universitas. Batch 3 bertema “Green Diplomacy and Humanitarian Engagement” di Yogyakarta, dengan pembekalan diplomasi multilateral, digital dan lingkungan. Muhammadiyah juga akan mengembangan energi terbarukan melalui Muhammadiyah Climate Center (MCC),
Upaya kolaborasi dengan badan PBB ECOSOC dalam rangka mengangkat isu-isu kemanusiaan, lingkungan, dan perdamaian melalui perspektif Islam Berkemajuan (wasathiyah) juga menjadi salah satu fokus kerja LHKI untuk memperluas jaringan global Muhammadiyah. “Selain itu, dialog antar-agama dan lintas budaya yang dikelola bersama mitra luar negeri, terus ditingkatkan untuk memperkuat moderasi beragama dan toleransi di tingkat global,” ujar Yayah.
Dalam diskusi bersama Prasetyo Hadi, dibahas pula tantangan global terkini seperti perubahan iklim, konflik kemanusiaan, pluralisme, serta peran Indonesia sebagai kekuatan moderasi Islam dan mitra strategis global. Prasetyo menyampaikan bahwa kunjungan ini akan diikuti dengan penguatan kerja sama antara Kemenlu dan Muhammadiyah. Ia juga menginformasikan kebijakan baru terkait Permen Nomor 24 Tahun 2025 yang akan mengefektifkan skema kolaborasi antara organisasi masyarakat sipil dan diplomasi eksternal negara.
Prasetyo mengapresiasi dan mengakui bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi Islam modern yang telah memberi kontribusi signifikan dalam diplomasi luar negeri selain peran domestik di Indonesia. Tidak ketinggalan, Andi Faisal Bakti, yang sekaligus Guru Besar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, menyampaikan bahwa kerja sama diplomasi internasional berbasis masyarakat sipil melalui program Ambassador Talk Muhamamdiyah akan semakin diperkuat melalui inisiatif akademik, riset, dan advokasi bersama dengan mitra global.


