LEBONG, Suara Muhammadiyah - Setelah hampir satu dekade mengalami kevakuman, Nasyiatul 'Aisyiyah (NA) Cabang Muara Aman kembali menunjukkan denyut kehidupannya dengan sukses menggelar Musyawarah Cabang (Musycab) di Muara Aman, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, Kamis (29/5).
Kegiatan ini menjadi tonggak sejarah baru dalam perjalanan organisasi otonom perempuan muda Muhammadiyah di daerah tersebut. Musycab ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kaderisasi dan dakwah tidak pernah benar-benar padam, hanya menanti untuk disulut kembali.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lebong, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Lebong, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Muara Aman, Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Muara Aman, serta Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Muara Aman.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua PWM Bengkulu memberikan apresiasi atas semangat dan kerja keras panitia serta kader muda ‘Aisyiyah di Muara Aman.
“Musycab ini adalah momentum kebangkitan. Ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi awal dari gerakan dakwah perempuan muda yang aktif dan berkemajuan di Lebong. Kami bangga dan siap mendukung,” ujarnya.
Sementara itu, PDM dan PDA Lebong turut menyampaikan harapan agar keberadaan kembali NA Cabang Muara Aman mampu memberi dampak positif di tengah masyarakat, khususnya dalam hal pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan perempuan muda. PCA Muara Aman juga menegaskan pentingnya sinergi lintas organisasi otonom untuk memperkuat basis gerakan di tingkat cabang.
Puncak Musycab ditandai dengan pemilihan dan penetapan struktur kepemimpinan baru Pimpinan Cabang Nasyiatul 'Aisyiyah (PCNA) Muara Aman untuk periode mendatang. Dalam forum musyawarah yang berlangsung dengan khidmat, disepakati Yulianti sebagai ketua, Ratna Cendanawati sebagai sekretaris, dan Bendahara dipimpin Lola Pitaloka.
Dalam sambutannya sebagai ketua terpilih, Yulianti menyampaikan rasa terima kasih atas amanah yang diberikan serta tekadnya untuk menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan NA yang relevan dengan kebutuhan perempuan muda masa kini.
“Kami ingin menjadikan NA bukan hanya sebagai organisasi formalitas, tapi sebagai rumah bagi para perempuan muda untuk belajar, bergerak, dan berdampak. Mohon doa dan dukungan dari seluruh elemen Persyarikatan,” katanya.
Musycab ini juga menjadi ajang silaturahmi dan konsolidasi antargenerasi dalam tubuh Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Dengan dukungan penuh dari pimpinan dan semangat para kader muda, Nasyiatul ‘Aisyiyah Muara Aman siap melangkah menuju masa depan yang lebih cerah, penuh karya, dan bermakna bagi umat dan bangsa. (Najih/Cris)