PCNA Pahandut Tingkatkan Literasi Milenial

Publish

15 October 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
796
Foto Istimewa

Foto Istimewa

PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah - impinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) Pahandut kota Palangka Raya menggelar acara workshop bertema “Bijak menggunakan Kecerdasan Buatan (AI)" yang dilaksanakan diaula gedung dakwah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, yang beralamat di Jl. RTA milono KM. 1,5 palangka Raya, Ahad (13/10), Muqorrama Hasanah, M.Pd. menyampaikan pandangannya tentang peran pentingnya teknologi dalam perkembangan dakwah khususnya masa kini dengan bijak menggunakan kemajuan teknologi, khususnya AI. 

Pada Acara tersebut mengahadirkan pembicara Dr. M. Noor Fitriyanto, M.Pd. (dosen teknologi informasi UMPR), Ahmad Syarif, S.Pd.I.,M.Pd. (dosen metodologi penelitian UMPR), Drs. Ahmad Wahyu Cahyono, M.Pd. (Ketua PCM Pahandut), Fitri Rahmawati, A. Md. Farm. (Selaku PDNA kota Palangka Raya), Siti Marhamah, S.Pd. (Ketua PCNA Pahandut), tamu undangan dari perwakilan organisasi otonom serta peserta workshop. 

Ahmad Wahyu Cahyono, menyampaikan kemajuan teknologi, khususnya AI, menghadirkan berbagai peluang sekaligus tantangan bagi para kader Muhammadiyah khususnya Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA), dengan adanya teknologi ini, para kader Muhammadiyah dapat lebih mudah menyebarkan materi dakwah melalui media sosial, situs web, dan aplikasi digital. AI memungkinkan penyebaran konten secara terjadwal dan terstruktur, yang dapat menjangkau khalayak lebih luas.

 “Era kecerdasan buatan membuka banyak peluang bagi kader Muhammadiyah, salah satunya dalam automasi konten yang bijak khususnya untuk berdakwah,” ujarnya.

Selain itu, Siti Marhamah juga membahas peran teknologi dalam meningkatkan interaksi virtual antara kader Muhammadiyah khususnya NA dan masyarakat sehingga apa saja program yang sudah di programkan dapat berjalan serta manfaatnya dapat di rasakan masyarakat luas. "Dengan bantuan chatbot atau asisten virtual berbasis AI, pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat (jamaah) bisa dijawab secara cepat dan tepat waktu. Ini tentunya membantu pelayanan dakwah kita menjadi lebih responsif dan efektif," ujarnya.  

Senada dengan M. Noor Fitriyanto menyampaikan tidak hanya membahas sisi positif teknologi AI. Ia juga memperingatkan para kader Muhamadiyah khususnya NA, akan ada tantangan yang mungkin timbul, seperti penyalahgunaan teknologi untuk menyebarkan informasi yang keliru atau tidak sesuai dengan ajaran Islam. "AI juga bisa disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau konten yang bertentangan dengan ajaran agama. Di sinilah peran kita sebagai kader Muhammadiyah untuk lebih bijak dalam memilah dan mengelola informasi yang disebarkan," tuturnya.

Sementara Ahmad Syarif, mengingatkan adanya risiko dehumanisasi dakwah. Menurutnya, teknologi tidak boleh menggantikan kehadiran fisik dan interaksi langsung antara kader Muhammadiyah dan jamaah. "Meskipun teknologi mempermudah, hubungan langsung tetap penting dalam dakwah. Jangan sampai kita terlalu bergantung pada teknologi hingga kehilangan esensi dakwah yang humanis, dengan prinsip-prinsip dakwah yang berlandaskan kemanusiaan," tegasnya. (MF)

 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Dalam puncak Dies Natalies ke – 75 dan Lustrum ke-15 Univer....

Suara Muhammadiyah

19 December 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menegaskan komitmennya da....

Suara Muhammadiyah

21 March 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan me....

Suara Muhammadiyah

10 July 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hilman Latief menging....

Suara Muhammadiyah

21 November 2024

Berita

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H organisasi massa (Ormas)....

Suara Muhammadiyah

16 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah