Pemberdayaan Komunitas Dinilai Strategis untuk Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
39
Dok Istimewa

Dok Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tantangan kompleks dalam bidang kesehatan masyarakat tidak dapat diselesaikan hanya melalui peran tenaga medis dan fasilitas kesehatan. Perubahan lanskap kesehatan global menuntut pendekatan baru yang lebih kolaboratif, partisipatif, dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, komunitas dinilai sebagai sumber daya strategis yang mampu membawa perubahan signifikan terhadap peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Pandangan ini disampaikan oleh Dosen dari National University of Singapore, Assoc. Prof. Wong Mun Loke dalam sesi keynote speech pada International Conference of Community Service (ICCS) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (7/8).

Menurut Loke, kualitas kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor determinan, mulai dari aspek sosial, ekonomi, lingkungan, hingga gaya hidup. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan aktif komunitas, dalam membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh dan responsif.

“Masyarakat bukan sekadar penerima manfaat, tetapi juga aktor penting dalam membentuk kesehatan dan kesejahteraan kolektif. Keberagaman pengalaman, keahlian, dan wawasan komunitas merupakan bentuk teknologi sosial yang bisa kita optimalkan,” ujarnya.

Loke menjelaskan bahwa komunitas seharusnya tidak diposisikan hanya sebagai objek intervensi, melainkan sebagai subjek perubahan. Pendekatan ini mencakup lima pilar strategi promosi kesehatan: Pengembangan keterampilan individu, penguatan aksi komunitas, penciptaan lingkungan pendukung, serta reformulasi kebijakan publik. Kelima pilar tersebut semuanya menempatkan komunitas sebagai pusat dari perubahan.

Lebih lanjut, Ia memaparkan bahwa proses pemberdayaan komunitas harus dimulai sejak tahap awal: Identifikasi kebutuhan, perencanaan partisipatif, pelaksanaan kolaboratif, hingga evaluasi yang melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif. Komunitas juga dapat menjadi wadah pengembangan kapasitas secara sinergis, dengan menggabungkan berbagai latar belakang dan keahlian untuk menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.

Loke turut menyoroti perubahan demografi global sebagai tantangan mendesak. Berdasarkan proyeksi, pada tahun 2050 jumlah penduduk dunia berusia di atas 60 tahun diperkirakan akan melampaui jumlah anak-anak. Fenomena ini membawa implikasi besar terhadap sistem pelayanan kesehatan, terutama dalam menangani penyakit degeneratif dan penyediaan layanan jangka panjang.

“Populasi dunia sedang menua, dan ini bukan sekadar persoalan angka, tetapi persoalan kesejahteraan. Kita harus memastikan bahwa lansia tetap diberdayakan, dilibatkan, dan mampu memberi kontribusi bermakna bagi komunitas mereka,” jelasnya.

Dalam membangun komunitas yang tangguh terhadap tantangan kesehatan, Loke menekankan pentingnya pendekatan yang bersifat intergenerational dan multidisciplinary. Ia juga menilai bahwa pemanfaatan teknologi dan data dapat membantu komunitas dalam mengambil keputusan yang lebih tepat, serta merancang solusi yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

Sebagai penutup, Loke menekankan bahwa keberhasilan program pemberdayaan komunitas sangat bergantung pada prinsip-prinsip dasar seperti kepercayaan, rasa hormat, inklusivitas, pendekatan berbasis akar rumput (grassroots approach), dan komunikasi yang efektif.

“Jika kita percaya pada potensi komunitas, maka kita juga harus siap memberi mereka ruang, kendali, dan dukungan yang dibutuhkan untuk tumbuh dan menciptakan perubahan. Karena pada akhirnya, solusi terbaik adalah solusi yang dikembangkan oleh dan untuk komunitas itu sendiri,” pungkasnya. (ID)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

DPP IMM Terus Dukung Kemerdekaan Palestina YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Prinsip universal bahwa....

Suara Muhammadiyah

30 May 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Seleksi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1445 H / 2....

Suara Muhammadiyah

26 January 2024

Berita

KUPANG, Suara Muhammadiyah - Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Kupang, menghadirkan Dosen Tamu Ibu....

Suara Muhammadiyah

5 October 2023

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Muhammadiyah (SIMAM) sed....

Suara Muhammadiyah

12 June 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Selain Titik Nol Malioboro, Jogja juga terkenal dengan angkringanny....

Suara Muhammadiyah

24 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah