JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univeristas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) sukses menyelenggarakan acara Bincang Inspirasi Peneliti Muda Dunia secara daring, Selasa (9/9).
Acara ini bertujuan untuk memantik semangat riset di kalangan generasi muda, khususnya para pembina dan pengurus Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Sekolah, agar berani berkarya dan berprestasi di kancah internasional. Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk mempertemukan para calon peneliti dengan figur-figur inspiratif yang telah membuktikan diri di dunia riset.
Acara ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, diantaranya Gufron Amirullah selaku Pemantik sekaligus Tenaga Ahli Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia. Narasumber kedua adalah Tri Julia Wulandari, seorang mahasiswi berprestasi asal Indonesia yang sedang menempuh studi Strata 1 di Erciyes University, Turki, jurusan Environmental Engineering dan peraih penghargaan TUBITAK 2209-A. Pengalaman dan prestasinya menjadi bukti nyata potensi generasi muda Indonesia di kancah global.
Purnama Syae Purrohman selaku Dekan FKIP Uhamka dalam ambutannya mengungkapkan sebagai pendidik baik dosen dan guru ataupun sebagai mahasiswa tentu ada keinginan untuk mengembangkan penelitian. Ia berharap melalui kegiatan ini, para guru harus mendorong siswa-siwanya berpikir ilmiah.
“Generasi emas tentunya harus memiliki pola piker yang logis dan ilmiah dalam berbagai aktivitas. Saya kira teknologi dan konektivitas jejaring makin memudahkan serta akses pendanaan juga sudah banyak. Baik ditingkat nasional maupun internasional,” ungkap Purnama.
Dalam sesi presentasinya, Tri Julia Wulandari mengangkat tema yang sangat relevan, Berani Riset, Berani Mendunia. Ia menekankan pentingnya keberanian dalam melakukan riset dan bagaimana riset dapat membuka pintu menuju kancah global. Ia juga membagikan beberapa skill krusial yang harus dikuasai oleh peneliti muda untuk dapat bersaing di kancah global, meliputi kemampuan akademik writing dan publikasi, networking yang efektif (termasuk melalui platform seperti LinkedIn dan ResearchGate), penguasaan berbagai bahasa, serta kemampuan analytical skill yang kuat.
“Tentunya keterampilan-keterampilan tersebut akan menjadi bekal penting bagi para peneliti muda untuk mengembangkan diri dan memberikan kontribusi nyata dalam dunia riset. Hal yang membuat harus mendunia itu karena peneliti muda untuk mengembangkan diri dan memberikan kontribusi nyata dalam dunia riset,” ujar Julia.
Di lain pihak, Gufron Amirullah selaku Pemantik sekaligus Tenaga Ahli Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret Uhamka dalam mendukung visi pendidikan yang berorientasi global dan inovatif.
“Dengan memfasilitasi pertemuan antara pakar dan generasi muda, Uhamka turut berkontribusi dalam menciptakan ekosistem riset yang kondusif dan berkelanjutan. Bagi para peneliti, tertuama peneliti muda tetap semangat dengan tagline Berani Riset, Berani Mendunia akan terus membara di hati para peneliti muda Indonesia, membawa perubahan positif bagi bangsa dan dunia,” tutur Gufron.
Sementara itu, Rizkia Suciati selaku Kaprodi Biologi FKIP Uhamka mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya riset sebagai fondasi kemajuan bangsa. Ia menjelaskan, riset tidak hanya sekadar kegiatan akademis, tetapi juga merupakan jembatan untuk memahami dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dunia.
“Dengan berani meriset, generasi muda diharapkan dapat menghasilkan inovasi dan solusi yang relevan, serta membawa nama baik Indonesia di mata dunia internasional,” ucap Rizkia.