Pendidikan Sejarah FKIP Uhamka Tanamkan Pentingnya Sejarah dalam Membangun Bangsa melalui Seminar Nasional

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
277
Dokumen Humas Uhamka

Dokumen Humas Uhamka

Himpunan Mahasiswa Sejarah (HIMAS) bersama Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menggelar kegiatan Seminar Nasional yang berlangsung di Aula Ahmad Dahlan, FKIP Uhamka pada dengan mengusung tema Sejarah di Simpang Jalan Kurikulum: Antara Substansi, Kompetensi, dan Ideologi, Selasa, (20/5).

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk guru-guru sejarah dari Jabodetabek, dosen, mahasiswa, praktisi, dan komunitas pecinta sejarah. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang sejarah dan pendidikan sejarah.

Dekan FKIP Uhamka, Purnama Syae Purrohman dalam sambutannya menyatakan salah satu unsur terpenting dalam pendidikan adalah memelihara nilai-nilai luhur yang sudah ada sejak lama, nilai-nilai yang dimaksud itulah yang terdokumentasi dalam Sejarah.

Selanjutnya, Keynote Speaker oleh Wakil Rektor II UHAMKA Desvian Bandarsyah sekaligus dosen sejarah, menyampaikan bahwa sejarah resmi adalah jangkar memori bangsa. Ia menekankan bahwa tanpa kehadiran negara dalam menyusun narasi sejarah, generasi muda akan tumbuh dalam kebingungan yang berkepanjangan.

“Ketika negara hadir menyusun sejarah, generasi muda mendapat pegangan untuk memahami masa lalu dan membangun masa depan. Tanpa itu, kita hanya mewarisi kebingungan, bukan kebijaksanaan,” ujarnya.

Prof. Susanto Zuhdi Guru besar UI dan Ketua Editor Penulisan Sejarah Indonesia 2025, juga memberikan pandangannya tentang pentingnya menemukan kembali Identitas Indonesia (Reinventing Indonesian Identity) sebagai upaya perwujudan Indonesia sentris dalam persilangan budaya dan kemajuan zaman.

“Kita harus menggali kembali siapa kita sebagai bangsa Indonesia, agar kita tidak tenggelam dalam arus zaman dan pengaruh budaya luar. Inilah salah satu menjaga agar Indonesia tetap jadi tuan rumah di negerinya sendiri,” tutur Prof Susanto.

Sumardiansyah Perdana Kusuma, M.Pd Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI), menekankan bahwa guru-guru di sekolah sangat membutuhkan buku ajar sejarah yang utuh, teruji, dan tidak saling bertentangan. Ia menyatakan bahwa siswa berhak mendapat cerita bangsa yang sistematis dan konsisten.
“Pendidikan dasar dan menengah di Indonesia saat ini memerlukan acuan dan panduan yang utuh dan terverifikasi agar setiap metode dan pendalaman tidak saling berbentrokan. Melalui hal ini, siswa akan mendaoatkan informasi yang akurat dan konsisten,” sampai Sumardiansyah.

Lelly Qodariah dosen pendidikan sejarah, juga memberikan pandangannya tentang pentingnya sejarah dalam membentuk kesadaran kebangsaan. Ia menyatakan bahwa sejarah harus dijadikan mata pelajaran wajib di sekolah, karena ia membentuk kesadaran kebangsaan, bukan sekadar hafalan peristiwa.

“Semoga kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang sejarah dan pendidikan sejarah. Dengan demikian, diharapkan dapat membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran kebangsaan yang kuat dan memahami sejarah dengan baik,” harapnya.

Andi Ketua Prodi Pendidikan Sejarah, meyakini bahwa "reinventing sejarah harus dilakukan secara ilmiah, partisipatif, dan lintas disiplin. Bukan hanya oleh pemerintah atau akademisi pusat, tetapi juga melibatkan guru, komunitas lokal, serta generasi muda." Tuturnya.

Ahmad Maulana, Ketua Hima Sejarah, juga memberikan pandangannya tentang pentingnya sejarah yang dapat dipercaya. Ia menyatakan bahwa mahasiswa merasa bingung dengan begitu banyaknya versi sejarah yang beredar, baik di kelas maupun di media sosial.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang sejarah dan pendidikan sejarah. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para guru, dosen, mahasiswa, dan praktisi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang sejarah dan pendidikan sejarah.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Mahasiswa program studi PAI semester lima UM Bandung menggelar t....

Suara Muhammadiyah

27 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Setelah menjalani pembelajaran selama tempo 3 tahun, sebanyak....

Suara Muhammadiyah

23 June 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Kauman Yogyakarta Musthofa hadir mem....

Suara Muhammadiyah

12 July 2025

Berita

PURWOREJO, Suara Muhammadiyah  - UKM Mahasiswa Pecinta Alam Surya Rimba (MAPASURI) Universitas ....

Suara Muhammadiyah

29 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Senin malam (9/6) menerima s....

Suara Muhammadiyah

10 June 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah