Perluasan Jaringan Logmart: Menghidupkan Roda Ekonomi Sumatra Menjelang Muktamar 2027

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
46
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Perluasan Jaringan Logmart: Menghidupkan Roda Ekonomi Sumatra Menjelang Muktamar 2027

Oleh: Bayu Madya Chandra, SEI, Pengajar Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah Garut

Perluasan jaringan Logmart di Sumatra bukan sekadar ekspansi bisnis biasa, melainkan sebuah langkah strategis untuk menghidupkan roda ekonomi umat dan menyambut Muktamar ke-49 Muhammadiyah di Medan pada tahun 2027. Di tengah wacana panjang dan berbagai tantangan dalam membangun ritel Muhammadiyah, Logmart telah membuktikan diri sebagai ikon yang dicintai dan dipercaya oleh warga Persyarikatan.

Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media, Deni Asy’ari, Logmart telah menjadi ikon nasional yang selalu hadir di tengah masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa Logmart bukan hanya sekadar tempat berbelanja, tetapi juga simbol dari kemandirian ekonomi Muhammadiyah yang nyata. Selama ini, banyak inisiatif ritel yang mengalami pasang surut, namun Logmart berhasil mempertahankan eksistensi dan bahkan terus berkembang. Keberhasilan ini menjadi fondasi yang kuat untuk melangkah lebih jauh.

Dengan Muktamar 2027 yang akan diselenggarakan di Medan, Sumatra menjadi fokus utama pengembangan. Logmart melihat ini sebagai peluang emas untuk tidak hanya memperkuat kehadiran mereka, tetapi juga menyediakan fasilitas nyata bagi warga Persyarikatan yang akan datang dari seluruh Indonesia. Kehadiran Logmart di Sumatra akan mempermudah akses kebutuhan sehari-hari bagi peserta muktamar, sekaligus menjadi bukti konkret dari sinergi antara kegiatan Persyarikatan dan kekuatan ekonomi umat.

Perluasan ini juga akan berdampak positif pada perekonomian lokal. Dengan membuka lebih banyak gerai, Logmart akan menciptakan lapangan kerja, menyerap produk-produk lokal, dan menggerakkan sirkulasi uang di daerah tersebut. Ini adalah wujud nyata dari kontribusi Muhammadiyah dalam memajukan perekonomian di tingkat akar rumput, sejalan dengan semangat dakwah ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam konteks Muktamar, Logmart memiliki potensi strategis yang lebih dari sekadar ritel. Dengan ribuan peserta yang akan menempuh perjalanan panjang menggunakan bus dari berbagai wilayah, terutama dari ujung selatan Sumatra di Lampung hingga Medan, Logmart dapat bertransformasi menjadi titik istirahat (rest area) alternatif yang ramah dan representatif bagi warga Persyarikatan. Jaringan gerai yang akan diperluas ini bisa menjadi solusi bagi kebutuhan logistik perjalanan yang sangat vital.

Penempatan strategis gerai-gerai Logmart di sepanjang jalur utama Trans-Sumatra akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para peserta. Setiap titik Logmart dapat menjadi tempat istirahat yang terorganisir, di mana rombongan bus dapat berhenti untuk melepas lelah, makan, atau sekadar membeli keperluan perjalanan tanpa perlu khawatir. Model ini tidak hanya praktis, tetapi juga menciptakan ikatan emosional dan rasa memiliki di antara para musafir Muhammadiyah.

Fasilitas yang akan disediakan di setiap Logmart juga akan dirancang untuk melayani kebutuhan khusus peserta muktamar. Mulai dari toilet yang bersih dan nyaman, tempat salat (mushola) yang memadai, hingga area istirahat yang sejuk dan tenang. Keberadaan fasilitas ini, ditambah dengan harga produk yang bersahabat, akan menjadikan Logmart sebagai pilihan utama dibanding rest area komersial lainnya, yang mungkin tidak memiliki pemahaman yang sama terhadap kebutuhan spesifik warga Persyarikatan.

Dengan demikian, peran Logmart melampaui fungsi ritel biasa. Ia menjadi perpanjangan tangan Persyarikatan yang hadir secara fisik untuk melayani, memfasilitasi, dan menyambut setiap peserta Muktamar. Ini adalah sebuah langkah progresif yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga pada pelayanan umat dan penguatan jejaring sosial. Transformasi ini akan semakin mengokohkan Logmart sebagai ikon yang dicintai dan dibanggakan oleh seluruh warga Persyarikatan, menjadikan perjalanan menuju Muktamar 2027 di Medan sebagai pengalaman yang lebih nyaman dan berkesan.

Secara teoretis, langkah ini sangat sejalan dengan konsep ekonomi berbasis komunitas (Community-Based Economic Development) yang menekankan pada penguatan aset ekonomi dari dalam suatu kelompok sosial. Logmart, sebagai entitas bisnis yang lahir dari Persyarikatan, secara efektif menciptakan ekonomi sirkular (circular economy) di mana keuntungan dan manfaat tidak mengalir keluar, melainkan kembali untuk menopang kegiatan Persyarikatan dan kesejahteraan anggotanya. Model ini membangun resiliensi ekonomi yang tidak mudah goyah oleh fluktuasi pasar eksternal, karena fondasinya adalah kekuatan kolektif dan partisipasi aktif dari komunitas itu sendiri.

Selain itu, keberhasilan Logmart sebagai "ikon" dapat dijelaskan melalui teori pemasaran relasional (relationship marketing). Kepercayaan yang telah dibangun Logmart selama ini tidak hanya didasarkan pada kualitas produk atau harga yang kompetitif, melainkan pada ikatan emosional dan identitas yang sama. Warga Persyarikatan memilih berbelanja di Logmart bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan, melainkan juga sebagai bentuk dukungan dan partisipasi dalam gerakan ekonomi yang mereka miliki bersama. Loyalitas yang terbangun dari hubungan yang kuat ini menjadi modal sosial dan modal bisnis yang tak ternilai harganya.

Temuan dari beberapa riset terbaru juga menguatkan urgensi ekspansi ini. Sebuah studi mengenai dampak ritel komunitas di beberapa wilayah menunjukkan bahwa kehadiran toko yang terintegrasi dengan organisasi sosial terbukti mampu meningkatkan perputaran uang di tingkat lokal hingga 40% dan mengurangi kebocoran ekonomi (economic leakage). Ritel semacam ini juga mendorong pemberdayaan UMKM lokal, di mana lebih dari 65% pemasoknya berasal dari pelaku usaha kecil di sekitar wilayah operasional. Hal ini membuktikan bahwa strategi perluasan Logmart di Sumatra tidak hanya menguntungkan organisasi, tetapi juga ekosistem ekonomi di sekitarnya.

Hasil riset lain menyoroti perilaku konsumen di lingkungan komunitas. Ditemukan bahwa konsumen dari suatu komunitas cenderung memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap merek atau entitas yang memiliki afiliasi dengan komunitas mereka. Studi tersebut juga mengindikasikan adanya peningkatan signifikan dalam partisipasi anggota komunitas (mulai dari relawan hingga investor) saat mereka merasakan adanya "kepemilikan" terhadap suatu entitas bisnis, yang mana Logmart telah berhasil menciptakan perasaan tersebut di kalangan warga Persyarikatan.

Langkah strategis Logmart ini adalah jawaban atas tantangan masa lalu dan harapan masa depan. Perluasan di Sumatra, menjelang Muktamar, adalah bukti bahwa Logmart tidak hanya berwacana, tetapi beraksi nyata. Kehadiran mereka di sana akan menjadi cerminan dari kemajuan Persyarikatan, sekaligus pendorong bagi kemandirian ekonomi umat yang lebih kuat dan berdaya saing.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Ibu-Ibu Penjaga Negeri: Dakwah Ketahanan Pangan ala Aisyiyah Oleh: Furqan Mawardi, Ketua Lembaga Pe....

Suara Muhammadiyah

13 May 2025

Wawasan

Ikhtiar Awal Menuju Keluarga Sakinah (28) Oleh: Mohammad Fakhrudin (warga Muhammadiyah tinggal di M....

Suara Muhammadiyah

14 March 2024

Wawasan

Kenapa Tidak Ada Pemisahan Agama dan Negara dalam Islam? Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu B....

Suara Muhammadiyah

27 July 2024

Wawasan

Saeyag Sa Eka Praya Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM Troketon "Jika suatu umat memiliki nilai-....

Suara Muhammadiyah

1 October 2024

Wawasan

Jelang Munas Satu Abad: Menyongsong Transformasi Kedua Majelis Tarjih (5) Oleh: Mu’arif Jika....

Suara Muhammadiyah

30 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah