PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Sekitar 6000 warga Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan mengikuti silaturahim dan halal bi halal yang diselenggarakan oleh PDM Pekalongan di Komplek Pendidikan Muhammadiyah IMBS Miftahul Ulum Pekajangan. Acara yang diselenggarakan pada Sabtu (26/04/2025) sukses dan berjalan dengan kondusif serta hikmat. Acara ini mendapat atensi yang luar biasa dari warga Muhammadiyah beserta ortom-ortom yang ada dinaunginyanya.
“Muhammadiyah di kabupaten Pekalongan ini cukup besar dan banyak memberikan kontribusi nyata melalui amal usahanya bagi warga pekalongan khususnya di sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya," ujar Sukirman, Wakil Bupati Pekalongan yang turut hadir dalam acara ini.
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang besar terutama di Pekalongan. Pekajangan merupakan salah satu cabang Muhammadiyah yang memiliki banyak amal usaha dan menjadi daerah basis penyebaran pada awal pendirian organisasi ini. Posisi Muhammadiyah Pekajangan cukup strategis dalam tinjauan sejarah, sebab Pekajangan pertama kali hadir Cabang Muhammadiyah sebelum berdirinya Cabang Muhammadiyah Pekalongan.
Dalam acara silaturahim dan halal bi halal ini, Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Sirajuddin Syamsuddin atau yang dikenal dengan sebutan Din Syamsuddin menyampaikan beberapa pesan dan nasehat bagi warga Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan. Ia membuka tausiyahnya dengan menyampaikan pentingnya menjaga silaturahim setiap saat. Ia juga menyampaikan intisari dari Qs. Ali Imran : 134 yang menunjukkan ciri-ciri orang bertaqwa salah satunya yaitu saling memaafkan. Di era disrupsi ini seringkali terjadi banyak perbedaan antara individu, ras, suku maupun ormas keagamaan.
Perbedaan yang ada ditengah kita seringkali membuat perpecahan sehingga menimbulkan kesenjangan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Din Syamsuddin menekankan akan pentingnya merawat persatuan dan ukhuwah di tengah dinamika sosial keumatan dan kebangsaan. Ada banyak organisasi masyarakat yang sudah dilegalkan di Indonesia salah satunya adalah Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah. Kedua ormas ini merupakan ormas besar yang berkontribusi bagi bangsa Indonesia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, melahirkan cendikiawan muslim, membimbing umat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan juga kesehatan.
Din Syamsuddin berpesan kepada warga Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan khususnya dan warga Muhammadiyah pada umumnya untuk menjaga ukhuwah dan berkolaborasi dengan organisasi masyarakat yang lain. Perbedaan dalam pandangan jangan sampai memutus ukhuwah islamiyah, imaniyah, insaniyah dan wathaniyah.
“NU dan Muhammadiyah adalah ormas keagamaan terbesar bagaikan sayap pesawat Boeing yang harus keduanya seimbang, apabila berbentura maka pesawat itu akan bermasalah. Kyai Haji Hasyim Muzadi bilang NU Muhammadiyah bagai sepasang sepatu atau sandal harus dipasang keduanya, jika tidak akan lucu,” jelasnya.
“Bermuhammadiyahlah karena Allah Swt. Tidak perlu saling menonjolkan keunggulan pribadi atau ormas masing-masing. NU dan Muhammadiyah harus berkolaborasi, jangan pernah mau diadu domba oleh pihak ketiga yang tak ingin kedua ormas besar ini bersatu,” pungkasnya. (k/n)
