Pintu Maaf, Refleksi Keikhlasan Diri Menuju Pribadi Fitri

Publish

13 April 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1545
Doc. Pixabay

Doc. Pixabay

Oleh: Hj. Deny Ana I'tikafia, SP. MM

Wakil ketua PDA Jepara

Ramadhan 1445 H telah meninggalkan kita semua. Sudah barang tentu, menyisakan banyak kenangan pada setiap insan muslim dalam sebulan penuh menjalaninya. Banyak amal yang apabila dikerjakan dibulan suci itu, semua menuai pahala yang tiada tara nilainya. Banyak pula yang berbondong-bondong menjalaninya dengan berbagai asa di benaknya.

Ada yang terselip di hati ini yang sangat penting untuk kita perhatikan yaitu pintu maaf. Semua insan pasti mengenalnya dengan baik. Namun dalam kenyataannya, aplikasi dari kata tersebut sarat akan makna dan berkesinambungan dengan yang namanya ikhlas.

Maaf dan ikhlas tidak dapat terpisahkan begitu saja, karena dalam indahnya kehidupan ini, tidak semua dalam realita berjalan mulus dan tulus begitu saja mengalir. Pintu maaf, tidak hanya sekedar menjadi slogan untuk di share dirangkum dalam sebuah rangkaian flayer dibagikan ke sanak saudara, famili, handai taulan seantero penjuru dunia.

Mempedomani dari Asy Syaikh Ibnu Baz Rahimahullah berkata, "Jika engkau membiasakan dirimu dengan sifat pemaaf maka dirimu  akan tentram dan hatimu akan tenang dan kedudukanmu akan tinggi disisi Allah  dan di sisi makhluk-Nya". Patut mempedomani pula ,"Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.” Qs. Asy-Syu’ara ayat 40.

Masih banyak qur'an dan hadist perihal maaf dan iklas yang harus menjadi tuntunan kita semua, hendaknya perlu di camkan menjadi prioritas dalam menjalani kehidupan yang fana. Di bulan syawal , dapatlah kita mencoba berusaha untuk menjadi pribadi yang masif dan dinamis yang memberikan maaf tidak hanya di lisan saja.

Namun lebih dalam, jauh ke lubuk hati ini, untuk memaafkan dengan ikhlas, dengan semangat memperoleh hikmah dari semua itu. Pintu maaf yang tidak sekedar terbuka, namun dapat berpotensi sewaktu-waktu untuk tidak adanya keikhlasan,  mengelola emosi agar tidak mudah untuk kembali meluap dan melupakan apa itu ikhlas.

Pintu maaf diiringi dengan keikhlasan dapat dipastikan menjadikan pula menyembuhkan penyakit baik secara medis maupun rohaniah.Tentu saja, hidayah itu hanyalah datang dari Allah SWT semata namun ikhtiar menjadikan kewajiban kita setiap insan yang sarat atas timbulnya kembali energi positif  atau negatif kah yang harus jeli diperhatikan. Indahnya silaturahmi, di bulan  yang suci menjadikan pribadi kembali suci dambaan kita semua  hingga semangat untuk membuka lembaran baru, menuju Rida Allah SWT.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Reclaiming Jihad: Memurnikan Makna Jihad di Era Modern Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Bud....

Suara Muhammadiyah

29 January 2025

Wawasan

Kenakalan Remaja Sebuah Refleksi Keadaan Bangsa  Oleh: Dr. Amalia Irfani, M. Si, LPPA PWA Kalb....

Suara Muhammadiyah

31 March 2024

Wawasan

Melindungi Tetangga dari Perlakuan Zalim Oleh: Mohammad Fakhrudin Di dalam kajian ini diuraikan to....

Suara Muhammadiyah

5 September 2025

Wawasan

Meluruskan Persepsi: Mengapa Islam Adalah Agama Perdamaian dan Keadilan, Bukan Agresi Oleh: Donny S....

Suara Muhammadiyah

20 October 2025

Wawasan

RUMUS BARU PENDIDIKAN: Menyisipkan Keberanian Melawan Narkoba dalam Kurikulum Oleh: Agus Setiawan ....

Suara Muhammadiyah

30 November 2023