SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menulis bukan sekadar bakat, melainkan proses panjang yang bisa dilatih. Pesan inilah yang dibawa oleh Yusuf Rohmat Yanuri, SAg, dalam kegiatan “Class of Writing” yang digelar oleh Kalimahsawa.id bekerja sama dengan Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSBPS) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Bertempat di lantai 5 Gedung Siti Walidah, acara ini diikuti oleh para kontributor dan pengurus eksekutif Kalimahsawa. Suasana santai namun penuh semangat terlihat sejak awal sesi. Yusuf, mahasiswa program magister Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dan University of Edinburgh United Kingdom (UK), membuka diskusi dengan membagikan pengalamannya dalam menulis.
“Saya juga pernah bingung mau menulis apa. Tapi dari kebingungan itu, ide muncul,” ungkap Yusuf yang juga dikenal sebagai pegiat literasi dan penulis lepas pada Selasa (6/5). Dalam sesi tersebut, ia menekankan bahwa menulis bukan hanya tentang hasil akhir, namun juga proses reflektif yang jujur dan berani menggali makna dari keseharian.
Menurut Yusuf, menulis bisa dimulai dari hal-hal sederhana. “Kadang tulisan yang paling mengena justru datang dari kejujuran, bukan dari kata-kata indah yang rumit,” jelas Yusuf yang juga alumni UMS itu.
Diskusi berlangsung cair dan interaktif. Salah satu peserta, Baso, mengajukan pertanyaan terkait tantangan dalam menulis meskipun sudah banyak membaca. Yusuf pun menjawab dengan santai namun mendalam. “Semua penulis yang baik adalah pembaca yang ulung. Kalau tidak, akan terasa dari susunan katanya,” ujarnya.
Selain membahas teknik menulis, Yusuf juga mengajak peserta untuk membongkar mitos tentang bakat. “Bakat itu bonus. Kebiasaan membaca dan menulis jauh lebih penting,” tegasnya. Ia turut menyebut nama Dahlan Iskan sebagai salah satu sosok yang menginspirasinya dalam gaya menulis yang lugas dan penuh gagasan.
Kegiatan ini tidak hanya memberi pemahaman teknis, tetapi juga mendorong peserta untuk menulis dari keresahan pribadi. Melalui suasana hangat dan dialogis, Yusuf berhasil membangun atmosfer belajar yang menyenangkan dan memotivasi.
Kelas yang dilaksanakan pada Jumat (3/5) itu, menjadi bagian dari upaya PSBPS UMS dan Kalimahsawa dalam menghidupkan budaya literasi di lingkungan kampus, dengan harapan semakin banyak mahasiswa yang berani menulis dan berbagi gagasan secara terbuka. (DK/n)