YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Majelis Tabligh menggelar Sekolah Tabligh Muhammadiyah (STM) pada 13–14 September 2025. Bertempat di Institute Tabligh Muhammadiyah (ITM), acara ini bertujuan merumuskan kurikulum untuk mencetak mubaligh yang siap menjawab tantangan dakwah di era kontemporer.
Acara ini diikuti oleh perwakilan Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah & ‘Aisyiyah (PDM & PDA) se-DIY dan organisasi otonom tingkat wilayah seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW), Tapak Suci (TS), Pemuda Muhammadiyah (PWPM), Nasyiatul Aisyiyah (PWNA), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Ketua Majelis Tabligh PWM DIY, Ustaz Miftahul Haq, S.H.I., M.S.I., dalam sambutannya menekankan beberapa poin penting. Beliau menggarisbawahi perlunya peneguhan ideologi di tingkat akar rumput dan intensifikasi dakwah yang menyasar generasi milenial dan Gen Z. Selain itu, juga mendorong penguatan gerakan jemaah dan dakwah komunitas, serta perluasan peran mubaligh dalam dakwah berdasarkan produk Keputusan Muhammadiyah seperti Risalah Islam Berkemajuan (RIB) dan Perempuan Islam Berkemajuan (PIB). Oleh karena itu sebagai acuan yang terlembaga maka perlu disusunnya sebuah kurikulum untuk pelatihan para mubaligh pada setiap level persyarikatan khususnya di wilayah DIY.
“Melalui Sekolah Tabligh Muhammadiyah ini, para mubaligh harus tampil sebagai motor penggerak sekaligus sebagai pengawal ideologi persyarikatan yang kokoh. Selain itu dapat terampil dalam meyampaikan dakwah tanpa kehilangan konteks perkembangan zaman,” tegasnya.
Kegiatan ini melibatkan panel diskusi, lokakarya, dan perumusan draf kurikulum secara kolektif. Para peserta mendalami peran vital mubaligh Muhammadiyah, metodologi dakwah persyarikatan, serta beragam problem di lapangan. Dari diskusi tersebut, disepakati pentingnya pelatihan berjenjang yang akan diterapkan di setiap tingkatan organisasi. Kurikulum ini dilengkapi dengan silabus yang bisa menjadi panduan Sekolah Tabligh Muhammadiyah secara (STM) berkelanjutan.
PWM DIY berharap kurikulum Sekolah Tabligh Muhammadiyah ini akan menjadi landasan kuat untuk mencetak mubaligh yang militan, cerdas, dan berkemajuan. Dengan begitu, gerakan dakwah Muhammadiyah dapat diperkuat, mulai dari tingkat akar rumput hingga lingkup global.