YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam semangat memperkuat ukhuwah dan menyegarkan visi gerakan dakwah berkemajuan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau melakukan lawatan muhibah ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, baru-baru ini. Silaturahim tersebut berlangsung dalam suasana hangat, penuh keakraban, dan sarat nilai-nilai pencerahan.
Rombongan PWM Riau dipimpin oleh sejumlah tokoh wilayah, di antaranya H. Abunawas, S.Ag (Sekretaris PWM Riau), Dr. H. Sutarmo, M.Ag (Wakil Ketua PWM Riau), Drs. H. Adrian Ali, M.H., serta beberapa personil lainnya. Kehadiran mereka mendapat sambutan langsung dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir.
Dalam pertemuan tersebut, Prof. Haedar menyampaikan apresiasi atas capaian dan dinamika gerakan Muhammadiyah di Riau yang menunjukkan kemajuan signifikan. Menurutnya, PWM Riau menjadi salah satu contoh wilayah yang mampu mengelola gerakan Persyarikatan secara sistemik dan terarah. “Dulu ke Sumatera yang maju hanya Riau, tapi sekarang sudah mulai diikuti PWM lainnya. Riau menjadi role model Muhammadiyah di Sumatera,” ujarnya.
Ia menggarisbawahi pentingnya menjaga kekuatan sinergi dalam mengelola Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), terutama melalui apa yang disebut sebagai “tiga tungku sejarangan”: Pimpinan AUM, Badan Pembina Harian (BPH), dan PWM itu sendiri. “Harmoni dalam tiga unsur ini harus dijaga sebagai fondasi keberhasilan gerakan,” tambahnya.
Lebih jauh, Prof. Haedar mengingatkan bahwa keberhasilan dalam Muhammadiyah bukan sekadar pencapaian administratif, tetapi juga membawa tanggung jawab spiritual. “Muhammadiyah diamanahi bukan hanya mengurus dunia, tetapi juga bertanggung jawab atas urusan akhirat,” katanya.
Menurutnya, tantangan utama dalam gerakan dakwah adalah kesenjangan antara teori dan kenyataan. “Yang sering menjadi persoalan adalah ketika gagasan-gagasan besar tidak dibarengi dengan praksis nyata di lapangan,” tuturnya. Oleh karena itu, keberhasilan PWM Riau dengan berbagai lompatan kemajuan patut dijadikan inspirasi bagi wilayah lain.
Silaturahim ini tidak hanya mempererat tali ukhuwah antara PWM Riau dan PP Muhammadiyah, tetapi juga menjadi momentum penyegaran ideologis untuk terus meneguhkan gerakan Islam yang mencerahkan. Dalam narasi besar Muhammadiyah, langkah-langkah seperti ini adalah bagian dari jihad intelektual dan amal sosial yang terus menyala dalam lintasan sejarah.