Rukun Islam Ibarat Sebuah Bangunan Rumah
Oleh Bahrus Surur-Iyunk, Penulis Buku Cendekiawan Melintas Batas, 70 Tahun Perjalanan Syafiq A. Mughni (Suara Muhammadiyah, 2024)
Dalam Islam, Rukun Islam adalah lima pilar utama yang menjadi dasar kehidupan seorang Muslim. Jika dianalogikan dengan sebuah rumah, maka Rukun Islam itu memiliki peran masing-masing yang saling melengkapi, sehingga membentuk sebuah bangunan yang kokoh dan sempurna.
Syahadat adalah pondasi. Sebagaimana rumah yang membutuhkan fondasi, Islam juga diawali dengan Syahadat. Syahadat adalah pondasi keimanan, sebagai deklarasi bahwa seseorang hanya menyembah Allah dan mengakui Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya. Tanpa Syahadat, amalan lain tidak memiliki dasar yang sah. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang mengucapkan ‘La ilaha illallah’ dengan ikhlas, maka ia akan masuk surga.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim)
Shalat adalah Tiang. Tiang adalah penopang utama berdirinya sebuah rumah. Jika tiangnya runtuh, rumah pun akan hancur. Begitu pula dengan shalat. Rasulullah bersabda, “Perbedaan antara seorang Muslim dan orang kafir adalah shalat.” (HR. Muslim). Ash-shalātu ‘imāduddān, shalat itu tiang agama.
Shalat lima waktu menjadi pilar utama yang menjaga hubungan seorang hamba dengan Tuhannya, memberikan kekuatan spiritual, dan mencegah perbuatan keji serta mungkar (QS. Al-Ankabut: 45).
Puasa adalah dinding. Puasa bagaikan dinding yang melindungi penghuni rumah dari gangguan luar. Dinding berfungsi sebagai perisai, sebagaimana puasa menjadi tameng bagi jiwa seorang Muslim. Rasulullah bersabda, "Puasa adalah perisai yang melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i). Puasa mengajarkan kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah (QS. Al-Baqarah: 183).
Zakat adalah pintu dan jendela. Rumah tanpa pintu dan jendela akan terasa pengap dan tidak nyaman. Begitu pula dengan zakat, yang bisa membersihkan harta dan diri seorang Muslim dari sifat kikir dan tamak. Tanpa zakat, hart akita akan tetap kotor dan hati dikotori dengan penyakit hati. Zakat juga menjadi jalan (pintu) masuk bagi keberkahan dan kesucian jiwa. Allah berfirman, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103)
Haji adalah atap. Atap menyempurnakan sebuah rumah, memberikan perlindungan dari panas dan hujan. Begitu juga dengan haji, yang merupakan penyempurna Rukun Islam. Haji diwajibkan bagi yang mampu, dan Allah menjanjikan ampunan bagi mereka yang melaksanakannya dengan ikhlas. Rasulullah bersabda, “Haji yang mabrur tidak ada balasan kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Agar rumah menjadi lebih indah dan bagus, maka kita beri asesoris secukupnya. Untuk menjadikan iman kita menjadi lebih baik dan indah, maka perlu amalan-amalan sunnah dan berbagai kesalehan yang akan lebih menyempurnakan iman.
Dengan memahami Rukun Islam sebagai sebuah rumah, kita menyadari bahwa Islam adalah ajaran yang sempurna. Jika salah satu bagian hilang, maka bangunan itu menjadi tidak utuh. Oleh karena itu, marilah kita membangun rumah keimanan kita dengan kokoh agar selamat dalam mengarungi kehidupan dunia dan akhirat. Wallahu a’lamu.