KULON PROGO, Suara Muhammadiyah - Rumah Sakit Muhammadiyah telah hadir memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Dan itu, telah dirasakan kebermanfaatannya secara nyata, tidak bisa dinafikan.
"Kita menjadi lembaga yang memiliki pelayanan kesehatan sejak sebelum Indonesia merdeka, sekarang masih bertahan, itu iya, betul. Dan itu menjadi kesyukuran kita," kata Agus Taufiqurrahman, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, Sabtu (19/7) di Hotel Morazen, Temon, Kulon Progo, DIY.
Namun demikian, Agus mengetengahkan agar, pelayanan kesehatan yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah sejak dulu sampai sekarang, senantiasa berada di garis terdepan. Yakni menjadi rumah sakit yang berkemajuan, kongruen dengan spirit dakwah Muhammadiyah.
"Kalau rumah sakit itu tidak berkemajuan, jangan-jangan justru menjadi citra buruk dari Islam itu sendiri. Karena dakwah sebenarnya ingin mengiklankan Islam yang kita cintai. Maka langkah dakwah yang pertama membangun agar amal usaha kesehatan kita tetap berada di garis terdepan," ujarnya.
Untuk terus menjadi yang terdepan, Agus mendorong kepada seluruh rumah sakit Muhammadiyah untuk mendongkrak lagi kualitas pelayanan dan inovasi di bidang kesehatan. Karena itu menjadi landasan elementer memperkuat dakwah Muhammadiyah di sektor kesehatan.
"Agar kita melakukan fungsi dakwah itu semakin kuat, maka harus semakin banyak lagi rumah sakit kita yang membranding lagi bahwa kita rumah sakit yang baik, bukan hanya pro kepada dhuafa," bebernya.
Agus mendorong kepada seluruh rumah sakit Muhammadiyah untuk menjalin kolaborasi dengan seluruh mitra, baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga mampu memperkuat peran strategis rumah sakit Muhammadiyah dalam menghadirkan layanan kesehatan yang unggul dan berdaya saing global.
"Nanti kita akan diakui karena kerja sama dengan baik, kualitas kita, baik dengan akreditasinya. Layak untuk standar luar negeri," ucapnya.
Lebih lanjut, Agus mengingatkan dakwah Muhammadiyah dibidang kesehatan jangan sampai terjebak pada dakwah bil lisan, melainkan harus diwujudkan dalam bentuk dakwah bil hal, yakni melalui pelayanan yang nyata serta berkualitas dan berkeunggulan.
"Dakwah rumah sakit yang lebih khas, adalah ketika rumah sakit itu bisa memberikan pelayanan yang terbaik. Dan sesungguhnya pasien dari keluarganya itulah objek dakwah utama di rumah sakit," tegasnya. (Cris)