YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – 'Aisyiyah sebagai organisasi perempuan tertua dan terbesar di Indonesia, telah berperan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Salmah Orbayyinah dalam Gebyar Anak Hebat ‘Aisyiyah – Gerakan Cinta Tanpa Bulyying sebagai rangkaian dari Hari Anak Nasional tahun 2025 yang digelar PP ‘Aisyiyah bersama PWA Jawa Barat Majelis PAUD Dasmen, Rabu (23/7).
“Sejak awal berdirinya, 'Aisyiyah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak-anak melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan sosial,” terangnya.
Tidak hanya sebagai pelopor pendiri Froebel atau Taman Kanak-Kanak (TK) di Indonesia, Salmah menyebut kalau ‘Aisyiyah juga melakukan perlindungan kepada anak secara menyeluruh, semua dilakukan untuk memajukan anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa tidak boleh menjadi generasi yang lemah – senapas dengan semangat Surat An Nisa ayat 9.
“’Aisyiyah berkontribusi besar dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Komitmen dan dedikasi ‘Aisyiyah dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia menjadi salah satu bukti nyata bagaimana organisasi ini berperan aktif dalam membangun bangsa yang lebih baik,” jelasnya.
Karena itu, Hari Anak Nasional yang setiap tahun bukan hanya untuk peringatan semata, tetapi pengingat tanggung jawab kita bersama untuk menjadikan anak-anak sebagai subjek yang dilindungi, dihargai suaranya, dan dipenuhi hak-haknya — dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara.
“Sebagai organisasi perempuan Islam yang berpengalaman lebih dari satu abad, ‘Aisyiyah memegang teguh bahwa anak adalah amanah sekaligus investasi peradaban,” ujarnya.
Maka, ‘Aisyiyah terus berikhtiar melalui Pendidikan Holistik Integratif Anak Usia Dini, Gerakan Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi, Advokasi Pemberdayaan Keluarga, dan penguatan peran ibu sebagai pendidik utama di rumah.
“Kita percaya bahwa anak-anak yang sehat, cerdas, dan bahagia hari ini akan tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang adil, bijak, dan bermartabat,” tegasnya.
Salmah menggarisbawahmiperingatan Hari Anak Nasionak sebagai momentum untuk memperkuat kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil, lembaga pendidikan, dan seluruh orang tua. Kolaborasi ini menjadi sangat penting dalam melindungi anak-anak Indonesia.
“Lindungi anak-anak kita hari ini, dan kita sedang menyelamatkan masa depan bangsa,” tandasnya. (Cris)