Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas akademik dosen melalui penyelenggaraan Journal Camp bagi Calon Guru Besar. Kegiatan ini digelar selama tiga hari dua malam, mulai tanggal 15 hingga 17 Juni 2025, di Yogyakarta, dengan melibatkan 48 dosen potensial dari berbagai disiplin ilmu yang tengah diproyeksikan menuju jenjang akademik tertinggi, yakni Profesor.
Program strategis ini dibuka langsung oleh Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., dengan didampingi Kepala Biro Sumber Daya Manusia (BSDM), Dr. Hendro Widodo, M.Pd.; Ketua Tim Task Force Akselerasi Guru Besar 2025, Prof. Dr. apt. Any Guntarti, M.Si.; Kepala Bidang Seleksi dan Pengembangan Karier, Dr. Farid Setiawan, M.Pd.I.; serta Kepala Bidang Publikasi Ilmiah, apt. Lalu Muhammad Irham, M.Farm., Ph.D.
Hendro Widodo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Journal Camp telah menjadi agenda tahunan yang konsisten digelar sejak 2022 sampai sekarang. Program ini terbukti efektif dalam mendorong lahirnya profesor-profesor baru di UAD. “Berawal dari program ini, UAD hingga pertengahan 2025 telah memiliki sebanyak 56 profesor aktif. Ini adalah bukti keberhasilan dari perencanaan strategis pengembangan karier dosen yang terukur,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Any Guntarti melaporkan bahwa para peserta Journal Camp ini dibagi dalam lima kluster besar, yaitu bidang pendidikan, sains, teknologi, sosial-humaniora, dan kesehatan. Pendampingan diberikan secara intensif oleh para profesor dan dosen-dosen internal UAD yang kompeten di bidangnya.
Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., dalam arahannya menyampaikan dukungan penuh terhadap program akselerasi jabatan akademik ini. Ia menegaskan bahwa akselerasi jabatan akademik tidak dapat diserahkan pada proses alamiah semata, melainkan perlu didesain melalui pendekatan sistematis, intensif, dan berorientasi hasil. Karena itu, ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada BSDM, Bidang Publikasi Ilmiah, serta Tim Task Force yang selama ini konsisten mengawal jalannya program akselerasi guru besar UAD.
“Journal Camp adalah lebih dari sekadar pelatihan. Program ini adalah ekosistem pembinaan yang menumbuhkan semangat akademik dan budaya unggul di kalangan dosen UAD. Program ini telah memberi kontribusi nyata dalam mencetak ilmuwan muslim yang kompeten, produktif, dan berdedikasi,” ungkap Muchlas.
Muchlas juga menekankan pentingnya menjaga moral and intellectual integrity sebagai nilai dasar dan akhlak dari jabatan guru besar. “Profesor bukan hanya capaian administratif, tapi amanah keilmuan. Para calon guru besar harus menjunjung tinggi etika akademik dan berkomitmen memberi kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu, masyarakat luas, dan tentu saja Persyarikatan Muhammadiyah,” tegasnya.
Menutup arahannya, Muchlas mengajak seluruh peserta untuk terus memperkaya karya ilmiah di bidang masing-masing, serta menjadikan keilmuannya sebagai alat untuk mencerahkan umat dan memperkuat peradaban melalui Muhammadiyah. “Mari kita majukan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari misi dakwah Muhammadiyah. Semakin banyak profesor yang lahir dari UAD, maka semakin besar pula kontribusi kita dalam memajukan umat, bangsa dan peradaban,” pungkasnya. (FS)