YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – SM Tower Malioboro Yogyakarta menjadi tuan rumah pelaksanaan Penyerahan Kembali Peserta Didik Kelas XII SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2024/2025, Kamis (8/5). Acara ini mengusung tema “Awal Petualangan Baru, Songsong Masa Depan, Semangat Raih Impian.”
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Fitri Sari Sukmawati mengaku sangat bangga bisa melangsungkan acara rutinitas tahunan tersebut, lebih-lebih di SM Tower Malioboro Yogyakarta.
“Selamat datang di SM Tower. Dengan bangga kami bisa menyelenggarakan di sini. Tapi kebanggan ini tidak akan berkurang, karena yang kita pakai ini adalah milik Muhammadiyah,” ucapnya.
Pada tahun ajaran ini, Fitri menyebut, SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta meluluskan sebanyak 220 peserta didik. “Lulus 100 persen yang kami luluskan,” sebutnya.
Ditambah lagi, yang menjadi kebahagiaan serta kesyukuran Fitri, sebanyak 16 siswanya, lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025.
“ini pecah telur. Hal ini menjadi kebangaan kami anak-anak kami bisa kami kawal dengan baik untuk bisa masuk SNBP. Harapan kami, anak-anak lanjut terus jangan sampai nanti diperjalanan semester yang menerima SNBP, jangan sampai terputus. Jadi terus berkelanjutan sampai lulus,” ungkapnya.
Fitri mengingatkan, agar jangan stagnan dalam belajar. Meski sudah merampungkan pembelajaran selama 3 tahun, tetapi semangat belajar harus terus dilanjutkan.
“Ilmu yang sudah kalian dapatkan, kalian lanjutkan untuk menuju ke jenjang lebih tinggi maupun untuk jenjang karir di TNI, Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara. Belajarlah di universitas pilihan untuk jenjang yang setinggi-tingginya. Fokus akan masa depan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Fitri mengingatkan, tantangan zaman sekarang luar biasa kompleks. Di mana tidak hanya dihadapi oleh VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Umbigue), tetapi kini hadir tantangan jauh lebih besar, yaitu BANI (Brittle, Anxiety, Non-linear, Incomprehensible).
“Hal baru itu mau tidak mau harus kita hadapi. Maka kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, bertahan dari tekanan dan kesulitan, perlu ada kreativitas, kolaborasi, pemikiran kritis, kemampuan belajar, dan meningkatkan ketakwaan dan keimanan, mesti dihadirkan,” tegasnya. (Cris)